Status gizi Bayi Dibawah Lima Tahun (Balita) berpengaruh dengan kecerdasan anak. Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 didapatkan balita pendek sebesar 37,2%. Prevalensi balita pendek di Provinsi Lampung yaitu 42,6% dengan kondisi Kabupaten Pesawaran mencapai 50,81%. Tujuan jangka panjang dari hasil penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor determinan yang berhubungan dengan kejadian balita pendek.Desain penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan crossectional. Subjek dalam penelitian ini adalah pasangan ibu dan balita usai 2-5 tahun.Jumlah sampel pada penlitian ini adalah 385 pasangan ibu dan balita dari 12 Wilayah kerja Puskesmas di Pesawaran.Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah: ibu dan balita di Wilayah Kerja Kabupaten Pesawaran, bersedia Mengikuti Penelitian. Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah balita yang memiliki cacat bawaan. Penelitian ini menggunakan uji chi square dan uji regresi logistik ganda. Hasil penelitian 46% berada pada kondisi stunting (pendek). Faktor Penghasilan, pola asuh dan pemberian makan berhubungan dengan kejadian balita stunting (ρ<0,05). Penelitian ini menunjukkan faktor yang berhubungan empat faktor yang secara bersama-sama mempengaruhi stunting (pendek) di Kabupaten Pesawaran yaitu penghasilan, hygiene dan sanitasi, pola asuh dan pemberian makan. Faktor yang paling dominan adalah pola pemberian makan (POR=18,074). Risiko orang tua yang tidak melakukan pemberian makan dengan baik berisiko 18,0 kali pada balitanya menderita stunting bila dibandingkan dengan balita yang orang tuanya memiliki pola pemberian makan baik. Faktor pendapatan, pola asuh dan pemberian makan terhadap kejadian stunting di Kabupaten Pesawaran