Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

CAESAR (Caesalpinia EXTRACT) : PEWARNA ALAMI TANAMAN INDONESIA PENGGANTI GIEMSA Fajriyah Yuni Sri Wulandari; Shintya Devi Widiyani; Arya Iswara
Jurnal Labora Medika Vol 3, No 2 (2019): Jurnal Labora Medika
Publisher : Program Studi Teknologi Laboratorium Medik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.757 KB) | DOI: 10.26714/jlabmed.3.2.2019.45-49

Abstract

Pewarna giemsa memiliki kandungan bahan kimia yaitu eosin, methylene blue dan azzure (Gandasoebrata, 2007). Cairan giemsa sangat mudah terbakar dan menguap. Beracun jika tertelan, kontak langsung atau terhirup menyebabkan kerusakan organ-organ. Secang (Caesalpinia sappan L.) dapat digunakan sebagai pewarna alami karena mengandung Brazilin (C16H14O5) yang memiliki pigmen warna merah dan memiliki arah warna sesuai kadar pH. Proses pewarnaan dengan ekstrak secang pada preparat buccal smear menggunakan pelarut aquadest, metanol, (alkohol 96% + KOH 10% non evaporasi dan evaporasi), dan alkohol 96% ditambah buffer A+buffer B dengan cara diteteskan 3-5 tetes ekstrak secang dan pelarutnya, ditunggu selama 15 menit. Hasil dari pewarnaan diamati tampak atau tidaknya epitel pada preparat buccal smear. Hasil pengecatan dengan pelarut aquadest dan alkohol 96% tidak tampak adanya epitel serta warna. Pelarut metanol tampak adanya epitel dengan warna orange pudar, dengan alkohol 96% + KOH 10% non evaporasi tampak adanya epitel dengan warna pink. Hasil pengecatan dengan warna paling baik yaitu warna merah dari pelarut alkohol 96% + KOH 10% evaporasi.
Kombinasi Cold Plasma dengan Madu sebagai Metode Penyembuhan Luka Diabetes Mellitus Defi Nurul Hayati; Indah Lia Listyani; Nia Salsabila; Arya Iswara; N Nasruddin
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 10th University Research Colloquium 2019: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (588.122 KB)

Abstract

Latar belakang: Penderita ulkus diabetik di Indonesia semakin meningkat terutama di kota besar dan memerlukan biaya yang tinggi untuk terapi. Untuk itu, diperlukan solusi alternatif dalam penyembuhan ulkus diabetik. Infeksi bakteri pada ulkus DM disebabkan oleh bakteri Gram-positif Staphylococcus aureus dan bakteri Gram-negatif Pseudomonas aeruginosa. Pengobatan luka biasanya penderita DM menggunakan antibiotik. Namun penggunaan antibiotik dalam waktu yang lama dapat mengakibatkan resistensi. Solusi alternatif dibutuhkan dalam penyembuhan ulkus diabetik yaitu dengan menggunakan kombinasi Cold Plasma dengan madu. Tujuan: penelitian ini untuk mengetahui potensi kombinasi cold plasma dengan madu sebagai antibakteri pada ulkus diabetik. Metode: Pada penelitian ini menggunakan sample madu hutan dan madu ternak yang dilakukan pengenceran sebanyak 5%, 10%, 15%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90%, 100%. Uji aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi sumuran yang kemudian dilakukan penembakan dengan Cold plasma pada jarak 10 mm dengan waktu 3 menit. Uji aktifitas antibakteri dilakukan dengan melihat zona hambat yang terbentuk. Hasil: pengujian kombinasi cold plasma dengan madu hutan konsentrasi terbaik adalah 100% terhadap bakteri Staphylococcus aureus dengan zona hambat 12,75 mm dan 8,75 mm terhadap Pseudomonas aeroginosa sedangkan konsentrasi terbaik dari kombinasi cold plasma dengan madu ternak adalah 80% terhadap Staphylococcus aureus dengan zona hambat 20,5 mm dan 13 mm terhadap Pseudomonas aeroginosa.
Pengaruh Antibakteri Kombinasi Cold Plasma dan Parijoto (Medinilla speciosa) terhadap Staphylococcus aureus pada Ulkus Diabetikum secara In Vitro Fajar Farra Anastasia; Itsna Risqii Aziz; Nia Salsabila; Vanny Oktaviola; Arya Iswara; N Nasruddin
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 10th University Research Colloquium 2019: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.584 KB)

Abstract

Ulkus adalah infeksi pada luka penderita diabetes yang biasanya disebabkan oleh Staphylococcus aureus dengan prosentase 17,85%. Pengobatan ulkus dengan infeksi bakteri pada umunya dengan pemberian antibiotik. Namun, pemberian antibiotik dalam waktu yang lama dan penggunaan yang salah dapat mengakibatkan resistensi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui potensi kombinasi Plasma dingin (Cold Plasma) dengan sari Parijoto (Medinilla speciosa ) sebagai antibakteri terhadap S. aureus pada ulkus diabetikum. Penelitian ini dilakukan secara in vitro menggunakan metode difusi sumuran untuk menentukan konsentrasi terbaik sari Parijoto. Metode difusi sumuran menggunakan MHA yang diberi sumuran berdiameter 5 mm dan dimasukkan sari Parijoto 100uL kemudian ditembakkan Cold plasma selama 3 menit dengan jarak 10mm diinkubasi 35±2°C selama 16-18 jam. Hasil penelitian ini menunjukkan aktivitas antibakteri setelah diberi perlakuan Cold Plasma dengan sari parijoto dengan zona hambat 11,7 mm ( 25%), 14,1 (50%), 16,5 (75%), 17,1 (100%). Hasil zona hambat terbaik kombinasi Cold Plasma dengan sari parijoto terdapat pada konsentrasi 100%. Semakin besar konsentrasi sari Parijoto yang ditembakkan Cold Plasma maka semakin besar zona hambat yang dihasilkan, artinya semakin baik efektivitas antibakteri . Zona hambat kombinasi Cold Plasma dengan sari parijoto terhadap bakteri S. aureus dibandingkan dengan antibiotik Vancomicin (VA) dengan zona hambat 19,9 mm termasuk dalam kategori intermediate.
Pengecatan Kanker Payudara HER2 dengan Ampas Tahu sebagai Protein Blocking Metode IHC Alfian La Ode Sadiq; Galuh Dwi Mustika Rahmasari; Ragil Zaenuri; Arya Iswara
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 10th University Research Colloquium 2019: Bidang Teknik dan Rekayasa
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.41 KB)

Abstract

Ekspresi HER2 pada kasus kanker dapat dilihat dengan suatupenanda biologi atau biomarker. Teknik yang biasa digunakan diIndonesia untuk mendeteksi ekspresi HER2 yaituImmunohistochemistry (IHC). Hingga saat ini pengecatan IHC masihmenggunakan normal serum sebagai protein blocking karena tidakterlibat dalam reaksi imunologi dan berfungsi menghalangi ikatannon spesifik pada jaringan. Namun penggunaan normal serumcenderung lebih mahal dan sulit didapat karena tidak dijual bebas.Sehingga dibutuhkan protein blocking yang lebih murah dan mudahdidapat yaitu protein solution, salah satunya adalah cairan dariampas tahu. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaranhasil pengecatan IHC HER2 pada kanker payudara menggunakancairan ampas tahu konsentrasi 10% dan 30% dengan normal serumsebagai kontrol. Metode penelitian ini menggunakan desaineskperimental dengan pendekatan cross sectional dan Strep (Avidin)Biotin Complex digunakan sebagai teknik dalam pengecatan IHCHER2. Hasil pengecatan menggunakan normal serum didapat hasil+2, cairan ampas tahu 10% didapat hasil +3 sedangkan cairanampas tahu 30% didapat hasil +2. Cairan ampas tahu 30% dapatmenggantikan normal serum.
KORO BENGUK (Mucuna pruriens) SEBAGAI MEDIA ALTERNATIF PERTUMBUHAN BAKTERI PENGGANTI NUTRIENT AGAR Indah Lia Listiyani; Defi Nurul Hayati; Rahayu Nur Amanah; Arya Iswara
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 10th University Research Colloquium 2019: Bidang Teknik dan Rekayasa
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (713.176 KB)

Abstract

Mahalnya biaya media kultur bakteri menimbulkan kendalapenyediaan bahan di laboratorium pendidikan dengan fasilitaskurang memadai. Sumber protein yang baik untuk memenuhikebutuhan nutrisi media kultur bakteri dan mudah ditemui di sekitarprovinsi Jawa umumnya biji kacang-kacangan salah satunya yaitukoro benguk (Mucuna Pruriens). Penelitian ini dilakukan untukmengetahui potensi biji koro benguk sebagai media alternatif kulturbakteri. Bakteri uji yang digunakan adalah Bacillus sp, Klebsiellapneumonia, Escherichia coli, Staphylococcus sp. Parameter yangdiamati adalah koloni bakteri yang tumbuh pada media kultur.Seluruh bakteri uji tumbuh pada media koro benguk dengan baiktetapi lambat dan kurang subur dibanding pada media Nutrient Agar.Berdasarkan data dengan hasiL Pertumbuhan bakteri pada duamedia uji tidak berbeda secara signifikan dengan nilai probabilitassebesar 0.391 (nilai P>0.05) sehingga koro benguk berpotensisebagai media alternatif kultur bakteri yang murah dan baik dalammikrobiologi.