Sejak lama diakui bahwa peran sektor pertanian di Indonesia adalah penting, bukan saja sumbangannyaterhadap penyerapan tenaga kerja, tetapi juga sebagai penghasil bahan pangan, pendorong munculnya industrilain, pendorong munculnya kesempatan berusaha di kegiatan yang lain, dan penghasil devisa yang relatif besar.Namun dalam perjalanannya, sektor pertanian dihadapkan pada sejumlah kendala, antara lain karena semakinmenyempitnya penguasaan lahan, semakin terbatasnya penguasaan modal, kurangnya pemanfaatan teknologidan sulitnya pemasaran. Akibatnya, tampilan (performance) sektor pertanian menjadi kurang seperti yangdiharapkan.Untuk mengejar ketertinggalan ini, pemerintah berupaya untuk memanfaatkan Teknologi Informasi danKomunikasi (TIK) sebagai instrument akselerasi pembangunan pertanian. Dalam Rencana Strategik(RENSTRA) Departemen Pertanian, 2005-2009, telah dicanangkan kebijakan operasional program TIK, yaitu:(i). Pengembangan dan Penyelenggaraan Sistem Informasi dan Statistik Pertanian, (ii). PeningkatanPemanfaatan dan Penyebaran Informasi, (iii). Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia dalam BidangStatistik dan Sistem Informasi, dan (iv). Pengembangan dan Penataan Kelembagaan Sistem Informasi.Pemanfaatan TIK dalam bidang pertanian sering dinamakan e-Agriculture atau e-Agribusiness.Pengertian e-Agriculture atau e-Agribusiness sering diambilkan dari definisi e (electronic) dalam konsepInformation and Communication Technology (ICT), yaitu kegiatan pertanian dan/atau agribisnis yangmemanfaatkan keunggulan ICT seperti komputer, internet, piranti lunak (softwares) dan piranti keras(hardwares), radio, televisi dan perangkat IT lainnya, serta orang yang mengoperasikan ICT tersebut.Aplikasi e-Agriculture atau e-Agribusiness dapat dilakukan di semua aktivitas pertanian mulai darikegiatan di hulu (proses produksi) sampai pada di hilir (pemasaran hasil). FAO telah memanfaatkan ICT dikegiatan network, publikasi, database dan pembuatan Web. Sementara itu, Departemen Pertanianmemanfaatkan ICT untuk program (i). Pengembangan Statistik Pertanian, (ii). Pengembangan Sistem Informasi,dan (iii). Penunjang Pengembangan Sistem Informasi dan Statistik Pertanian. Dalam pada itu pemanfaatan e-Agriculture atau e-Agribusiness di kalangan swasta dan di pendidikan pertanian dirasa juga sebelum sepertiyang diharapkan.Berdasarkan hal-hal di atas disarankan agar ada kepemihakan pemerintah untuk mendorongpemanfaatan e-Agriculture atau e-Agribusiness di semua kegiatan di lingkup pertanian, khususnya di bidangsoftwares, hardwares dan SDM-nya. Tujuannya adalah untuk mempercepat lajunya pembangunan pertanian diIndonesia.Kata Kunci: e-Agribusinees, e-Agriculture, ICT