Adhikara Joshua Sutisna
Universitas Indonesia

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Perangkap yang harus dihindari perusahaan konvensional dalam menapaki era disrupsi Adhikara Joshua Sutisna; Martani Huseini
KINERJA Vol 16, No 2 (2019)
Publisher : Faculty of Economics and Business Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.229 KB) | DOI: 10.29264/jkin.v16i2.5671

Abstract

Era disrupsi yang kian berlangsung merupakan ancaman besar bagi perusahaan-perusahaan konvensional. Fenomena ini memaksa perusahaan-perusahaan konvensional untuk melakukan pergeseran terhadap sistem yang mereka miliki. Pergeseran bukan hanya merubah sistem tradisional menjadi daring. Namun, pergeseran merupakan dampak dari era disrupsi yang memunculkan cara-cara baru dalam sistem yang dimiliki sebuah perusahaan. Era disrupsi juga kian merubah interaksi manusia sesuai tren yang berlaku. Hal ini merupakan tantangan besar bagi perusahaan konvensional, terutama perusahaan yang sudah sangat lama berdiri dan berjalan dengan sistem yang mereka pegang teguh sejak dahulu. Sehingga, kadang kala banyak perusahaan konvensional terjebak dalam perangkap masa lalu mereka. Fenomena ini menarik minat peneliti untuk menjadikan PT. Pegadaian (Persero) yang telah berdiri sejak tahun 1901 sebagai objek penelitian. Era disrupsi yang terjadi turut mengancam PT. Pegadaian (Persero) yang berstatus sebagai badan usaha milik negara serta memaksa mereka untuk berinovasi dan melakukan pergeseran dalam sistemnya untuk tetap dapat bertahan dan tidak terdisrupsi. Tulisan ini akan mencoba menjabarkan perangkap masa lalu yang ditemui oleh PT. Pegadaian (Persero) dalam era disrupsi serta bagaimana cara mereka untuk dapat keluar dari perangkap tersebut. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi perusahaan konvensional yang masih sulit untuk berinovasi karena masih terjebak dalam perangkap masa lalu.
DUA FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN SEBUAH PROSES INOVASI Adhikara Joshua Sutisna; Martani Huseini
Inovbiz: Jurnal Inovasi Bisnis Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Politeknik Negeri Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.878 KB) | DOI: 10.35314/inovbiz.v7i1.911

Abstract

This article is conducted based on a simple question: why big companies fail? Nowadays, companies are faced with market conditions that are far different compared to a few years ago. Starting from consumers who demand the speed and convenience of the products or services they will consume, until the competition becomes very tight due to the large number of newcomers emerging. Therefore, companies cannot use their old ways that might have worked in the past. Companies must be able to adapt to the current conditions by making various innovations both from the products and processes they do within the company to survive in the market of this era. However, innovation is not as simple as creating something new and different from the others. An innovation process can be said to succeed if the company can not only create a new product or process, but also can distribute the results of the innovation process so that many parties can feel the impact of their innovation. This is a qualitative research that uses comprehensive literature review to analyse the problem. The purpose of this study is to discuss two factors that have an important role in the success of an innovation process, namely creation and deployment. The output of this research is in the form of a table of operationalization of concepts that are expected to be used to help the success of the parties who will carry out an innovation process. Keywords: Innovation, Innovation Process, Creation, Deployment
Perangkap yang harus dihindari perusahaan konvensional dalam menapaki era disrupsi Adhikara Joshua Sutisna; Martani Huseini
KINERJA Vol 16, No 2 (2019): Agustus
Publisher : Faculty of Economics and Business Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jkin.v16i2.5671

Abstract

Era disrupsi yang kian berlangsung merupakan ancaman besar bagi perusahaan-perusahaan konvensional. Fenomena ini memaksa perusahaan-perusahaan konvensional untuk melakukan pergeseran terhadap sistem yang mereka miliki. Pergeseran bukan hanya merubah sistem tradisional menjadi daring. Namun, pergeseran merupakan dampak dari era disrupsi yang memunculkan cara-cara baru dalam sistem yang dimiliki sebuah perusahaan. Era disrupsi juga kian merubah interaksi manusia sesuai tren yang berlaku. Hal ini merupakan tantangan besar bagi perusahaan konvensional, terutama perusahaan yang sudah sangat lama berdiri dan berjalan dengan sistem yang mereka pegang teguh sejak dahulu. Sehingga, kadang kala banyak perusahaan konvensional terjebak dalam perangkap masa lalu mereka. Fenomena ini menarik minat peneliti untuk menjadikan PT. Pegadaian (Persero) yang telah berdiri sejak tahun 1901 sebagai objek penelitian. Era disrupsi yang terjadi turut mengancam PT. Pegadaian (Persero) yang berstatus sebagai badan usaha milik negara serta memaksa mereka untuk berinovasi dan melakukan pergeseran dalam sistemnya untuk tetap dapat bertahan dan tidak terdisrupsi. Tulisan ini akan mencoba menjabarkan perangkap masa lalu yang ditemui oleh PT. Pegadaian (Persero) dalam era disrupsi serta bagaimana cara mereka untuk dapat keluar dari perangkap tersebut. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi perusahaan konvensional yang masih sulit untuk berinovasi karena masih terjebak dalam perangkap masa lalu.