Ahmad Reza Fahlevi
UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PELANGGARAN PRINSIP KERJASAMA DAN IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM FILM IBRAHIM KHALILULLAH Ahmad Reza Fahlevi; Fadlil Yani Ainusyamsi
Hijai - Journal on Arabic Language and Literature Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Bahasa dan Sastra Arab, Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Sunan Gunung Djati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/hijai.v2i2.6533

Abstract

Penelitian ini  mengkaji tuturan para tokoh dalam film Ibrahim Khalilullah. Peneltian bertujuan untuk mendeskripsikan Pelanggaran Prinsip Kerjasama dan Implikatur Percakapan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualiataif. Mendeskripsikan data yang terdapat pelanggaran prinsip kerjasama dan mengandung implikatur percakapan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode simak dan catat. Data kemudian dianalisis dengan menggunakan menggunakan metode padan ekstralingual dengan menghubungkan tuturan tokoh dengan makna yang terkandung di luar bahasa. Pendekatan dilakukan dengan kajian Pragmatik Grice. Hasil analisis disimpulkan menjadi dua hal. Pertama, pelanggaran prinsip kerjasama berjumlah 25 dan di klasifikikan berdasarkan pelanggaran maksim  yaitu pelanggaran maksim kuantitas, pelanggaran maksim kualitas, pelanggaran maksim relevansi, dan pelanggaran maksim cara. Kedua, wujud implikatur yang ditemukan, diklasifikasikan berdasarkan temuan peneliti yaitu: kalimat informasi, dengan maksud implikatur:  mengungkapkan perasaan khawatir, membanggakan diri sendiri, menyatakan, mengingatkan, menyatakan, memuji, menegaskan, menegaskan, menyatakan, memuji, menyatakan, menyatakan. Kalimat permohonan: menegaskan, menyatakan, mengungkapkan perasaan bersalah, meminta, menegaskan. Kalimat permintaan: menegaskan. Kalimat sindiran: mengingatkan, mengingatkan, meminta. Kalimat ajakan: menyarankan. Kalimat perintah:  menegur. Kalimat mengingatkan, dengan maksud implikatur: mengingatkan. Kalimat desakan: menyadarkan.