Fredy Rahalus
Program Studi S1 Ilmu Hukum, Universitas Widyagama Malang, Kota Malang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

IMPLEMENTASI MBKM MELALUI RISET ANALISIS FILOSOFIS ATAS PEMIKIRAN JACQUES RANCIÈRE MENURUT TODD MAY DALAM RELEVANSINYA DENGAN GERAKAN POLITIK DI INDONESIA Fredy Rahalus; Bellinda Octavanny Berliana Putri
Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH) CIASTECH 2021 "Kesiapan Indonesia Dalam Menghadapi Krisis Energi Global"
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Todd May, sebagaimana ia meringkas pemikiran Rancière tentang demokrasi berpendapat bahwa yang dimaksudkan dengan demokrasi bukanlah tentang bentuk sebuah pemerintahan atau tatanan sosial. Demokrasi adalah tindakan subjektifikasi politik yang mengganngu tatanan sosial yang dilakukan oleh demos untuk memverifikasi kesetaraannya. Tindakan tatana politik demos selalu berupa ketidaksepakatan (dissensus). Proses verifikasi dari demos yang mengganggu tatanan politis sehari-hari (police) inilah yang disebut Todd May politik demokrasi. Tindakan demos tersebut, mengandaikan kesetaraan dan bertitik tolak pada kesetaraan dengan hasil emansipasi. Yang disebut sebagai demos adalah orang-orang yang dalam tatanan sosial dianggap tidak memiliki bagian, tidak diperhitungkan, seperti kaum kulit hitam, perempuan, masyarakat pribumi, kaum buruh, orang-orang miskin, orang pada umumnya yang dipandang dan diperlakukan tidak setara dalam tatanan sosial dominan. Keberadaan mereka dalam tatanan sosial tidak teridentifikasi. Menurut Rancière, dengan gerakan demokrasi demos maka mereka yang tidak teridentifikasi sebelumnya dapat diidentifikasi kembali. Tindakan memverifikasi kesetaraan yang dilakukan oleh demos merupakan upaya menemukan keberadaan kesetaraan di dalam police. Kemunculan demos mentransformasi tatanan sosial menjadi bentuk yang berbeda, yang mengakomodasi keberadaan mereka yang tidak terhitung (demos, the wrong) di dalam police.