Harijanto Soetjijo
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH PANJANG ZONA GASIFIKASI BATUBARA BAWAH TANAH TERHADAP KOMPOSISI GAS HASIL (EFFECT OF ZONA LENGTH OF AN UNDERGROUND COAL GASIFICATION TO THE GAS PRODUCT COMPOSITION) Harijanto Soetjijo
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 16, No 2 (2006)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (105.251 KB) | DOI: 10.14203/risetgeotam2006.v16.180

Abstract

Eksperimen gasifikasi batubara bawah yanah telah disimulasikan dilaboratorium. Eksperimen dilakukan dengan tujuan untuk menyelidiki pengaruh perbedaan panjang zona gasifikasi terhadap komposisi gas hasil. Untuk tujuan itu dua buah reaktor yang berbentuk silinder dengan panjang yang berbeda dipergunakan. Panjang reaktor pertama adalah 80 cm dan reaktor kedua adalah 200 cm; kedua reaktor mempunyai diameter yang sama yaitu 30 cm. Gasifikasi dilakukan selama 24 jam dengan volume udara yang ditiupkan masuk kedalam reaktor diatur sebesar 70 liter per menit. Hasil percobaan menunjukkan bahwa komposisi gas-gas yang dihasilkan dari reaktor pertama adalah sebagai berikut: CO2 = (11,6-14,4)%; CnHm = (0,0-0,4)%; CO = (1,2-6,8)%; O2 = (3,2-7,2)%; H2 = (0,8-3,2)%; C3H8 = (0,0-0,9)%; CH4 = (0,2-3,0)%. Dilain pihak, reaktor kedua menghasilkan gas dengan komposisi: CO2 = (5,0-15,0)%; CnHm = (0,0-0,3)%; CO = (1,8-4,0)%; O2 = (4,0-13,8)%; H2 = (0,2-4,0)%; C3H8 = (0,0-1,2)%; CH4 = (0,1-1,7)%. Hasil ini memperlihatkan bahwa prosentase gas CO2; CO; H2 dan CH4 dari reaktor pertama lebih tinggi dibandingkan dengan reaktor kedua. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa reaksi-reaksi gasifikasi yang terjadi pada reaktor pertama berjalan lebih baik baik dibandingkan dengan reaksi yang terjadi pada reaktor kedua. Hal ini juga didukung oleh nilai kalori gas yaitu berada dalam kisaran antara(127-517) kcal/m3 untuk gas yang dihasilkan dari reaktor pertama dibandingkan dengan (118-460) kcal/m3 untuk gas yang berasal dari reaktor kedua.  Perbedaan pola temperatur T1 dan T2 dari masing-masing reaktor juga mendukung hal tersebut.
UJI REGRESI LINIER BERGANDA UNTUK MENENTUKAN KONDISI DAN RELASI JUMLAH ARANG DENGAN TEMPERATUR DAN WAKTU PADA PROSES KARBONISASI GAMBUT Harijanto Soetjijo
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 15, No 2 (2005)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (516.365 KB) | DOI: 10.14203/risetgeotam2005.v15.192

Abstract

Percobaan karbonisasi dengan menggunakan gambut yang berasal dari daerah Tulung Salapan, Sumatera Selatan telah dilakukan di laboratorium. Serangkaian data-data  mengenai waktu; temperatur karbonisasi; dan jumlah arang/char-yield hasil karbonisasi gambut telah dikumpulkan. Untuk menelaah hubungan antara char-yield dengan temperatur dan waktu karbonisasi serta kondisi proses karbonisasi gambut tersebut suatu metoda uji regresi linier berganda digunakan dan diwakili oleh persamaan: Z = f(temp, waktu) = {99,310 – 0,113 *temperatur – 0,390*waktu}. Pengujian keberartian terhadap persamaan diatas dengan analisa variansi uji F memperlihatkan bahwa nilai F = 92,725 yang ternyata lebih besar dari nilai Ftabel dengan tarap signifikansi 5% atau F0,05 (2; 39) yang besarnya adalah 3,23. Hal ini berarti bahwa hipotesa nol/Ho ditolak dan menunjukkan bahwa pengaruh temperatur dan waktu karbonisasi terhadap char-yield memang ada dan diakui dalam proses, beserta pula persamaan diatas (model) memenuhi persyaratan yang diinginkan sehingga dapat digunakan. Pengujian keberartian dari masing-masing koefisien regresi dengan uji t menunjukkan nilai t untuk masing-masing koefisien adalah sebagai berikut: tbo = 21,454; tb1 = -10,394; dan tb2 = -8,799. Dengan tarap signifikansi a = 5% dan dengan derajat kebebasan v = (n-k); maka nilai ttabel atau t a,(n-k) atau t0,05,(39) adalah 1,679. Hal diatas mempunyai arti bahwa: ada pengaruh positip dari X atau Y terhadap Z; pengaruh negatip dari X terhadap Z dan pengaruh negatip dari Y terhadap Z. Selanjutnya hasil perhitungan menghasilkan nilai rxz,y = -0,857, yang menunjukkan besarnya sumbangan (share) kuatnya hubungan dari X terhadap Z dengan mengandaikan Y tetap/konstan. Nilai ryz,x = -0,816 menunjukkan besarnya share dari Y terhadap Z dengan X tetap. Nilai Koefisien Korelasi Pearson (r) atau Koefisien Moment Product (multiple R) adalah 0,909 yang menunjukkan besarnya derajat keeratan dari hubungan antara variabel char-yield terhadap waktu dan temperatur karbonisasi. Perhitungan juga memperlihatkan bahwa nilai Koefisien Determinasi (R square = r2) adalah 0.826, yang berarti bahwa 82,6% besarnya char-yield dipengaruhi oleh waktu dan temperatur karbonisasi, sedangkan sisanya sebesar 17,4% ditentukan oleh faktor atau variabel lainnya. Nilai r2 yang disesuaikan (adjusted R square) adalah 0,817 yang berarti besarnya pengaruh waktu dan temperatur terhadap char-yield yang sesungguhnya adalah sebesar 81,7%. Hasil interpretasi juga memperlihatkan bahwa proses karbonisasi gambut terbaik adalah proses karbonisasi pada temperatur 350oC dengan waktu karbonisasi selama 25 menit. Hal ini didasarkan pada hasil perhitungan yang menunjukkan bahwa pada percobaan tersebut besarnya char-yield prediksi adalah 50,01% dibandingkan dengan 50,14% char-yield percobaan yang berarti bahwa nilai residualnya adalah sebesar 0,13%.
Benefit of Channel Availability In An Underground Coal Gasification Laboratory Harijanto Soetjijo
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 18, No 1 (2008)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (102.598 KB) | DOI: 10.14203/risetgeotam2008.v18.8

Abstract

Keunggulan dari keberadaan alur gasifikasi pada percobaan gasifikasi batubara bawah tanah diselidiki di laboratorium. Percobaan dilakukan dengan menggunakan sebuah reaktor simulasi berbentuk persegi panjang yang terbuat dari besi. Dalam studi ini ada dua percobaan yang dilakukan yaitu: percobaan pertama tanpa adanya alur gasifikasi dan percobaan kedua dengan sebuah alur gasifikasi didalam reaktor. Hasil percobaan menunjukkan bahwa jumlah gas CO2 adalah dalam kisaran (4,6-11,4)% dan (11,6-14,4)%; gas CO dalam kisaran (0,3-4,0)% dan (1,2-6,8)%; gas H2 dalam kisaran (0,1-2,5)% dan (1,6-3,2)%; gas C3H8 dalam kisaran (0,0-0,6)% dan (0,2-0,9)%; gas CH4 dalam kisaran (0,0-2,2)% dan (0,4-3,0)%, gas CnHm adalah dalam kisaran  (0,0-0,0)% dan (0,0-0,4)% untuk percobaan pertama dan kedua berturut-turut. Nilai kalori gas adalah dalam kisaran (81-343)kcal/m3 dan (263-516)kcal/m3 berturut-turut. Kisaran dari pengembangan temperatur pada saat proses gasifikasi berjalan menunjukkan bahwa pada percobaan pertama, kisaran temperatur gasifikasi T1 pada adalah (335-565)oC; dan T2 adalah dalam kisaran (110-240)oC. Dilain pihak, T1 untuk percobaan kedua adalah dalam kisaran (550-705)oC dan T2 dalam kisaran (160-628)oC. Selain itu  pada percobaan pertama, pola perubahan temperatur T1 dan T2 mempunyai kecenderungan menurun, sedangkan pada percobaan kedua, pola temperatur T1 dan T2 tersebut mempunyai kecenderungan meninggi seiring dengan jalannya proses gasifikasi. Hal ini dapat disimpulkan bahwa adanya alur gasifikasi pada percobaan kedua memungkinkan reaksi-reaksi gasifikasi berjalan lebih efisien dibandingkan dengan reaksi-reaksi yang terjadi pada percobaan pertama tanpa alur didalamnya.