Andy Yahya Al Hakim
Kelompok Keahlian Eksplorasi Sumberdaya Bumi, Fakultas Teknik Pertambangan Dan Perminyakan, Institut Teknologi Bandung

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

The Occurrence and Genesis of Silicified Coals in Tanjung Redeb, Embalut, and Loa Kulu, East Kalimantan, Indonesia Agus Haris Widayat; Komang Anggayana; Teti Indriati; Andy Yahya Al Hakim; Mulyono Dwiantoro; Miqdam Furqany; Mirza Dian Rifaldi
Indonesian Journal on Geoscience Vol 9, No 1 (2022)
Publisher : Geological Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17014/ijog.9.1.27-43

Abstract

DOI:10.17014/ijog.9.1.27-43The occurrence and genesis of silicified coals in Tanjung Redeb, Embalut, and Loa Kulu have been described and reconstructed by means of petrography and geochemistry. The silicified coals are black, hard, and contain dispersed fine-grained silica minerals. Silica (SiO2) contents vary from 58 to 76%, and LOI (mostly represents organic matter) ranges from 23 to 40% of the bulk silicified coal samples based on the ICP-INAA analysis. Microscopic examination shows the presence of quartz, chalcedony, and amorphous opal. Silicification occurs both as layers and nodules within the coal seams. The layer type is usually thin layers (<25 cm) near the top and bottom of the seams, and they can spread horizontally up to 3 m. Nodules occur randomly in the coal seams having a diameter from several centimeters to 1 m. Further microscopic investigation shows that preserved cellular structure is more commonly observed in the layered silicified coal samples. This may suggest that the layered silicification occurred relatively early in the coal seam diagenesis, while the nodule silicification took place during later diagenesis. The coexistence of silica polymorphs in some samples may indicate the presence of multiple silicification stages during coalification. 
KARAKTERISASI MINERAL IKUTAN TIMAH PEMBAWA REE DI BANGKA SELATAN DAN BADAU, PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG Syafrizal Syafrizal; Arie Naftali Hawu Hede; Andy Yahya Al Hakim; Rudy Fernando Sihite
Geosapta Vol 7, No 1 (2021): Januari 2021
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jg.v7i1.8652

Abstract

Pluton granit di daerah Bangka Belitung merupakan sumber penghasil timah terbesar di Indonesia. Selain mineral timah dalam bentuk kasiterit, batuan ini juga menghasilkan mineral ikutan timah (MIT) termasuk mineral pembawa Rare Earth Elements (REE) seperti  monasit, xenotim, dan zirkon. Seiring dengan kebutuhan REE yang semakin meningkat dan nilai ekonomis yang tinggi, mendorong untuk dapat dilakukannya konservasi mineral pembawa REE termasuk di Indonesia saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik mineral pembawa REE yang terkait dengan MIT. Untuk keperluan tersebut, sebanyak 51 sampel diambil dari daerah Bangka Selatan di Pulau Bangka dan Badau di Pulau Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang terdiri dari endapan primer, endapan sekunder, konsentrat, dan sisa hasil pengolahan (SHP). Karakteristik dan kehadiran MIT pembawa REE diamati menggunakan mikroskop polarisasi dan analisis X-ray diffraction (XRD). Pengamatan mikroskopi menunjukkan bahwa kehadiran monasit yang memiliki warna kekuningan dan zirkon yang memiliki refleksi dalam yang transparan. Analisis XRD menunjukkan bahwa mineral yang paling dominan ditemui pada hampir keseluruhan sampel adalah kuarsa, sedangkan MIT pembawa REE lebih banyak dijumpai pada konsentrat dan SHP. MIT pembawa REE yang umumnya hadir dalam sampel adalah monasit, zirkon, dan sedikit xenotim, selain itu mineral besi oksida juga hadir dalam jumlah cukup besar sebagai ilmenit.
IDENTIFIKASI KEBERADAAN RARE EARTH ELEMENTS TIPE ION ADSORPTION PADA LEMPUNG: SAMPEL DARI MUNTOK DAN LUBUK BESAR, PULAU BANGKA Syafrizal Syafrizal; Arie Naftali Hawu Hede; Andy Yahya Al Hakim; Mutiara Indah Permatasari
Geosapta Vol 7, No 2 (2021): Juli 2021
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jg.v7i2.10897

Abstract

Seiring berkembangnya teknologi, kebutuhan akan logam tanah jarang (rare earth element-REE) semakin meningkat, dan oleh karena itu kegiatan eksplorasi REE menjadi meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi REE tipe ion adsorption pada lempung yang merupakan hasil dari lapukan granit. Sampel diambil dari lapukan batuan granit yang bersumber dari batolit Klabat (daerah Muntok) dan batolit Bebulu (daerah Lubuk Besar). Analisis laboratorium yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan uji X-ray diffraction (XRD), X-ray fluorescence (XRF), dan inductively coupled plasma mass spectrometry (ICP-MS). Hasil analisis laboratorium menunjukkan adanya perbedaan intensitas mineral kuarsa dan kaolinit, komponen major element, dan pola REE yang berbeda pada kedua daerah penelitian. Berdasarkan hal tersebut diidentifikasi adanya potensi REE tipe ion adsorption pada sampel yang diambil pada daerah Lubuk Besar. Hal ini ditandai dengan pola REE yang sesuai dengan zona pelindian dan zona akumulasi REE, serta konsentrasi heavy REE (HREE) yang lebih tinggi daripada sampel yang diambil di lokasi Muntok.
The Occurrence and Genesis of Silicified Coals in Tanjung Redeb, Embalut, and Loa Kulu, East Kalimantan, Indonesia Agus Haris Widayat; Komang Anggayana; Teti Indriati; Andy Yahya Al Hakim; Mulyono Dwiantoro; Miqdam Furqany; Mirza Dian Rifaldi
Indonesian Journal on Geoscience Vol. 9 No. 1 (2022)
Publisher : Geological Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17014/ijog.9.1.27-43

Abstract

DOI:10.17014/ijog.9.1.27-43The occurrence and genesis of silicified coals in Tanjung Redeb, Embalut, and Loa Kulu have been described and reconstructed by means of petrography and geochemistry. The silicified coals are black, hard, and contain dispersed fine-grained silica minerals. Silica (SiO2) contents vary from 58 to 76%, and LOI (mostly represents organic matter) ranges from 23 to 40% of the bulk silicified coal samples based on the ICP-INAA analysis. Microscopic examination shows the presence of quartz, chalcedony, and amorphous opal. Silicification occurs both as layers and nodules within the coal seams. The layer type is usually thin layers (<25 cm) near the top and bottom of the seams, and they can spread horizontally up to 3 m. Nodules occur randomly in the coal seams having a diameter from several centimeters to 1 m. Further microscopic investigation shows that preserved cellular structure is more commonly observed in the layered silicified coal samples. This may suggest that the layered silicification occurred relatively early in the coal seam diagenesis, while the nodule silicification took place during later diagenesis. The coexistence of silica polymorphs in some samples may indicate the presence of multiple silicification stages during coalification.