Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisa Risiko Rantai Pasok Lopo Mandailing Kopi dengan Pendekatan Sistem Traceability misra hartati hartati
JTI: Jurnal Teknik Industri Vol 2, No 1 (2016): JUNI 2016
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.238 KB) | DOI: 10.24014/jti.v2i1.5066

Abstract

Lopo Mandailing Kopi adalah sebuah nama produk kopi yang diproduksi oleh UKM KUB Perintis Harapan Mandailing Natal Sumatera Utara dengan Jenis kopi yang diproduksi adalah Arabica. Setiap aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan termasuk sistem distribusi tidak akan terlepas dari ketidakpastian atau kejadian peristiwa tak terencana yang bisa mempengaruhi aliran bahan dan komponen pada rantai pasok (Svensson, 2000 dikutip oleh Handayani, 2013). Ketidakpastian dan dampak dari suatu peristiwa didalam rantai pasok dapat dikatakan dengan risiko (Sinha, 2004 dikutip oleh Handayani, 2013). Risiko tidak dapat dihindari akan tetapi dapat diminimalisir atau dihilangkan dengan melakukan penanganan risiko yang tepat. Lopo Mandailing Kopi ini sendiri memiliki struktur rantai pasok yaitu petani, pemasok, pabrik dan distributor. Permasalahan di perusahaan ini adalah seringnya terjadi risiko pada rantai pasok baik dia risiko cacat pada bahan baku maupun produk, sehingga perlu dilakukan identifikasi terhadap aktivitas rantai pasoknya untuk mengetahui apa saja risiko yang terjadi, dimana risiko tersebut terjadi dan apa penyebab risiko tersebut terjadi. Penelitian ini mengggunakan metode pendekatan sistem traceability dan dibantu dengan metode Supply Chain Operation Reference (SCOR). Traceability merupakan suatu sistem yang dapat meningkatkan transparansi dalam rantai supplai dalam mengurangi risiko klaim serta menemukan potensi risiko proses rantai pasok makanan (Liu, 2002 dikutip oleh Jaya, 2014). Berdasarkan identifikasi maka diperoleh total 29 kejadian risiko dari seluruh rantai pasok. Dan sesuai konsep 80:20 diagram pareto, maka terdapat 16 penyebab risiko yang menjadi prioritas untuk dilakukan penanganan.
Perancangan Strategi Pemasaran dengan Menggunakan Metode Swot di CV. Sekar Sari Roti Pekanbaru misra hartati hartati
JTI: Jurnal Teknik Industri Vol 2, No 2 (2016): DESEMBER 2016
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (912.624 KB) | DOI: 10.24014/jti.v2i2.5100

Abstract

CV. Sekar Sari Roti merupakan industri pembuatan roti seperti roti manis, tawar, selai dan lain-lain. CV. Sekar Sari Roti mempunyai target produksi sebesar 9000 unit/bulan. Dengan tingginya target yang ingin di capai, sehingga perusahaan harus mempunyai strategi pemasaran. Ketatnya persaingan industri yang berada dikawasan Pekanbaru menyebabkan berkurangnya pangsa pasar dan pemasaran produk tidak merata Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah Perusahaan dapat mengetahui posisi strategi organisasinya saat ini yang dilihat dari faktor ekternal dan faktor internal serta mengetahui posisi strategi perusahaan. Penelitian ini menggunakan metode SWOT. Melalui penerapan metode SWOT ini, CV. Sekar Sari Roti dapat merancang strategi pemasaran dan posisi strategi perusahaan dengan tahapan penilaian faktor Internal dan eksternal serta diagram SWOT dan analisa diagram fishbone. Berdasarkan metode SWOT menunjukkan posisi strategi di CV. Sekar Sari Roti berada pada kuadran II Stability yaitu memanfaatkan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.
Analisis Pengukuran Kinerja Aliran Supply Chain di PT. Asia Forestama Raya dengan Metode Supply Chain Operation Reference (SCOR) misra hartati hartati
JTI: Jurnal Teknik Industri Vol 3, No 2 (2017): DESEMBER 2017
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1274.852 KB) | DOI: 10.24014/jti.v3i2.5574

Abstract

PT. Asia Forestama Raya (AFR) adalah perusahaan yang memproduksi plywood (kayu lapis). Permasalahan yang sering dihadapi perusahaan antara lain, keterlambatan bahan baku, jumlah bahan baku yang tidak sesuai dengan permintaan, dan keterlambatan pengiriman produk. Dengan permasalahan yang terjadi di sepanjang aliran supply chain perlu dilakukan pengukuran kinerja aliran supply chain menggunakan metode Supply chain Operation Reference (SCOR). Pengukuran dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu identifikasi matrik SCOR, verifikasi Key Performance Indicator (KPI) dengan menyebarkan kuesioner indikator, perhitungan nilai normalisasi (skor), pembobotan KPI menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dengan menyebarkan kuesioner AHP. Nilai kinerja aliran supply chain yang didapatkan adalah 73,33 dengan kategori Good, dimana kinerja terendah terdapat pada proses source yaitu 69,29 dengan kategori Average.