Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

ANALISIS KUAT TEKAN BETON RINGAN TEMPURUNG KELAPA Suarnita, I Wayan; Ruppang, Nicodemus
SMARTek Vol 7, No 3 (2009)
Publisher : SMARTek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.488 KB)

Abstract

Dewasa ini pemakaian beton untuk konstruksi semakin meningkat, baik untuk konstruksi denganstruktur berat maupun pada konstruksi ringan, sehingga studi lanjut mengenai potensipeningkatan kekuatan dan cara memperbaiki kelemahan-kelemahannya tidak pernah berhenti.Salah satunya yaitu dengan memvariasikan bahan-bahan beton yang dapat menurunkan berattotal bangunan dan strukturnya, yaitu dengan cara penggunaan bahan bangunan yangmemiliki massa rendah yang nantinya akan menghasilkan konstruksi beton ringan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi endocarp terhadap kuat tekan betonringan. Penelitian ini menggunakan 7 variasi nilai fraksi volume endocarp (nf) yaitu 0,35; 0,375;0,40; 0,425; 0,45; 0,475 dan 0,50. Masing-masing nilai fraksi volume endocarp tersebutmenghasilkan volume endocarp yang berbeda-beda yang selanjutnya digunakan dalampenelitian guna mengetahui kuat tekan beton ringannya.Pada penelitian ini, nilai kuat tekan beton ringan endocarp untuk nf 0,35 adalah 13,02 Mpa danuntuk nf 0,50 diperoleh 5,36 Mpa. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar nilai fraksi volumeendocarpnya (nf), yang menunjukkan semakin banyaknya volume endocarp yang digunakan,maka nilai kuat tekannya akan semakin menurun
Kapasitas Lentur Balok Beton Bertulang dengan Styrofoam Sebagai Pengganti Agregat Kasar Suarnita, I Wayan
SMARTek Vol 3, No 1 (2005)
Publisher : SMARTek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.036 KB)

Abstract

Requirement of concrete for structure in civil works increase in recent years, that is need more concrete technology. Mixing aggregate with Styrofoam, will produce lightweight concrete    which is mixed with aggregate, concrete light in weight. With low density of concrete, the weight of structure can be reduced which will reduce the basic seismic force of the structure; the such sophisticate will minimized the effect of earthquake’s damage. Result from tests of concrete give average value of compression strength of concrete cylinder (fc’) = 1.6 MPa, modulus of elasticity (Ec) = 443 MPa, and specific gravity = 727. The average yield stress (fy) of the16 mm deformed steel bar and the 8 mm non deformed steel bars were 512 MPa and 370 MPa, respectively. The analizys shows that nominal moment capacity (Mn) of the beams is not increased along with the addition of tension reinforcement since the failure of the beam was caused by bond failure between shear reinforcement bars and the surrounding concrete. The existing crack contour is the shear crack is focusing at the areas that have an initial crack. This crack becomes wide along increasing loading up to failure of the beam.
KARAKTERISTIK BETON RINGAN DENGAN MENGGUNAKAN TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI BAHAN PENGGANTI AGREGAT KASAR Suarnita, I Wayan
SMARTek Vol 8, No 1 (2010)
Publisher : SMARTek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.418 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik beton ringan tempurung kelapa yang meliputi berat isi, kuat tekan, modulus elastisitas, kuat tarik belah, kuat lentur dan kuat lekat tulangan. Penelitian dilakukan di Laboratorium Bahan dan Beton Fakultas Teknik Untad. Benda uji beton ringan yang dibuat sebanyak 18 buah yaitu 10 buah Silinder (D15 x 30 cm), 5 buah kubus (15 x 15 x 15 cm) dan 3 buah balok (15 x 15 x 60 cm). Fraksi volume agregat ringan tempurung kelapa yang digunakan adalah 0.35, faktor air semen (FAS) adalah sebesar 0.5 serta pengujian benda uji dilakukan pada umur 28 hari.Pada penelitian ini, diperoleh nilai rata-rata dari karakteristik beton ringan tempurung kelapa meliputi nilai berat isi rata-rata yaitu 1.701 kg/m3, nilai kuat tekan rata-rata yaitu 14.054 MPa, nilai modulus elastisitas (Ec) yang diperoleh dari kemiringan garis pada kurva elastis (0.5 f’c) yaitu 4595.590 MPa, nilai kuat tarik belah rata-rata yaitu 1.713 MPa, kuat lentur rata-rata yaitu 2.329 MPa, dan kuat lekat tulangan rata-rata dengan menggunakan tulangan ulir Ø 8.8 mm yaitu 10.308 MPa
KUAT TEKAN BETON DENGAN ADITIF FLY ASH EX. PLTU MPANAU TAVAELI Suarnita, I Wayan
SMARTek Vol 9, No 1 (2011)
Publisher : SMARTek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.78 KB)

Abstract

Kebutuhan bahan bangunan makin meningkat seiring dengan meningkatnya lajupembangunan fisik. Perlu diusahakan adanya bahan bangunan pengikat alternatif yangdiperuntukan pada bangunan struktural dan nonostruktural. Salah satu bahan pengikat alternatifadalah fly ash (abu terbang). Abu terbang memiliki sifat pozzolan dan dapat bereaksi dengankapur pada suhu ruang dengan media air dan membentuk senyawa yang bersifat mengikat.Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh abu terbang terhadap kuat tekan beton.Penentuan komposisi campuran berdasarkan SK SNI T-15-1990-03. Penelitian ini memvariasikanbahan tambah abu terbang antara 5%, 10%, 15%, 20% dan 25% sebagai bahan tambah.Hasil pengujian di laboratorium menunjukkkan bahwa beton dengan penggunaan abu terbangsebagai bahan tambah dalam campuran beton mengalami peningkatan kuat tekan antara5,088%, 9,473%, 12,103%, 14,034% hingga 15,437% dari beton normal
KAPASITAS LENTUR BALOK BETON BERTULANG DENGAN MENGGUNAKAN AGREGAT KASAR TEMPURUNG KELAPA Suarnita, I Wayan
JOURNAL TEKNIK SIPIL DAN INFRASTRUKTUR Vol 3, No 2 (2013)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (927.433 KB)

Abstract

Beam and plate are dominant element of a reinforced concrete building which experience pressure and flexural moment due to gravity which are live and dead loads. This research aims to find out the value of flexural capacity of reinforced concrete beam using coconut shell as coarse aggregate. The laboratory test results and the theoretical result were compared. In this research, beam of 175 x 350 x 1400 mm were used, the identical push-load used were 2 D 5,6  mm and variation of the number of tensile reinforcement were 4 D 7,8 mm; 5 D 7,8 mm, and 6 D 7,8 mm. Each variation is presented in three samples. Hence, resulting different maximum loads.The result obtained as concrete unit weight, which are 1,773 gr/cm3, push-load strength of 13,59 MPa, average flexural capacity of 95 kN for BL 41 to BL 43 and 115 kN for BL 51 to BL 63. The result of flexural capacity of BL 51 to BL 63 was not fully reached due to incompetency of the testing instrument.   Keywords: flexural capacity, beam, coconut shell concrete
PEMANFAATAN ABU DASAR (BOTTOM ASH) SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN AGREGAT HALUS PADA CAMPURAN BETON Suarnita, I Wayan
JOURNAL TEKNIK SIPIL DAN INFRASTRUKTUR Vol 2, No 2 (2012)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.666 KB)

Abstract

Kebutuhan bahan bangunan makin meningkat seiring dengan meningkatnya laju pembangunan fisik. Akhir-akhir ini pelaksanaan pembangunan semakin membutuhkan biaya yang sangat tinggi akibat kenaikan harga dan berkurangnya bahan baku. Sehubungan dengan hal itu perlu diusahakan adanya bahan alternatif yang memiliki sifat-sifat yang serupa dengan material pembuat beton. Salah satu material yang memiliki sifat dan bentuk yang serupa dengan material pembuat beton adalah abu dasar (bottom ash), material ini serupa dengan  agregat halus (pasir). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bottom ash terhadap kuat tekan beton. Penentuan komposisi campuran berdasarkan SK SNI T-15-1990-03. Penelitian ini memvariasikan bahan tambah abu dasar antara 10 %, 20 %, 30 % dan 40 % sebagai pengganti sebagian agregat halus.Hasil pengujian di laboratorium untuk hasil uji kuat tekan tertinggi untuk 28 hari kuat tekan yang tertinggi dihasilkan oleh variasi 30 % dengan nilai sebesar 20,756 MPa. Dalam penelitian ini, diperoleh berat isi rata-rata untuk variasi 0 %, 10 %, 20%, 30 % dan 40 % sebesar 2,405 gr/cm3, 2,381 gr/cm3, 2,365 gr/cm3, 2,375 gr/cm3, 2,362 gr/cm3, hal ini disebabkan karena abu dasar memiliki berat jenis yang lebih rendah dibandingkan berat jenis agregat halus. Nilai slump terbesar sebesar 100 mm untuk variasi 0 % dan 20 % sedangkan untuk variasi 10 %, 30 % dan 40 % sebesar 90 mm, ini berarti variasi dari abu dasar tidak terlalu berpengaruh terhadap nilai slump