Imam Hanafi
ISAIS UIN Suska Riau

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Madania: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman

DESEKULERISASI ULAMA; Makna Ulama Menurut Nurcholish Madjid Imam Hanafi; Sofiandi Sofiandi
Madania: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol 8, No 2 (2018): Madania
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.244 KB) | DOI: 10.24014/jiik.v8i2.5713

Abstract

Ulama menduduki posisi penting dalam masyarakat Islam. Ulama tidak hanya sebagai figur ilmuan yang menguasai dan memahami ajaran-ajaran agama, tetapi juga sebagai penggerak, motivator dan dinamisator masyarakat ke arah pengembangan dan pembangunan umat. Perilaku ulama selalu menjadi teladan dan panutan. Ucapan ulama selalu menjadi pegangan dan pedoman. Ulama dalam pandangan Nurcholish Madjid adalah menjaga akhlaq masyarakat. Pengetahuan dan pendalaman tentang ajaran agama yang dimilikinya memungkinkan para ulama bertindak selaku kekuatan moral. Yang kedua adalah mereka yang memahami dengan penuh penghayatan gejala-gejala alam sekitarnya seperti hujan (meteorologi), tetumbuhan (flora), fenomena geologis gunung-gunung (mineralogi), gejala kemanusiaan (ilmu-ilmu sosial), dan binatang-binatang (fauna) dengan berbagai variasi dan kompleksitasnya. Hal ini berarti bahwa seorang ulama tidak memisahkan ilmu pengetahuan dengan nilai-nilai moral religius. Antara ilmu dan etika, kesemuanya adalah satu kesatuan mutlak. Ilmu dan aktivitas keilmuan merupkan manifestasi dari pengabdian manusia kepada Tuhan.
MENGENAL NEO-MODERNISME ISLAM; Sebuah Essay Pemikiran Fazlur Rahman tentang Pendidikan Islam Imam Hanafi
Madania: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol 5, No 1 (2015): Madania
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.829 KB) | DOI: 10.24014/jiik.v5i1.4786

Abstract

Tulisan ini mendeskripsian pandangan Fazlur Rahman sebagai tokoh pembaharu Islam yang mempunyai gambaran tentang perjalanan sejarah pendidikan. Juga menggambarkan pandanganya tentang fenomena kegagalan pemaknaan al-Qur’an dan Sunnah oleh umat Islam. Menurutnya, al-Qur’an dan Sunnah lebih cenderung dibaca sepanjang versi mufassir. Karena itu al-Qur’an dan Sunnah gagal pula ditempatkan sebagai sumber otentik pengembangan pemikiran teoritis atau pun praktis bagi panduan (hudan) kehidupan dunia. Berawal dari pandangan yang demikian, Fazlur Rahman menekankan pentingnya etika yang dipetik dari al-Qur’an untuk dijadikan fundamen pengembangan pemikiran dan praktik pedidikan. Rahman juga berpartisipasi dalam memformat strategi, tujuan, metode dan kurikulum pendidikan Islam yang  up to date.