Lestari Ujianto
Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

UJI DAYA HASIL DAN KANDUNGAN PROTEIN KACANG SAYUR HIBRIDA PADA POPULASI F7 YANG MENGANDUNG ANTHOSIANIN TINGGI Lestari Ujianto
CROP AGRO, Scientific Journal of Agronomy Vol 14 No 1 (2021): Jurnal Crop Agro, Januari 2021
Publisher : Department of Agronomy Faculty of Agriculture University of Mataram and Indonesian Society of Agronomy Branch NTB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/caj.v14i1.686

Abstract

Sumber gizi nabati terutama yang berasal dari kacang-kacangan harganya relatif murah dan terjangkau oleh masyarakat yang kurang mampu. Disamping kandungan proteinnya yang tinggi, kacang-kacangan terutama yang berwarna keunguan dan kemerahan mengandung anthosianin yang sangat bermanfaat bagi kesehatan dan pertahanan tubuh manusia. Tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan galur harapan kacang sayur hibrida yang daya hasilnya tinggi, kandungan anthosianinnya tinggi, serta toleran terhadap kekeringan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental. Sepuluh galur dievaluasi menggunakan rancangan acak kelompok lengkap dengan empat kali ulangan. Sifat-sifat kuantitatif yang terkait dengan hasil dan komponen hasil diamati. Data hasil pengamatan dianalisa dengan analisis keragaman, heritabilitas arti luas dan sempit, dan analisis korelasi genotipik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1). Galur ketiga (G3) dan Galur kedelapan (G8) hasil persilangan antar spesies kacang tunggak dan kacang panjang memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi varietas unggul yang berdaya hasil dan mengandung anthosianin tinggi, 2). Terjadi perbaikan mutu genetik dengan didapatkan galur-galur unggul yang mengandung anthosianin tinggi serta perbaikan tekstur polongnya, 3). Semua peubah yang diamati memiliki heritabilitas arti sempit dan luas kategori sedang kecuali umur berbunga memiliki heritabilitas arti luas yang tinggi dan jumlah biji per tanaman memiliki nilai heritabilitas arti sempit yang rendah, 4). Jumlah polong per tanaman memiliki korelasi yang positif nyata terhadap hasil baik secara genotipik maupun fenotipik sehingga dapat dijadikan sebagai kreteria seleksi untuk perbaikan hasil.
KAJIAN DAYA HASIL KACANG BERAS YANG DITUMPANGSARIKAN DENGAN JAGUNG DAN UBI KAYU DI LAHAN KERING Taufan Febrianto; Uyek Malik Yakop; Lestari Ujianto
CROP AGRO, Scientific Journal of Agronomy Vol 9 No 2 (2016): jurnal Crop Agro Januari 2016
Publisher : Department of Agronomy Faculty of Agriculture University of Mataram and Indonesian Society of Agronomy Branch NTB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hasil tanaman kacang beras yang ditumpangsarikan dengan jagung, ubi kayu, jagung dan ubi kayu di lahan kering. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok dengan satu perlakuan pola tanam monokultur dan tiga pola tanaman tumpangsari, masing-masing perlakuan diulang 3 kali. Dengan demikian akan ada 12 petak percobaan. Perlakuan sistem tanaman tumpangsari sebagai berikut: P1: Monokultur kacang beras, P2: Tumpangsari kacang beras dan jagung, P3: Tumpangsari kacang beras dan ubi kayu, P4: Tumpangsari kacang beras, jagung, dan ubi kayu. Hasil penelitian menunjukkan bahwadaya hasil tanaman kacang beras yang ditumpangsarikan dengan jagung, ubi kayu, jagung dan ubi kayu tidak memberikan hasil yang berbeda nyata dengan penanaman secara monokultur,kecuali pada tumpangsari tanaman kacang berasdan ubi kayu untuk parameter jumlah biji per polong. ABSTRACT The objective of this research was to determine the yield ability of rice bean plants intercropped with maize, cassava, maize and cassava on dry land. The experimental design used was a randomized completely block design with four treatments. Each treatment was replicated three times. Thus there were 12 experimental units. The treatments consisted of intercropping system as follows: P1: monoculture rice beans, P2: Intercropping of rice beans with maize, P3: Intercropping rice beans with cassava, P4: Intercropping rice beans with maize and cassava. The results showed that the yield of rice bean plants intercropped with maize, cassava, maize and cassava was not significantly different with the cropping monocultures, except the rice bean intercropped with cassava for parameter of the seeds number per pod.
DIFERENSIAL SELEKSI PADA SELEKSI GALUR MURNI TANAMAN KACANG BERAS (Vigna umbellata (Thunb.) Ohwi & Ohashi) GENERASI PERTAMA Baiq Muthi Atu; Lestari Ujianto; Farid Hemon
CROP AGRO, Scientific Journal of Agronomy Vol 9 No 1 (2016): jurnal Crop Agro Januari 2016
Publisher : Department of Agronomy Faculty of Agriculture University of Mataram and Indonesian Society of Agronomy Branch NTB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.984 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini ditujuan untuk mengidentifikasi dan menyeleksi individu-individu unggul tanaman kacang beras pada populasi dasar seleksi galur murni dan menduga besarnya diferensial seleksi. Penelitian ini dirancang menggunakan grid system yaitu membagi petak tanam menjadi petak-petak kecil. Pada percobaan ini petak tanam terdiri atas 3 petak, dimana tiap petak tanam dibagi menjadi 15 grid sehingga terdapat 45 grid dari keseluruhan petak dengan 30 tanaman tiap grid. Pembentukan grid system ini bertujuan untuk memudahkan dalam pemilihan tanaman yang unggul berdasarkan kriteria tanaman unggul yang telah ditentukan yaitu jumlah polong per tanaman lebih dari 50 buah, bobot polong per tanaman lebih dari 30 g dan umur panen kurang dari atau sama dengan 80 hari. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai April 2013 di Desa Gumantar Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diperoleh 50 individu unggul hasil identifikasi dan seleksi galur murni tanaman kacang beras pada populasi dasar berdasarkan kriteria seleksi tanaman unggul yang telah ditentukan. Nilai diferensial seleksi berbeda antara sifat kuantitatif. Nilai diferensial seleksi galur murni terkecil pada umur panen (-0,41%), sedangkan nilai terbesar adalah pada parameter bobot polong per tanaman (67,05%) dan jumlah polong per tanaman (60,26%). ABSTRACT The objectives of this research are to identify and select superior individuals of rice bean plants on the basis population of the pure line selection, estimate the value of the selection differential. The research was designed using a grid system that is split plots planted into small plots. In this experiment of planting plots consisted of 3 plots, each of which is divided into 15 plots planted with 45 grids of the entire plot with 30 plants per grid. Formation grid system aims to facilitate the selection of plants that excel based on criteria predetermined superior plants that number of pods per plant more than 50 pods, the weight of pods per plant is more than 30 g and harvesting less than or equal to 80 days. This study was conducted from January to April 2013 in the Gumantar Village, Kayangan District, North Lombok County. The results of this research showed that 50 individuals obtained the identification and selection of superior pure line rice bean in the base population based on improved crop selection criteria specified. Selection differential values ​​differ between quantitative traits. The smallest selection differential value is the age of harvest (-0.41%), while the largest value is the weight of pods per plant (67.05%) and number of pods per plant (60.26%).