Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERBANDINGAN MANFAAT ANTIPLATELET KOMBINASI ASPIRIN DAN KLOPIDOGREL DENGAN ASPIRIN TUNGGAL PADA STROKE ISKEMIK Rismi Fatoni; Abdul Gofir; Sugiyanto Sugiyanto
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 4, No 4
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.296

Abstract

Persentase kejadian stroke berulang dalam 30 hari pertama setelah serangan adalah 3-10% dan risiko terjadi pada 6 bulan pertama yaitu 8,8%. Pemberian terapi antiplatelet pada pasien stroke iskemik dapat mencegah kejadian stroke berulang. Hasil penelitian terkait efektivitas pemberian terapi antiplatelet kombinasi aspirin dan klopidogrel dibandingkan dengan aspirin tunggal berbeda-beda. Penelitian ini termasuk penelitian observasional dengan metode kohort retrospektif yang dilakukan di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Kelompok pertama adalah pasien stroke iskemik yang mendapatkan terapi antiplatelet aspirin tunggal sebanyak 77 subyek. Kelompok kedua adalah pasien stroke iskemik yang mendapatkan terapi antiplatelet kombinasi aspirinklopidogrel sebanyak 70 pasien. Outcome penelitian ini yaitu kejadian stroke berulang dalam kurun waktu 6 bulan setelah kejadian stroke pertama. Data diperoleh dari data sekunder yaitu rekam medik dan follow-up kejadian stroke berulang sebagian dilakukan dengan menghubungi pasien atau keluarga pasien. Stroke berulang terjadi pada 8,6% pasien stroke yang mendapatkan terapi antiplatelet kombinasi aspirin-klopidogrel dibandingkan 13,0% pasien pada kelompok yang mendapatkan terapi antiplatelet aspirin tunggal (RR 1,22; 95%CI 0,807 – 1,850; p=0,391). Kejadian stroke berulang 6 bulan setelah serangan stroke iskemik pertama di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, antara pasien yang mendapatkan terapi antiplatelet kombinasi aspirin-klopidogrel dan antiplatelet aspirin tunggal tidak berbeda. Kata kunci: stroke iskemik, antiplatelet, kejadian stroke berulang
Gambaran Penggunaan Obat Antiinflamasi Non Steroid Pada Pasien Penderita Osteoarthritis di Instalasi Rawat Jalan RSUD Kajen Periode Januari – Oktober 2024 Isyna Hida; Rismi Fatoni
An-Najat Vol. 3 No. 1 (2025): An-Najat: Jurnal Ilmu Farmasi dan Kesehatan
Publisher : STIKes Ibnu Sina Ajibarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59841/an-najat.v3i1.2239

Abstract

Basic Health Research data in 2018 recorded that the rate of osteoarthritis sufferers in Central Java was around 6.78% and the rate of osteoarthritis sufferers in Pekalongan Regency was around 5.37%. Treatment of osteoarthritis can be done pharmacologically by administering non-steroidal anti-inflammatory drugs. The purpose of this study is to find out the description of the use of non-steroidal anti-inflammatory drugs in patients with osteoarthritis in the outpatient unit of Kajen Hospital, Pekalongan Regency. This type of research is non-experimental using a descriptive design with a quantitative approach and retrospective data collection using medical record data. The inclusion criteria in this study are patients with osteoarthritis in the outpatient unit of Kajen Hospital during January-October 2024 diagnosed with or without comorbidities. The data collection technique is purposive sampling. This study was conducted on 300 patients who met the inclusion criteria with the most characteristic results experienced by osteoarthritis patients aged 55-64 years, 45.00% were female, 74.64% were diagnosed with comorbidities, 93.00%. The most widely used non-steroidal anti-inflammatory drugs in the treatment of osteoarthritis in the outpatient installation of Kajen Hospital are Meloxicam 15 mg 48.67% and the most widely used non-steroidal anti-inflammatory drugs are COX-2 Selective Agents 89.67%.
Pola Peresepan Obat Diare pada Pasien Balita di Instalasi Rawat Jalan RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan Periode Januari – Juni 2024 Adinda Oktavianasari; Rismi Fatoni
An-Najat Vol. 3 No. 1 (2025): An-Najat: Jurnal Ilmu Farmasi dan Kesehatan
Publisher : STIKes Ibnu Sina Ajibarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59841/an-najat.v3i1.2240

Abstract

Diarrhea generally attacks toddlers under 5 years of age because toddlers' immune systems are still in the weak category, so they are more susceptible to exposure to bacteria that cause diarrhea. The Central Java Provincial Health Service recorded 179,172 or 46.3% of the highest cases of diarrhea found in health facilities. The aim of this research was to determine the prescribing patterns used for toddler patients in the outpatient installation of Kajen Regional Hospital, Pekalongan Regency. This type of research is non-experimental using a descriptive design with a quantitative approach and collecting data retrospectively using medical record data. The inclusion criteria in this study were diarrhea patients aged 0-5 years in the outpatient installation of Kajen Regional Hospital during January – June 2024 who received treatment for diarrhea without a diagnosis of chronic disease using purposive sampling data collection techniques. The research was conducted on 66 patients who met the inclusion criteria with the results of the characteristics of the patients who suffered the most from diarrhea being 56.06% male, 63.64% aged 0-1 year. The most frequently prescribed class of drugs is zinc at 47.06% and the least prescribed class of drugs is oral rehydration at 0.84%.
Gambaran Kepatuhan Pasien Prolanis Dengan Penyakit Hipertensi Rawat Jalan Dalam Pemakaian Obat Periode Juli-Oktober 2022 di Puskesmas Wiradesa Kabupaten Pekalongan Dwi Agus Setyawan; Rismi Fatoni
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 5: April 2023
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jim.v2i5.779

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu pintu masuk atau faktor resiko penyakit seperti jantung, gagal ginjal, diabetes, dan stroke. Data Buku BPS Kabupaten Pekalongan jumlah kasus penyakit hipertensi masuk dalam 6 besar penyakit dengan kasus terbanyak, yaitu dengan jumlah 15.482 kasus. Dinas Kesehatan beserta BPJS Kesehatan saling bekerjasama untuk dapat memberikan pelayanan pengobatan bagi penderita hipertensi ini dengan program Prolanis di setiap Puskesmas dengan tujuan agar pasien penderita hipertensi dapat mendapatkan perawatan secara teratur dan terkontrol dalam minum obat antihipertensi. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menemukan gambaran kepatuhan pasien prolanis dengan penyakit hipertensi dalam pemakaian obat antihipertensi. Penelitian ini bersifat retro deskriptif observasional dimana data yang digunakan adalah data pasien prolanis dengan penyakit hipertensi rawat jalan untuk pemakaian obat periode Juli-Oktober 2022 di Puskesmas Wiradesa Kabupaten Pekalongan dengan menggunakan alat berupa Kuesioner Morisky Medication Adherence Scale (MMAS) dan jumlah sampel sebanyak 66 responden. Hasil penelitian menunjukkan pasien memiliki kepatuhan tinggi sebesar 22 pasien (33,33%), kepatuhan sedang 26 pasien (46,97%) dan kepatuhan rendah 18 pasien (19,70%).