Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH)

ANALISIS PENGARUH BEBAN SUMBU KENDARAAN NIAGA PADA KONDISI BEBAN NORMAL TERHADAP PERKERASAN DI RUAS JALAN MALANG-SURABAYA Osvaldo trindade; Aji Suraji; M Cakrawala
Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH) CIASTECH 2020 "Peranan Strategis Teknologi Dalam Kehidupan di Era New Normal"
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam analisis perkerasan jalan ini digunakan metode terbaru, sehingga untuk metode terbaru yang biasa dipakai adalah MPD 2017. metode tersebut hanya meninjau mengenai beban normal Dalam penelitian ini meninjau jalan nasional Malang-Surabaya, penelitian ini diawali dengan mencari LHR masing-masing jenis kendaraan dengan presentase sebesar 65% untuk motor, 21% untuk kendaraan ringan, 11% untuk kendaraan berat dan 1% untuk kendaraan tak bermotor dan untuk kendaraan niaga mendapatkan 4%. Selanjutnya dihitung kumulafit beban beban sumbu standar CESA berdasarkan MDP 2017 dengan mengunakan tabel VDF regional yaitu regional jawa dengan beban normal. Perhitungan yang didapatkan untuk nilai CESA dengan masing-masing arah dan nilai CESA untuk arah malang-surabaya mendapatkan nilai sebesar 440 x 106 kemudian nilai CESA untuk arah Surabaya-malang medapaktan nilai sebesar 479 x 106 dari nilai yang dapat per masing-masing akan dicocokan dalam tabel untuk mendapatkan desain perkeresan lentur opsi minimum.Untuk dsain tebal perkersan yang ditenukan dari hasil perhitungan nilai CESA maka dsain tebal perkerasan arah malang-surabaya dimulai dengan aspalt Concrete Wearing Coarse dengan tebal 5 cm AC BCA setebal 6 cm AC Base setebal 22 cm pondasi pondasi agregat kelas A setebal 15 cm dan urugan pilihan setebal 35cm, dan sebaliknya untuk arah Surabaya-Malang memiliki kesamaan dsain tebal struktur perkasaraan dengan aspalt Concrete Wearing Coarse dengan tebal 5 cm AC BCA setebal 6 cm AC Base setebal 22 cm pondasi pondasi agregat kelas A setebal 15 cm dan urugan pilihan setebal 35cm.
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PELAYANAN JALAN DENGAN EMISI GAS BUANG PADA SALAH SATU BUNDARAN DI BATU PAHAT, JOHOR Julianus Bayu Setiawan; Aji Suraji; Abdul Halim
Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH) CIASTECH 2020 "Peranan Strategis Teknologi Dalam Kehidupan di Era New Normal"
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan kendaraan di Malaysia semakin meningkat dan mengakibatkan kemacetan jalan raya terutama di persimpangan. Dengan demikian, persimpangan perlu dirancang dengan baik untuk mengakomodasikan kapasitas kendaraan serta untuk mengurangi titik konflik yang dapat menyebabkan kecelakaan. Penelitian ini dilakukan di Bundaran Simpang Rantai, di Batu Pahat, Johor yang mempunyai tiga lengan yang menghubungkan dua jalan persekutuan iaitu Jalan Kluang (R002), dan Jalan Tanjung Laboh (R001) serta satu jalan utama menuju ke pusat bandar Batu Pahat iaitu Jalan Rahmat (R003). Dengan demikian, bundaran ini merupakan jalan utama pengguna jalan raya di kawasan Batu Pahat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui LOS, dan emisi kendaraan yang dihasilkan dari Bulatan Simpang Rantai. Metode analisis data kenderaan yang digunakan adalah dengan menggunakan software Microsoft Excel dan Signalised and Unsignalised Intersection Design and Research Aid versi 8.0 (SIDRA) yang merujuk kepada Highway Capacity Manual (HCM) 2010. Dua jenis data digunakan di dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Data primer melibatkan data geometri bulatan. Manakala data sekunder terdiri daripada data isipadu kenderaan diperolehi melalui video daripada Majlis Perbandaran Batu Pahat (MPBP) dan data kapasitas serta LOS melalui kajian terdahulu. Setelah analisis daripada perisian SIDRA versi 8.0 dilakukan, Proses analisis dari LOS, Berdasaarkan kendaraan terbanyak adalah pada 25-09-2018 dengan jam puncak 8.15 pagi - 8.30 pagi, kinerja bundaran juga menunjukkan hasil yang buruk pada 25-09-2019, sedangkan angka tertinggi Emisi kendaraan juga pada tanggal 25 -09-2018 yang setara dengan 4.579,1 kg / jam, oleh karena itu secara umum kinerja bundaran tidak baik dan dapat memiliki dampak negatif pada kehidupan di sekitar bundaran.