Sumarjan Sumarjan
Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

VIABILITAS BIJI KELOR (MORINGA OLEIFERA Lam) DAN PERTUMBUHAN BIBIT PADA BERBAGAI TINGKAT KEMATANGAN BUAH Bambang Budi Bantoso; Sumarjan Sumarjan
CROP AGRO, Scientific Journal of Agronomy Vol 10 No 01 (2017): jurnal Crop Agro Januari 2017
Publisher : Department of Agronomy Faculty of Agriculture University of Mataram and Indonesian Society of Agronomy Branch NTB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Kelor (Moringa oleifera Lam) merupakan tanaman yang kaya manfaat, seperti vitamin dan sebagai alternatif pengganti solar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat kematangan buah kelor terhadap viabilitas biji dan pertumbuhan bibit kelor. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret -Juni 2015 di Laboratorium Produksi Dan Kebun Percobaan Fakultas Pertanian UNRAM. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Dalam percobaan ini terdapat 3 perlakuan yaitu :p1 : Tingkat kematangan optimal (buah berwarna hijau gelap), p2 : Tingkat buah masak (buah sebagian mengering). p3 : Tingkat buah lewat masak (seluruh buah telah mengering). Uji viabiltas biji dan pertumbuhan bibit dibuat 3 ulangan. Pada uji viabilitas biji setiap ulangan digunakan dua bak kecambah, maing-masing bak kecambah diisi 50 biji dan pada pertumbuhan bibit setiap ulangan terdapat 20 tanaman. Hasil penelitian ini menunjukkan ada perbedaan nyata pengaruh tingkat kematangan buah terhadap viabilitas dan pertumbuhan bibit. Tingkat kematangan buah kelor pada kondisi buah lewat masak (seluruh buah telah mengering) memiliki viabilitas biji dan pertumbuhan bibit yang terbaik dibandingkan tingkat kematangan lainnya. ABSTRACT Moringa (Moringa oleifera Lam) is tree with most benefits, such as vitamins and as alternative bioful. This study aims to determine the effect of Moringa fruit maturity on the viability of Moringa seed and seedling growth. This study was conducted from March-June 2015 in The Production Laboratory And Experimental Station Of Agriculture Faculty UNRAM. The experimental design used was Completely Randomized Design (CRD). with 3 treatments are: p1: optimal maturity stage (dark green fruit), p2: ripe fruit stage (fruit partially dries). p3: overripe fruit stage (whole fruit has dried). Trial of viability and seedling growth has tree replication. . In seed viability test used two germination pots and filled 50 seeds each pots. In seddling growth has 20 plants. The results shows that there was significantly differences of fruit maturity stage to the seed viability and seedling growth.overripe fruit has seed viability and seedling growth shows the best compared other two maturity stages.
DESKRIPSI GALUR MUTAN GENERASI M6 HASIL IRADIASI SINAR GAMMA KACANG TANSAH (Arachis hypogaea L.) KULTIVAR LOKAL BIMA Delta Murtiana; A. Farid Hemon; Sumarjan Sumarjan
CROP AGRO, Scientific Journal of Agronomy Vol 10 No 01 (2017): jurnal Crop Agro Januari 2017
Publisher : Department of Agronomy Faculty of Agriculture University of Mataram and Indonesian Society of Agronomy Branch NTB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan galur mutan generasi M6 hasil iradiasi sinar gama kacang tanah kultivar Lokal Bima yang meliputi fase vegetatif dan generatif. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pejeruk Bangket-Ampenan Gg. Manalagi IV/II, Mataram dan dimulai dari bulan Januari-Mei 2016. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif menggunakan program Microsoft Exel dengan analisis deskriptif statistik, selanjutnya untuk mengetahui pertumbuhan galur menggunakan rumus Rata-rata ± SE. Penelitian ini menggunakan 20 galur hasil mutasi dan masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali, sehingga menghasilkan 60 unit percobaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada fase vegetatif kacang tanah galur mutan pada diameter batang, warna batang, warna daun, dan bentuk anak daun menunjukkan sifat yang seragam, sedangkan untuk tinggi hipokotil, tinggi tanaman, jumlah ruas batang, jumlah daun, jumlah anak daun, jumlah cabang, panjang stomata dan densitas stomata menunjukkan sifat keberagaman atau bervariasi. Pada fase generatif kacang tanah galur mutan pada warna bunga, warna ginofor, panjang polong, bentuk polong, jaring kulit polong, guratan kulit biji, warna biji, dan bentuk biji menunjukkan sifat yang seragam, sedangkan untuk jumlah polong pertanaman, dan kisaran jumlah biji perpolong menunjukkan sifat keberagaman atau bervariasi. ABSTRACT The ains of this research was to description of peanut mutan line generation M6 produced from irradiation gamma peanut cultivar of Local Bima which cover vegetative and generative phases. This research was done in Pejeruk village Bangket Ampenan Gg. Manalagi IV/II, Mataram and started from January to May 2016. Method of descriptive was used in this research and Excel software was used to statistical analyse and Standard Error was used to know growth of line. This research uses 20 lines mutant result and every treatment was replicated three times, so produce 60 experiment units. Research result shows that vegetative phase of peanut such as diameter of stem, color of stem, color of leaf, and shape of leaf all homogenous, while for hypocotyls height, plant height, number of ruas stem, number of small leaf, number of branch, length of stomata, and stomata density showed different character or variability. Color of flower, color of gynophor, length of pod, shape of pod, epidermis net of pod, grip of pod epidermis, color of grain, and shape of grain were homogeneous, while number of pod per plant, and number of grain per pod showed character of variability or heteeogeneous.