Infertilitas adalah suatu kondisi dimana pasangan suami istri belum mampu memiliki anak walaupun telah melakukan hubungan seksual sebanyak 2-3 kali seminggu dalam kurun waktu 1 tahun tanpa menggunakan alat kontrasepsi jenis apapun. WHO secara global memperkirakan adanya kasus infertil pada 8%-10% pasangan.Dari gambaran global populasi maka 1 dari 7 pasangan atau sekitar 2 juta pasangan infertil baru setiap tahun dan jumlahnya terus meningkat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan umur, status gizi dan pekerjaan dengan infertilitas primer pada pasangan usia subur di wilayah kerja UPTD Puskesmas Lembak Kabupaten Muara Enim Tahun 2021. Penelitian ini bersifat survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi sebanyak 175 PUS dengan infertilitas. Besar sampel penelitian dihitung random sampling dengan tehnik lotre. Dari analisis univariat Pasangan Usia Subur yang mengalami infertilitas primer sebanyak 53 responden (82,8%) dan infertilitas sekunder 11 responden (17,2%), Umur Berisiko 33 responden (51,4%) dan umur tidak berisiko 31 responden (48,4%). Ibu dengan Status Gizi abnormal sebanyak 34 responden (53,1 %) dan ibu dengan status gizi normal sebanyak 30 responden (46,9%). Ibu dengan status bekerja sebanyak 56 responden (87,5%) dan ibu yang tidak bekerja sebanyak 8 responden (12,5%). Analisis Bivariat dengan uji statistic Chi-Square diperoleh p value=0,061 <α=0,05 berarti tidak ada hubungan antara umur dengan infertilitas primer, p value=0,026 <α 0,05 berarti ada hubungan antara status gizi dengan infertilitas primer dan p value 0,617 >α=>0,05 berarti tidak ada hubungan pekerjaan dengan infertilitas primer.