Jusuf Effendi
Universitas Padjadjaran

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan Pekerjaan Di Pabrik Rokok danPerilaku Hidup Bersih Sehat Ibu Terhadap Kematian Bayi Lailatul Mustaghfiroh; Jusuf Effendi; Farid Husin; Firman Wirakusumah; Elsa Setiawati; Alil Usman
Jurnal Pendidikan dan Pelayanan Kebidanan Indonesia (Indonesian Journal of Education and Midwifery Care Vol 1, No 1 (2014): Desember
Publisher : Program Studi Magister Kebidanan FK UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (51.221 KB) | DOI: 10.24198/ijemc.v1i1.83

Abstract

Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia cenderung meningkat.Faktor risiko masa neonatal umumnya disebabkan oleh kejadian pranatal, intranatal, dan tepat setelah lahir, sedangkan masa pascaneonatal dipengaruhi oleh lingkungan bayi.Salah satu upaya untuk menurunkan AKB adalah tindakan preventif terhadap faktor risiko kematian bayi tersebut.Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis hubungan pekerjaan di pabrik rokok dan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) ibu terhadap kematian bayi.Rancangan penelitian menggunakan analitik komparatif dengan pendekatan kasus kontrol.Subjek penelitian adalah 60 ibu yang bayinya meninggal sebagai kelompok kasus dan 60 ibu yang bayinya sudah berulang tahun pada saat dilakukan penelitian sebagai kelompok kontrol.Karakteristik demografi dan indikator PHBS ibu diketahui menggunakan kuesioner.Analisis statistik menggunakan uji chi kuadrat.Hasil penelitian tidak terdapat hubungan bermakna antara pekerjaan di Pabrik Rokok dan PHBS ibu terhadap kematian bayi (p>0,05). Interaksi antara pekerjaan di Pabrik Rokok dan sikap positif mengenai PHBS merupakan faktor risiko paling dominan terhadap kematian bayi dengan OR 2,80 (IK 95%=0,64–13,07).Simpulan tidak terdapat hubungan pekerjaan di Pabrik Rokok dan PHBS ibu terhadap kematian bayi. Ibu yang bekerja di Pabrik Rokok dan memiliki sikap positif mengenai PHBS merupakan faktor risiko terjadinya Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR), asfiksia neonatorum, kelainan kongeital, infeksi, dan diare sebagai penyebab langsung kematian bayi. 
Asupan Energi dan Protein Setelah Program Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan Ibu Hamil Kurang Energi Kronik di Puskesmas Kota Surabaya Evi Nugrahini; Jusuf Effendi; Dewi Herawati; Ponpon Idjradinata; Endang Sutedja; Johanes Mose; yoni syukriani
Jurnal Pendidikan dan Pelayanan Kebidanan Indonesia (Indonesian Journal of Education and Midwifery Care Vol 1, No 1 (2014): Desember
Publisher : Program Studi Magister Kebidanan FK UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (55.547 KB) | DOI: 10.24198/ijemc.v1i1.81

Abstract

Masalah gizi yang paling umum dialami oleh ibu hamil adalah Kurang Energi Kronis (KEK). Program Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMT-P) diadakan untuk mengatasi masalah KEK, faktanya belum memberikan hasil sesuai harapan. Penelitian bertujuan mengetahui perbedaan asupan energi dan protein setelah program PMT-P terhadap keberhasilan perbaikan status gizi ibu hamil. Rancangan penelitian adalah mixed method dengan strategi triangulasi konkuren. Teknik pengambilan sampel penelitian kuantitatif adalah consecutive sampling, dengan responden 47 ibu hamil KEK. Partisipan penelitian kualitatif diambil secara purposive sampling. Analisis data kuantitatif diolah dengan uji Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program PMT-P pada ibu hamil KEK hanya mampu memperbaiki status gizi menjadi normal sebesar 13%. Asupan energi dan protein ibu hamil KEK setelah program PMT-P mampu mengubah status gizi menjadi normal sebesar 20%. Tidak terdapat perbedaan asupan energi dan protein setelah program PMT-P terhadap status gizi ibu hamil KEK dan normal (p>0,05). Penyebab ibu hamil KEK tidak mengalami perubahan status gizi setelah program PMT-P adalah pola makan, konsumsi makanan, status ekonomi, status kesehatan dan faktor internal yang meliputi pekerjaan dan pengetahuan.Simpulan penelitian ini adalah program PMT-P belum memberikan hasil sesuai harapan, ditandai dengan sedikitnya jumlah ibu hamil KEK yang mengalami perubahan status gizi menjadi normal. Terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhi perbaikan status gizi ibu hamil KEK seperti pola makan, konsumsi makanan, status ekonomi, status kesehatan dan faktor internal yang meliputi pekerjaan dan pengetahuan. Hal yang dilakukan adalah dengan meningkatkan pengetahuan gizi seimbang ibu hamil melalui penyuluhan.