Shofa Nur Fauzah
Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh Pemberian Berbagai Konsentrasi Ekstrak Kunyit (Curcuma Longa) terhadap pertumbuhan Escherchia Coli Shofa Nur Fauzah; Iip Alifatu Zulfah
Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan Vol 1, No 3 (2014): Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan
Publisher : Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang : Diare Karena infeksi di Negara berkembang menyebabkan kematian sekitar 3 juta penduduk setiap tahun. Di Indonesia terdapat 2.812 pasien diare yang disebabkan bakteri datang ke rumah sakit. Penyebab salah satunya adalah Escherchia Coli yang sudah banyak mencemari air sungai. Banyaknya bakteri yang resisten terhadap antibiotic dan memperhatikan efek samping yang ditimbulknnya, banyak orang beralih ke pengobatan tradisional yaitu dengan curcuma domestica yang berdasarkan penelitian memiliki efek terhdap mikroba, oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh curcuma domestica terhadap bakteri E. Coli. Metode : Penelitian ini adalah penelitian True Exsperiment dengan rancangan Post Test Only Control Group Design dengan menggunakan lima kelompok bakteri Escherichia coli dengan kosentrasi curcuma domestica 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, 3,12%, dan satu cawan sebagai kontrol positif serta satu cawan sebagai kontrol negative yang dilakukan di C selama 1 bulan. Hasil : Hasil pengujian menunjukkan perbedaan bermakna terjadi pada seluruh kelompok uji. Hal ini berarti bahwa penggunaan ekstrak kunyit dapat menghambat pertumbuhan bakteri E. Coli. Simpulan : Konsentrasi ekstrak kunyit yang mempengaruhi pertumbuhan dari bakteri Escherishia coli adalah 12,5%, 25%, dan 50% dikarenakan memiliki kandungan aktif kurkumin dan minyak atsiri. Diharapkan kedepannya ekstrak kunyit dapat digunakan sebagai alternatif pengobatan diare karena E coli.Diarhea et causa infection in developing country causing mortality every year. 2.812 case of dearhea in Indonesia can faund at hospital. E.coli is one of the bacteria can cause diarhea and contaminate water in river nowadays. Many bacteria resitent to antibiotics and because of side effect the medicine, many people change to herbal medicine. Previous research showed that curcuma domestica has antimicroba effect, so objective research is to know influence of curcuma domestica to E coli. True Exsperimental with Post Test Only Control Group design with five group of E.coli in differences concentrate of curcumin used to analize the research objective. One of theese groups is used for positive and negative controll. This research held at Laboratorium Kesehatan Daerah Kota Cirebon on a month. The results show there is a meaningfull differences in all intervention group. These are curcuma can inhibit Ecoli growth. The concentrations of curcumin which can influence E. coli are 12,5%, 25%, and 50% becaused of have curcumin and atsiri oil.Hopefully next the curcuma domestica can used for alternative of diarhea et causa E.coli therapy.
Faktor –Faktor Non Genetik yang Mempengaruhi Disabilitas Intelektual di SLB Kota Cirebon Tahun 2017 (Studi Di SLB C Pancaran Kasih Dan SLB C Budi Utama Muhamad Dawam Rifki Syifa; Uswatun Khasanah; Shofa Nur Fauzah
Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan Vol 6, No 1 (2020): Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan
Publisher : Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Disabilitas merupakan keterbatasan/ kekurangan kemampuan untuk melakukan suatu aktivitas pada tingkat personal dan didefinisikan sebagai nilai kecerdasan kira-kira 70 atau lebih rendah, insidensi disabilitas di provinsi jawa barat mencapai 12,7% dengan rerata skor 22,88%. faktor risiko yang sering menyebabkan disabilitas intelektual biasanya terjadi pada masa prenatal, perinatal dan postnatal, diantaranya jumlah gestasi pada saat hamil, berat badan lahir rendah (BBLR), usia persalinan, usia ibu dan usia ayah. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh antara berat badan lahir rendah, prematuritas, jumlah paritas, usia ibu dan usia ayah terhadap disabilitas intelektual di SLB Kota Cirebon tahun 2017. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan desain case control. Sampel penelitian sebanyak 79 orang pada kelompok kasus dan 79 orang pada kelompok kontrol. Hasil: Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa Berat badan lahir rendah (pvalue = 0.000), Usia persalinan (pvalue = 0.000), Paritas (pvalue = 0.001), Usia Ibu (pvalue = 0.000) dan Usia ayah (pvalue = 0.000) mempengaruhi kejadian disabilitas intelektual di kota cirebon dengan faktor yang paling berpengaruh yaitu status usia pada saat ibu memulai kehamilan (pvalue= 0.001). Simpulan: Pada penelitian ini Berat badan lahir rendah, usia persalinan (preterm), Paritas, usia ibu dan usia ayah mempengaruhi kejadian disabilitas intelektual dengan faktor usia ibu sebagai faktor yang paling berpengaruh terhadap kejadian disabilitas intelektual.Kata Kunci : Berat badan lahir rendah, Disabilitas intelektual, Paritas, Usia ayah, Usia ibu, Usia Kehamilan ABSTRACT Introduction: Disability is a lack of ability to perform an activity on a personal level and is defined as an intelligence score of approximately 70 or lower, incidence of disability in west java province reaches 12.7% with a mean score of 22.88%. risk factors that often cause intellectual disability usually occur during prenatal, perinatal and postnatal periods, including the number of gestations during pregnancy, low birth weight (LBW), age of delivery, maternal age and father age. Aim: This study aims to determine the effect of low bitrh weight, prematurity, number of parity, mother age, and father age to intellectual disability in SLB Kota Cirebon 2017 Method: This research used analytic observational research design with case control design. A sample of 79 subjects in the case group and 79 people in the control group. Results: The results of this study found that low birth weight (pvalue = 0.000), age of delivery (pvalue = 0.000), Parity (pvalue = 0.001), Mother Age (pvalue = 0.000) and father's age (pvalue = 0.000) intellectual disability in cirebon city with the most influential factor is the status of the age at the time the mother started pregnancy (pvalue 0.001) Conclusion: In this study Low birthweight, age of delivery (preterm), Parity, maternal age and father age influence the incidence of intellectual disability with maternal age factor as the most influential factor on the incidence of intellectual disability.Keywords: Low Birth Weight, Intellectual Disability, Parity, Fathers Age, Mother Age, Gestational age
Efektivitas Penyuluhan Tumor Payudara dengan Pendekatan Teori Health Belief Model Terhadap Persepsi dan Perilaku Sadari yang Benar pada Siswi Remaja di SMAN 1 Lemahabang Salas Putri Rahayu; Nurbaiti Nurbaiti; Shofa Nur Fauzah
Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan Vol 6, No 1 (2020): Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan
Publisher : Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: International Agency for Research on Cancer (IARC) pada  tahun 2012 mengungkapkan terdapat 14.067.894 kasus baru kanker dan 8.201.575 kematian akibat kanker di seluruh dunia. Beberapa penelitian menunjukan bahwa salah satu faktor resiko peningkatan insiden tumor payudara disebabkan oleh kurang tepatnya persepsi dan perilaku deteksi dini kanker  payudara. Belum banyak penelitian eksperimental mengenai penyuluhan dengan pendekatan teori Health Belief Model. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas penyuluhan tumor payudara dengan pendekatan teori Health Belief Model terhadap persepsi dan perilaku SADARI yang benar pada siswi remaja di SMAN 1 Lemahabang. Metode: Penelitian eksperimen semu  dengan pre-test dan post-test pada  69 sampel dari 223 populasi dengan metode simple random sampling untuk membandingkan persepsi dan perilaku SADARI siswi remaja sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan kesehatan. Hasil: Uji Mann-whitney menunjukan terdapat perbedaan efektivitas penyuluhan tumor payudara dengan pendekatan teori Health Belief Model pada  persepsi kerentanan (p value 0.041) dan  persepsi keparahan (p value 0.019) terhadap tumor payudara, serta persepsi hambatan ( p value 0.032) terhadap SADARI, namun tidak terdapat perbedaan efektivitas pada persepsi manfaat (p value 0.273). Terdapat perbedaan efektivitas penyuluhan terhadap perilaku SADARI yang benar (p value 0.000) pada siswi remaja di SMAN 1 Lemahabang. Kesimpulan: Penyuluhan tumor payudara dengan pendekatan teori Health Belief Model  lebih efektif dalam  merubah persepsi kerentanan dan persepsi keparahan terhadap tumor payudara, persepsi hambatan terhadap SADARI serta perilaku SADARI yang benar, namun tidak lebih efektif dalam  merubah persepsi manfaat terhadap SADARIKata Kunci: Health Belief Model, Perilaku SADARI, Persepsi Tumor Payudara, SADARI, Tumor Payudara ABSTRACT Introduction: International Agency for Research on Cancer (IARC) in 2012 revealed that trerewere 14,067,894 new cases of cancer and 8,201,575 deaths from cancer all over the world. Based on the research, it shows that one of the risk factors of increasing breast tumors case caused by less presice the perception and behavior regarding early detection of breast cancer. Limited experimental researches with Health Belief Model theory approach counseling, therefore conducted this research. This reaserch aims to know the effectiveness of breast tumor counseling with health belief model theory approach of the perception and correct BSE  females student in SMAN 1 Lemahabang. Methods: This is a quasi-experimental research with pre-test and post-test design in 69 samples from 223 population with simple random sampling method. Results: The Mann-Whitney analysis test showed that there was difference in effectiveness of breast tumor counseling with the Health Belief Model theory approach to the perception of susceptibility (p value 0.041), and the perception of severity (p value 0.019) to breast tumors, and the perception of barrier (p value 0.576) to BSE, however there is not difference in effectiveness to the perception of benefit (p value 0.273). Conclutions: There was difference in effectiveness of correct BSE behavior (p value 0.000) in adolescent student. Breast tumor counseling using Health Belief Model theory approach was more effective in changing perceptions of susceptibility and perception of severity of breast tumors, perceptions of barriers of BSE and correct BSE behavior, however it’s not effective in changing perceptions of  benefits of BSE in adolescent girls.Keywords: BSE  Behaviour, Breast Tumor Perception, BSE, Breast Tumor, Health Belief Model
Hubungan antara Komunikasi Dokter - Pasien dengan Tingkat Kepatuhan terhadap Pengobatan Pasien Diabetes Melitus Tipe 2: Studi di Puskesmas Kejaksan Kota Cirebon Indri Yulianti; Shofa Nur Fauzah; R Vivi Meidianawaty
Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan Vol 8, No 2 (2022): TUNAS MEDIKA JURNAL KEDOKTERAN & KESEHATAN
Publisher : Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

LATAR BELAKANG Diabetes melitus merupakan masalah kesehatan masyarakat dengan angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi di seluruh dunia, termasuk di Indonesia dan khususnya di Jawa Barat. Diduga tingkat kepatuhan pasien diabetes terhadap pengobatan dipengaruhi oleh komunikasi antara dokter dan pasien. Namun hal ini belum menjadi hal yang diperhatikan di Indonesia. METODE Penelitian ini menggunakan metode cross sectional. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan conscutive sampling. Sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 89 orang.  Instrumen penelitian ini berupa kuesioner yang diuji dengan uji validitas dan reliabilitas serta dianalisis menggunakan uji Spearman. Hasil Hasil penelitian ini didapatkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara komunikasi dokter-pasien dengan tingkat kepatuhan pengobatan dengan nilai p value dibawah 0,05.SIMPULAN Terdapat hubungan yang bermakna antara komunikasi dokter dengan pasien terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pasien diabetes melitus tipe 2 pada Puskesmas Kejaksan.Kata Kunci: diabetes; kepatuhan pengobatan; komunikasi dokter-pasien.ABSTRACTBACKGROUND Diabetes mellitus is a public health problem with high morbidity and mortality rates throughout the world, including in Indonesia and especially in West Java. It is suspected that the level of diabetes patient's adherence to treatment is influenced by communication between doctor and patient. But this has not been a concern in Indonesia. METHOD it was a cross sectional study. The sampling technique in this study uses consecutive sampling. The sample size is 89 respondents. The research instrumen in the form questionnaire was tested with a validy and a reliability test and then data  analyzed by the Spearman analysis method. RESULTS  The result of this study found that there is a significant relationship between doctor-patient communication with medication adherence with a p value below 0,5. CONCLUSION There is a relationship between doctor and patient communication with the level of compliance with treatment of type 2 diabetes mellitus patients at Puskesmas KejaksanKeywords: diabetes; treatment adherence; doctor-patient communication.Â