Imam Taulabi
IAI Tribakti Kediri

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KONTRIBUSI PESANTREN PADA SEKOLAH ATAU MADRASAH UNGGULAN Imam Taulabi
Tribakti: Jurnal Pemikiran Keislaman Vol. 25 No. 2 (2014): Jurnal Tribakti
Publisher : Institut Agama Islam Tribakti (IAIT) Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/tribakti.v25i2.180

Abstract

Pesantren adalah sebagai lembaga pendidikan dengan berbagai kelebihan yang ada di dalamnya, berupa sistem pondokkan, terprogram dan pembelajaran yang ketat. Kelebihan itu, menjadikan pesantren mendapatkan perhatian dari berbagai pihak, termasuk lembaga pendidikan lain, yaitu; sekolah/madrasah sebagai institusi pendidikan formal yang ada di Indonesia. Sekolah/madrasah mengembangkan sistem pendidikan yang ada dalam pesantren dengan menggunakan sistem asrama, sebagai nilai lebih jika dibandingkan dengan sekolah/madrasah lainnya. Sekolah/madrasah yang demikian inilah, yang disebut sebagai sekolah/madrasah unggulan. Dalam tulisan ini, penulis melihat unggulan lebih diidentikan sebagai sekolah/madrasah elite. Namun penggunaan kata elite, mengalami reduksi makna, yang lebih banyak menimbulkan konotasi negatif, maka kata yang paling populer digunakan dalam sekolah/madrasah yang memiliki asrama lebih sering disebut dengan kata unggulan (excelence).
KEPEMIMPINAN KEPALA TRANFORMATIF: UPAYA MEWUJUDKAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PROFESIONAL Imam Taulabi
Tribakti: Jurnal Pemikiran Keislaman Vol. 26 No. 2 (2015): Jurnal Tribakti
Publisher : Institut Agama Islam Tribakti (IAIT) Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/tribakti.v26i2.216

Abstract

Profesinalisme guru menjadi unsur utama dalam pemenuhan dan ukuran kualitas pendidikan pada sekolah, demikian juga dengan guru Pendidikan Agama Islam. Profesinalitas guru memiliki keterkaitan dengan berbagai elemen lainnya. Misalnya; pendidikan, kepusaan kerja, iklim kerja, relasi dengan teman sejawat, dan relasi dengan kepala sekolah. Tulisan ini bermaksud menjelasakan relasi guru PAI dengan kepala sekolah dan menjelaskan bentuk kepemimpinan kepala sekolah trasformatif, meliputi usaha, hambatan dan usaha. Hasil tulisan ini, meliputi: (1) usaha yang dilakukan kepala sekolah meningkatkan kualifikasi akdemiknya, mengikutkan guru dalam kegiatan; (2) tingkat kualifikasi pendidik yang masih kurang, tingkat kedisiplinan guru (keaktifan) masih perlu ditingkatkan, dan adanya standar ujian nasional yang memberikan tekanan psikologis khususnya kepada kepala sekolah; (3) usaha memacu dan memotivasi guru untuk senantiasa meningkatkan kompetensinya baik tingkat kualifikasi akademiknya maupun kompetensi mengajarnya. Juga melakukan upaya pembinaan yang berkelanjutan dalam rangkah meningkatkan kedisiplinan dan keaktifan guru.
KONTRIBUSI PESANTREN PADA SEKOLAH ATAU MADRASAH UNGGULAN Imam Taulabi
Tribakti: Jurnal Pemikiran Keislaman Vol. 25 No. 2 (2014): Jurnal Tribakti
Publisher : Universitas Islam Tribakti (UIT) Lirboyo Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/tribakti.v25i2.180

Abstract

Pesantren adalah sebagai lembaga pendidikan dengan berbagai kelebihan yang ada di dalamnya, berupa sistem pondokkan, terprogram dan pembelajaran yang ketat. Kelebihan itu, menjadikan pesantren mendapatkan perhatian dari berbagai pihak, termasuk lembaga pendidikan lain, yaitu; sekolah/madrasah sebagai institusi pendidikan formal yang ada di Indonesia. Sekolah/madrasah mengembangkan sistem pendidikan yang ada dalam pesantren dengan menggunakan sistem asrama, sebagai nilai lebih jika dibandingkan dengan sekolah/madrasah lainnya. Sekolah/madrasah yang demikian inilah, yang disebut sebagai sekolah/madrasah unggulan. Dalam tulisan ini, penulis melihat unggulan lebih diidentikan sebagai sekolah/madrasah elite. Namun penggunaan kata elite, mengalami reduksi makna, yang lebih banyak menimbulkan konotasi negatif, maka kata yang paling populer digunakan dalam sekolah/madrasah yang memiliki asrama lebih sering disebut dengan kata unggulan (excelence).
KEPEMIMPINAN KEPALA TRANFORMATIF: UPAYA MEWUJUDKAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PROFESIONAL Imam Taulabi
Tribakti: Jurnal Pemikiran Keislaman Vol. 26 No. 2 (2015): Jurnal Tribakti
Publisher : Universitas Islam Tribakti (UIT) Lirboyo Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/tribakti.v26i2.216

Abstract

Profesinalisme guru menjadi unsur utama dalam pemenuhan dan ukuran kualitas pendidikan pada sekolah, demikian juga dengan guru Pendidikan Agama Islam. Profesinalitas guru memiliki keterkaitan dengan berbagai elemen lainnya. Misalnya; pendidikan, kepusaan kerja, iklim kerja, relasi dengan teman sejawat, dan relasi dengan kepala sekolah. Tulisan ini bermaksud menjelasakan relasi guru PAI dengan kepala sekolah dan menjelaskan bentuk kepemimpinan kepala sekolah trasformatif, meliputi usaha, hambatan dan usaha. Hasil tulisan ini, meliputi: (1) usaha yang dilakukan kepala sekolah meningkatkan kualifikasi akdemiknya, mengikutkan guru dalam kegiatan; (2) tingkat kualifikasi pendidik yang masih kurang, tingkat kedisiplinan guru (keaktifan) masih perlu ditingkatkan, dan adanya standar ujian nasional yang memberikan tekanan psikologis khususnya kepada kepala sekolah; (3) usaha memacu dan memotivasi guru untuk senantiasa meningkatkan kompetensinya baik tingkat kualifikasi akademiknya maupun kompetensi mengajarnya. Juga melakukan upaya pembinaan yang berkelanjutan dalam rangkah meningkatkan kedisiplinan dan keaktifan guru.