Premenstrual Syndrome dan Premenstrual Dysphoric Disorder merupakan gangguan yang terjadi pada remaja pada periode menstruasi.Gangguan ini menyebabkan terganggunya kegiatan harian bahkan dapat menurunkan kualitas hidup remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui presentase remaja yang mengalami gejala premenstrual syndrome dan premenstrual dysphoric disorder serta akibatnya di kota Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif cross sectional. Pengambilan data dilakukan di 3 SMA yang ada dikota Yogyakarta. Pemilihan 3 SMA tersebut didapatkan dari cluster sampling yaitu mengelompokkan SMA yang ada di Yogyakarta kedalam 4 kelompok yaitu SMA Negeri, SMA khusus putri, SMA Yayasan Keagamaan dan SMA Yayasan Non Keagamaan, namun untuk SMA khusus putri peneliti tidak mendapatkan izin penelitan dari sekolah. Setelah mengelompokkan SMA teknik sampling yang digunakan yaitu simple random sampling sehingga di dapatkan 3 SMA.Pengambilan data dilakukan pada siswi kelas 2 dengan teknik total sampling, dengan sample 233 responden.Analisa data menggunakan analisa univariat dengan SPSS 21 yang berlisensi resmi. Hasil analisa data mendapatkan hasil remaja yang mengalami gejala PMS sebanyak 99 remaja atau 42,5% dan yang mengalami gejala PMDD sebanyak 55 remaja atau 23,6%. Gejala fisik yang paling banyak dialami remaja adalah nyeri otot dan persendiaan sedangkan pada gejala psikologis dan tingkah laku yang paling banyak dialami remaja adalah mudah marah. Gejala yang dialami remaja mengganggu belajar sehingga 52,8% remaja tidak dapat mengikuti pelajaran secara efektif.