Hasnel Sofyan
Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi - BATAN

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PERKIRAAN DISTRIBUSI DOSIS EKIVALEN FOTON PADA PASIEN RADIOTERAPI LINAC 15 MV Febriantoko, Adiar; Noor, Johan Andoyo Effendi; Sofyan, Hasnel
Physics Student Journal Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Department of Physics - Faculty of Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Linac (linear accelerator) telah digunakan dalam radioterapi eksternal. Pengoperasiannya dengan energi lebih dari 8 MV akan menimbulkan radiasi sekunder berupa neutron maupun prompt gamma. Penelitian ini dilakukan pengukuran dosis ekivalen foton untuk mengetahui distribusi dosis pada bagian permukaan tubuh pasien dan bagian organ kritis pasien ketika proses radiasi berlangsung, yang menggunakan detektor pasif TLD-100H (LiF:Mg, Cu, P). Distribusi dosis ekivalen foton pada bagian permukaan (depan) diperoleh dari penyinaran mesin linac 15 MV dengan dosis target 2 Gy dan 3 Gy pada berkisar antara 0,35 mSv- 452 mSv dan antara 0,44 mSv – 474 mSv dengan ketidakpastian ±3% yang diperoleh dari kalibrasi TLD-100H. Dosis ekivalen foton di bagian dalam fantom yang diperoleh dari penyinaran mesin linac 15 MV dengan dosis target 2 Gy dan 3 Gy berkisar antara 0,28 mSv – 2074 mSv dengan ketidakpastian ±3% dan antara 0,37 mSv- 2980 mSv dengan ketidakpastian ±3%. Variasi dosis tersebut dipengaruhi oleh letak titik pada fantom. Selain itu, diketahui pula bahwa besar dosis ekivalen sebanding dengan dosis terapi yang diberikan.
PENENTUAN DOSIS FOTONEUTRON PADA PASIEN TERAPI LINAC 15 MV MENGGUNAKAN TLD-600H DAN TLD-100H Ibadurrohman, Muhammad; Noor, Johan A.E.; Sofyan, Hasnel
Physics Student Journal Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Department of Physics - Faculty of Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk menentukan dan mengetahui dosis fotoneutron yang dihasilkan linac 15 MV pada pasien terapi kanker menggunakan TLD-600H dan TLD-100H. TLD memiliki tingkat keseragaman sebesar 3% dan setiap kali pemakaian dilakukan annealing untuk semua TLD dengan suhu lebih rendah dari yang direkomendasikan (240oC) yaitu pada suhu 210oC selama 10 menit. Hal ini dilakukan agar sensitivitas TLD selama penelitian dapat dipertahankan sama. Pasangan TLD diletakkan pada posisi organ kritis menggunakan fantom antropomorfik berbahan polietilen sebagai pengganti pasien terapi kanker. Penyinaran menggunakan foton linac dengan dosis 2 Gy dan 3 Gy pada isocenter tubuh. Kemudian tanggapan TLD dibaca dengan alat baca TLD Harshaw Model 3500. Dosis fotoneutron didapatkan nilai bervariasi dengan dosis tertinggi sebesar 53±1,6 mSv untuk dosis foton 2 Gy dan 83±2,5 mSv untuk dosis foton 3 Gy. Nilai dosis neutron yang didapatkan menurun seiring dengan semakin jauhnya jarak dari isocenter tubuh. Ketidakpastian pengukuran sebesar ±3% berdasarkan keseragaman dan pengelompokan TLD. Semakin tinggi dosis foton yang diberikan saat terapi, kemungkinan dosis fotoneutron yang dihasilkan oleh linac juga tinggi dan semakin banyak yang akan berinteraksi dengan tubuh pasien.   Kata Kunci : TLD LiF:Mg,Cu,P, fantom antropomorfik, fotoneutron, linac 15MV, isocenter
Perbandingan Tangkapan Dosis Radiasi OSLD NanoDots, TLD-100, dan TLD-100H pada Pemeriksaan Foto Thorax Pasien Anak Vinanda, Putri Trisa; Milvita, Dian; Sofyan, Hasnel
Jurnal Fisika Unand Vol 10 No 2 (2021)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jfu.10.2.137-141.2021

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang perbandingan tangkapan dosis radiasi yang diterima oleh pasien thorax anak menggunakan OSLD nanoDots, TLD-100, dan TLD-100H. Penelitian bertujuan untuk membandingkan respon dosis radiasi OSLD nanoDots, TLD-100, dan TLD-100 terhadap sinar-X dan mengetahui dosimeter yang lebih sensitif terhadap pemeriksaan dosis radiasi rendah. Pengambilan data dilakukan dengan mengukur dosis radiasi pada 19 pasien thorax anak usia (0-15) tahun. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa respon setiap dosimeter berbeda-beda, bergantung pada sensitivitas dosimeter tersebut. TLD-100H memiliki sensitivitas yang lebih baik dibandingkan dengan OSLD nanoDots dan TLD-100. Hal ini terbukti, karena TLD-100H menangkap sebagian besar dosis radiasi yang dipancarkan oleh kalibrator. Research comparison the capture dose of radiation received by pediatric thorax patients using OSLD nanoDots, TLD-100, and TLD-100H. This study aimed to compare the dose capture of the three dosimeters and find out which dosimeter is better for capturing the radiation dose of pediatric patients. Data were collected by measuring the radiation dose in 19 pediatric patients (0-15) years old. The measurement results show that each dosimeter’s response is different, depending on the sensitivity of the dosimeter. TLD-100H captures the radiation dose of X-rays better than OSLD nanoDots and TLD-100 because TLD-100H has better sensitivity compared to OSLD nanoDots and TLD100. This is evident, because TLD-100H captures most of the calibrator’s radiation dose compared to OSLD nanoDots and TLD-100.
Evaluasi Kelayakan dan Efektivitas lead apron sebagai Alat Pelindung Diri di Instalasi Radiologi Taufiq, Vara; Milvita, Dian; Sofyan, Hasnel; S., Amel Oktavia
Jurnal Fisika Unand Vol 13 No 1 (2024)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jfu.13.1.110-116.2024

Abstract

Pemanfaatan radiasi sinar-X dalam instalasi radiologi memiliki dampak posistif dan negatif. Dampak negative paparan radiasi sinar-X dapat dikurangi dengan cara menggunakan lead apron. Penelitian bertujuan untuk mengetahui luas kerusakan sebagai penentu kelayakan lead apron dan mengevaluasi efektivitas lead apron dalam memberikan perlindungan yang memadai. Evaluasi kelayakan dan efektivitas dilakukan terhadap 5 lead apron milik Rumah Sakit Universitas Andalas. Metode evaluasi kelayakan dilakukan dengan membagi lead apron menjadi 4 kuadran, lalu dilakukan penyinaran menggunakan pesawat sinar-X konvensional dengan faktor eksposi 58,5 kV dan 8 mAs. Hasil penyinaran diolah menggunakan computed radiography (CR) untuk mengukur luas kerusakan pada lead apron. Efektivitas lead apron dievaluasi menggunakan dosimeter OSL yang ditempatkan di bagian atas dan dalam lead apron, kemudian dilakukan penyinaran dengan faktor eksposi 102 kV dan 2,5 mAs. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerusakan tidak melebihi batas toleransi yang disarankan Lambert dan McKeon, dimana lead apron dinyatakan layak apabila kerusakan <670 mm2 pada area kurang sensitif dan <15 mm2 pada area sensitif, sedangkan efektivitas lead apron berkisar antara (94,5-98,2) %. Berdasarkan hasil evaluasi diperoleh bahwa lead apron masih layak digunakan dan efektif dalam memberikan perlindungan terhadap radiasi sinar-X kepada pekerja radiasi, pasien maupun keluarga pasien.
Perbandingan Daya Tangkap Dosis Radiasi Menggunakan Dosimeter Aktif Perorangan Ramadiah, Annisa Destri; Adrial, Rico; Sofyan, Hasnel; Oktavia S, Amel
Jurnal Fisika Unand Vol 13 No 3 (2024)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jfu.13.3.351-357.2024

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang perbandingan daya tangkap dosis radiasi menggunakan beberapa dosimeter aktif perorangan. Penelitian bertujuan untuk membandingkan tangkapan dosis radiasi pada dosimeter aktif dengan hasil bacaan Dose Area Product (DAP) dan mengetahui dosimeter aktif yang lebih sensitif untuk menangkap dosis radiasi. Pengambilan data dilakukan dengan menyinari dosimeter aktif di bawah sumber pesawat sinar-X dengan faktor eksposi tegangan tabung (50, 60, 70, 81, 90 dan 102) kV serta arus tabung sebesar 8 mAs. Dosimeter aktif disusun di isosenter dengan luas lapangan penyinaran radiasi sebesar (30 x 30)cm. Hasil pengujian menunjukkan bahwa dosimeter aktif memiliki respon yang berbeda-beda. Dosimeter aktif yang memiliki nilai bacaan dosis radiasi yang mendekati bacaan DAP berdasarkan persamaan garis linear dengan R2 = 0,9768  yaitu dosimeter PDM-127. Dosimeter aktif yang memiliki sensitivitas yang tinggi yaitu dosimeter aktif PDM-122 dengan persentase error yang lebih rendah untuk tegangan tabung 50 kV yaitu sebesar 36,67%, 70 kV sebesar 37,28%, 81 kV sebesar 41,49% dan 102 kV sebesar 25,65%, sedangkan pada tegangan 60 kV sebesar 10,68% dimiliki oleh dosimeter DMC-3000 dan tegangan tabung 90 kV dosimeter aktif  rata-rata memiliki nilai error lebih besar dari 50%.