p-Index From 2020 - 2025
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Menara Ilmu
Edwin Edwin
Department Of Agrotechnology, Faculty Of Agriculture, Universitas Andalas Padang, Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN PERTANIAN PASCA GEMPA KOTA PADANG TAHUN 2009 Edwin Edwin; Adrinal Adrinal
Menara Ilmu Vol 14, No 1 (2020): Vol. XIV No. 1 Januari 2020
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mi.v14i1.1740

Abstract

Abstract: The earthquake that occurred on 30 September 2009 had an impact on patterns of use of agricultural land and human settlements. Many agricultural lands are turned into residential land, especially the city of Padang. The purpose of this research ; (1). To see patterns and changes in the use of agricultural land in the city of Padang in the aftermath of the 2009 Padang earthquake; and (2) To see the population distribution pattern after the earthquake in Padang City. The method used is spatial and temporal analysis of changes in land use and population distribution before the earthquake and after the earthquake. The results of the study indicate that there has been a change in land use in the City of Padang from 2008-2012. Upland land that is widely used for agricultural business has decreased by 6%. Furthermore, there has been a change in land use in the city of Padang from 20012-2018. The decrease occurred on forest land by 38% and paddy fields by 41%. This decrease occurred due to the conversion of land into settlements which increased to 188%. In 2012, there was a decrease in population, especially in the districts of South Padang, North Padang, West Padang, East Padang and Bungus Teluk Kabung. In other Districts there was an increase, especially those that led eastward. Shifting land cover and the population of the city of Padang affect the Padang City Spatial Pattern. Keywords: Earthquake, Land Use, Spatial Analysis
KAJIAN KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PETANI DI SUB DAS SUMPUR SINGKARAK Edwin Edwin
Menara Ilmu Vol 15, No 2 (2021): VOL. XV NO. 2 APRIL 2021
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mi.v15i2.2593

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kondisi sosial ekonomi masyarakat petani, khususnya pada tanaman holtikultura dan perkebunan di Sub DAS Sumpur Singkarak. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Penelitian ini dilaksanakan di Sub DAS Sumpur Singkarak, secara adminitrasi termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Tanah Datar dan Kota Padang Panjang. Data yang digunakan adalah data sekunder dan data primer, dimana teknik pengumpulan datanya yaitu dokumentasi dan kuesioner. Jumlah responden penelitian sebanyak 32 orang, penetapan responden digunakan teknik purposif. Metode yang digunakan mengacu pada Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : P. 61 /Menhut-II/2014 tentang Monitoring dan Evaluasi Daerah Aliran Sungai. Kesimpulan dari penelitian ini adalah 60,78% petani responden menghasilkan komoditi pertanian holtikultura, pekebun 30,43% dan padi sawah sebanyak 8,7%. Sebanyak 61,90% responden memiliki luas lahan 0-0,5 Ha, 28,57% responden memiliki luas lahan 1,51-2 Ha dan sisanya memiliki lahan 0,51-1 Ha sebanyak 9,52% responden. Sekitar 76,19% responden berpendapatan di bawah UMR Sumatera Barat. Sawi, cabe, tomat, jahe, dan sayuran merupakan komoditi unggulan usahatani holtikultura, dan perkebunan komoditi unggulannya adalah sawo, kayu manis, kopi, coklat, cengkeh, dan kelapa. Tekanan penduduk pada lahan pertanian holtikultura berada pada kelas rendah dengan nilai indeks 0,5 < IKL ≤ 1,0, pada lahan perkebunan berada pada kelas sangat rendah dengan nilai indeks IKL ≤ 0,5. Tiga nagari memiliki aturan pengelolaan DAS yang dikeluarkan oleh pemerintah nagari dalam bentuk peraturan nagari, lima nagari aturan yang digunakan dalam bentuk norma/nilai-nilai dan pada umunya dipraktekkan oleh sebahagian masyarakat nagari Kata Kunci : Tekanan penduduk, penegakkan aturan, komoditi lokal, petani