Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER DAN TEAMS GAMES TOURNAMENT Fielia Aulina; Eka Khairani Hasibuan
AXIOM : Jurnal Pendidikan dan Matematika Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30821/axiom.v9i2.7966

Abstract

Abstrak:Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat perbedaan kemampuan pemecahan masalah dan komunikasi matematis siswa yang diajar menggunakan model Numbered Head Together dan Teams Games Tournament. Penelitian ini berjenis penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Sampel dari penelitian ini adalah kelas X-A dan X-B dengan kelas heterogen. Hasil temuan ini menunjukkan: 1) terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together dan Teams Games Tournament, dengan Qhit=3,167 > Qtabel=2,871; 2) terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematis siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together dan Teams Games Tournament, dengan Qhit=8,189 > Qtabel=2,871; 3) terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah dan komunikasi matematis siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together dan Teams Games Tournament pada materi sistem persamaan linear tiga variabel, dengan Fhitung=32,42 > Ftabel=4,12. Simpulan penelitian ini adalah kemampuan pemecahan masalah dan komunikasi matematis siswa lebih sesuai diajarkan dengan model pembelajaran Numbered Head Together daripada Teams Games Tournament. Kata Kunci:Kemampuan Pemecahan Masalah, Komunikasi Matematis, Model Pembelajaran Numbered Head Together, Teams Games Tournament Abstract:The purpose of this study was to see the differences in problem solving and mathematical communication skills of students taught using the Numbered Head Together  and Teams Games Tournament  models. This research is a quantitative research by conducting experiments. The sample of this research is class X-A and X-B with heterogeneous classes. These findings indicate: 1) There are differences in students' mathematical problem solving abilities taught using the NHT and TGT learning models, with Qhit=3,167 > Qtabel=2,871; 2) There are differences in students' mathematical communication skills taught using the NHT and TGT learning models, with Qhit=8,189 > Qtabel=2,871; 3) There are differences in students' problem solving and mathematical communication skills taught using the NHT and TGT learning models on the material of the three-variable linear equation system, with Fhitung=32,42 > Ftabel=4,12. The conclusion of this study explains that the problem solving ability and mathematical communication of students are more suitable to be taught using the NHT learning model than the TGT model Keywords:Problem Solving Skills, Mathematical Communication, Numbered Head Together, Teams Games Tournament Learning
Pengembangan Modul Pencemaran Lingkungan Berbasis Studi Islam Sains Untuk Siswa Madrasah Aliyah/MA Nurul Iman Sukaramai Nova Andriani Hasibuan; Indayana Febriani Tanjung; Eka Khairani Hasibuan
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 2 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i2.981

Abstract

Riset ini memiliki tujuan agar dapat mengembangkan bahan ajar tambahan berupa modul sains berbasis studi islam pada materi pencemaran lingkungan, serta menguji kelayakan dan efektifitas modul yang dibuat berdasarkan dari penilaian dan pengembangan (R&D) dengan metode ADDIE (Analyze, Design, Develop, Implement, and Evaluate). Subjek uji coba dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Madrasah Aliyah/MA Nurul Iman Suka Ramai. Uji coba dilakukan dalam skala kecil kepada 14 siswa dengan menggunakan instrumen penelitian berupa angket dan tes. Analisis data dilaksanakan dengan deskriptif kualitatif juga kuantitatif. Adapun hasil analisis oleh validator dan guru kelas, modul dapat dinyatakan layak dengan rincian penilaian ahli materi sebesar 76%, ahli media sebesar 80% dan ahli studi islam sebanyak 92,30%. Sementara untuk uji respon siswa dan guru dinyatakan “sangat menarik” dengan masing-masing persentase sebesar 87,6% dan 83,63. Selanjutnya pada uji keefektifitasan modul diperoleh hasil sebesar 0,7 yang bermakna modul terbukti memiliki efektifitas “tinggi”. Dari hasil penelitian tersebut peneliti menyarankan agar pembelajaran IPA dengan memanfaatkan modul bisa menjadi sumber belajar yang praktis serta dapat menarik minat belajar siswa.
Pengembangan Modul Berbasis Paradigma Wahdatul Ulum Bermuatan Literasi Sains Pada Materi Sistem Pencernaan Fadillah Khairani; Indayana Febriani Tanjung; Eka Khairani Hasibuan
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 2 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research (Special Issue)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i2.1263

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar tambahan berupa modul berbasis Wahdatul ulum dengan muatan literasi sains pada materi sistem pencernaan, serta menguji kelayakan dan efektivitas modul yang dikembangkan berdasarkan penilaian validator, guru dan peserta didik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (R&D) model 4-D (Analysis,Design,Development and Dissemination). Subjek uji coba dalam penelitian ini siswa kelas XI IPA MAS Al-Mukhlishin Sibuhuan. Uji coba dilakukan dengan teknik random sampling untuk mengetahui kelayakan dan efektivitas modul yang dikembangkan. Instrumen pengambilan data menggunakan angket dan tes. Analisis data secara deskriptif dan kuantitatif. Berdasarkan validasi ahli dan guru biologi untuk uji kelayakan diperoleh hasil validasi wahdatul ulum secara keseluruhan aspek diperoleh persentase rata-rata sebesar 86,6% dengan kategori sangat layak. Hasil validasi materi diperoleh persentase rata-rata sebesar 90% dengan kategori sangat layak. Hasil validasi ahli media diperoleh persentase rata-rata sebesar 82,8% dengan kategori sangat layak. Hasil respon peserta didik pada uji coba skala kecil diperoleh persentase rata-rata 89,3% dengan kategori sangat layak. Uji coba skala besar dilakukan untuk mengetahui efektifitas modul yang dikembangkan menggunakan rumus N-Gain Score diperoleh hasil 0,4% dengan kategori cukup. Dengan demikian modul berbasis Wahdatul ulum bermuatan literasi sains pada materi sistem pencernaan sangat layak dan efektif digunakan guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran.