Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Perancangan Bio Briket Biji Salak Menggunakan Bisnis Model Kanvas Andri Saleh
JTI: Jurnal Teknik Industri Vol 4, No 1 (2018): JUNI 2018
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.574 KB) | DOI: 10.24014/jti.v4i1.6031

Abstract

Indonesia merupakan negara agraris yang artinya sektor pertanian memiliki peranan yang sangat penting. Sektor pertanian juga meliputi perkebunan yang memberikan sumbangsih yang cukup signifikan untuk perekonomian negara. Diantara hasil perkebunan itu berupa sayur mayur dan buah buahan. Untuk produksi buah-buahan khususnya buah salak di Indonesia menempati urutan kelima dengan produksi sebesar 1.118.953 ton atau sekitar 5,65 % terhadap total produksi buah nasional. Padangsidimpuan merupakan salah satu kota di Sumatera Utara yang sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani salak dansalak merupakan komoditi pertanian yang banyak dijumpai di kota Padangsidimpuan adalah salak. Luas lahan tanaman salak di Padangsidimpuan berkisar 460 Ha dengan jumlah produksi 426.758 ton/tahun. Salah satu energi alternatif yang terus dikembangkan adalah briket. Briket merupakan bahan bakar yang berwujud padat yang terbuat dari sisa limbah biomassa. Salah satu limbah yang cukup banyakselain kulit adalah biji salak yang menjadi perhatian untuk di daur ulang sebagai energi alternatif. Briket dari biji salak merupakan ide yang cukup tepat untuk dikembangkan dalam perancangan produk bernilai ekonomis karena memiliki nilai kalor yang tinggi berdasarkan penelitian awal yang sudah dilakukan yaitu 7,058 kKal/gram. Nilai ini memenuhi nilai Standar Nasiona Indonesia dan juga Nilai Standar Internasional. Perancangan Biobriket dengan metode Design for Manufacturing dan bisnis model kanvas diawali dengan menghitung Harga Pokok Produksi (HPP) , setiap memproduksi 1kg briket membutuhkan HPP sebesar  Rp 5,90,-  dengan asumsi harga jual 50%, maka harga jual briket tersebut sebesar Rp 8.85,-/kg. Dari hasil Analisa Business Model Canvas yang dilakukan pada pembuatan briket biji salak Model Bisnis yang dihasilkan dari pengembangan pasar produk briket biji salak dan ampas tebu disesuaikan dari kebutuhan masyarkat khususnya kalangan ibu rumah tangga dan pedagang kecil. Segi pelayanan juga bisa dimaksimalkan untuk menyesuaikan permintaan konsumen. Permasalahan channel yang dialami dalam peningkatan penjualan briket biji salak dapat ditanggulangi karna adanya analisa potensi market place yang akan menjadi target pasar untuk mendukung realisasi dan memaksimalkan potensi bisnis briket.
Strategi Digital Branding dalam Konten Facebook Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat Andri Saleh; Yanti Setianti
Communicology: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 11 No. 1 (2023): Communicology: Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 11 No. 1 Juli 2023
Publisher : Sarjana Terapan Prodi Humas dan Komunikasi Digital Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/COMMUNICOLOGY.031.09

Abstract

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat merupakan lembaga pemerintah yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan kegiatan perstatistikan di Jawa Barat. Namun demikian, nama instansi BPS Provinsi Jawa Barat kurang dikenal oleh masyarakat. Akibatnya, masih dijumpai sebagian masyarakat yang menolak didata oleh petugas sensus/survei dari BPS Provinsi Jawa Barat. Hal ini berdampak pada rendahnya response rate kegiatan sensus/survei tersebut dan kualitas data statistik yang dihasilkan. Untuk itu, BPS Provinsi Jawa Barat melakukan berbagai upaya agar masyarakat Jawa Barat lebih mengenal instansi BPS Provinsi Jawa Barat. Salah satunya adalah dengan melakukan strategi digital branding di media sosial. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis strategi digital branding yang dilakukan oleh BPS Provinsi Jawa Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, pengamatan, dan dokumentasi terhadap Tim Humas BPS Provinsi Jawa Barat. Dari hasil penelitian terungkap bahwa BPS Provinsi Jawa Barat melakukan strategi digital branding melalui platform media sosial Facebook. Platform tersebut dipilih karena Facebook lebih fleksibel untuk konten dengan format yang beragam seperti teks, gambar, video, maupun tautan website. Sedangkan dari sisi konten, BPS Provinsi Jawa Barat membuat kategori konten yang terdiri dari konten rilis data statistik menggunakan infografik, konten edukasi, kuis interaktif, kegiatan kedinasan, dan informasi lainnya. Strategi ini dapat dikembangkan lagi dengan berkolaborasi dengan instansi pemerintah lainnya agar BPS Provinsi Jawa Barat dapat dikenal lebih luas lagi oleh masyarakat Jawa Barat.