Hary Subakti
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Perlakuan Biji Pepaya dalam Larutan 3-Indolebutyric Acid, Absicic Acid dan Ukuran Polibag terhadap Perkecambahan dan Pertumbuhannya Triatminingsih, Rahayu; Handayani, Sri; Subakti, Hary; Purnomo, Sudarmani
Jurnal Hortikultura Vol 13, No 1 (2003): Maret 2003
Publisher : Indonesian Center for Horticultural Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hasil persilangan antartanaman berdasarkan tipe seks menghasilkan segregasi dengan proporsi yang berbeda-beda. Teknik identifikasi seks sejak fase benih sangat dibutuhkan dalam upaya mempercepat siklus generasi dan efisiensi ruang uji dalam uji persilangan. Penelitian ini merupakan tahap awal untuk mengidentifikasi bibit sejak dini yaitu dengan memperlakukan biji dalam larutan auksin dan ABA.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data daya pertumbuhan bibit pepaya yang diperlakukan dengan indole butyric acid (IBA) dan absicic acid (ABA). Penelitian ini dilaksanakan di Sumatera Barat mulai bulan Agustus 1999 sampai dengan Maret 2000. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok sebanyak tiga ulangan yang disusun secara faktorial. Untuk mendapatkan teknik identifikasi tersebut dapat didekati dengan mendiskripsikan benih semaian sampai dengan tanaman di polibag. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan IBA dan ABA berpengaruh terhadap pertumbuhan daun dan tinggi tanaman. IBA dan ABA tidak berpengaruh nyata terhadap diameter batang. Pada awal pertumbuhan, diameter batang dipengaruhi oleh tempat. Pengaruh IBA dan ABA nyata pada perkecambahan biji terutama untuk dampit, lokal kuning dan lokal jingga. Kata kunci : Carica papaya; Biji pepaya; IBA; ABA ABSTRACT. This experiment has been done at Solok Re- search Institute for Fruit Crops. Outpolynation the plant according to sex type produced highly segregation. The pro- portion of segregate was not the same. Identity of variety is the main key in papaya crossing. Sex identification technique at seedling was demanded. This technique can be used to accelarate regeneration cycle and efficiency on testing the new clones. The aims of this experiment was to find out the seed germination and seedling growth. The re- search was conducted at West Sumatera from August 1999 until March 2000. The experiment was using a Random- ized Block Design with three replication. The technique can be worked out by morphology description from seedling up to the plant that was grown in a polybag. The results indicated that ABA and IBA was significant by affect the leaf growth and hight of stem. There was no significantly different on stem diameters. At early growth polybag sizes was significantly affect the stem diameter. IBA and ABA was affected to the germination of papaya seed variety, dampit, local kuning and local jingga.
Kultur In Vitro Biji Duku Triatminingsih, Rahayu; -, Karsinah; Subakti, Hary; Fitrianingsih, I
Jurnal Hortikultura Vol 13, No 2 (2003): Juni 2003
Publisher : Indonesian Center for Horticultural Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Balai Penelitian Tanaman Buah Solok, dari bulan Juli sampai dengan Desember 1999. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kombinasi benzil amino purin dan naftalen asam  asetat  yang cocok untuk pertumbuhan biji duku secara in vitro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media yang cocok untuk tahap inisiasi  kultur eksplan biji adalah WPM+0,5 ppm BAP tanpa NAA selama satu minggu, kemudian untuk tahap multiplikasinya adalah media WPM + 1 ppm BAP tanpa NAA. Jumlah tunas per biji terbanyak 6,67 tunas dan tunas terpanjang 5,4 + 0,2449 cm. Media subkultur selanjutnya adalah WPM + 0,5 ppm BAP+0,1 ppm NAA. Jumlah akar terbanyak adalah 20,33 buah terjadi pada media WPM+2 ppm BAP+0,2 ppm NAA. Kata kunci : Lancium domesticum; Eksplan; Media; Pertumbuhan tunas. ABSTRACT. This experiment was conducted at the tissue culture laboratory of Indonesian Fruits Research Institute at Solok, from July to December 1999. The objective of this experiment was to find out suitable medium for growing langzone explants. The results indicated that a suitable media for growth of seed explant on the initiation stage was WPM + 0.5 ppm BAP without NAA during one week and subculture medium for multiplication stage was WPM + 1 ppm BAP without NAA. Highest number of adventitious shoot and shoot length were 6.67 and 5.4 + 0.2449 cm, respectively. The use of 0.5 ppm of BAP associated with 0.1 ppm of NAA was essential for obtaining the vigor plantlets. Maximum root number, 20,33 were obtained on media WPM + 2 ppm BAP + 0.2 ppm NAA.
Perlakuan Biji Pepaya dalam Larutan 3-Indolebutyric Acid, Absicic Acid dan Ukuran Polibag terhadap Perkecambahan dan Pertumbuhannya Triatminingsih, Rahayu; Handayani, Sri; Subakti, Hary; Purnomo, Sudarmadi
Jurnal Hortikultura Vol 12, No 4 (2002): Desember 2002
Publisher : Indonesian Center for Horticultural Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hasil persilangan antartanaman berdasarkan tipe seks menghasilkan segregasi dengan proporsi yang berbeda-beda.Teknik identifikasi seks sejak fase benih sangat dibutuhkan dalam upaya mempercepat siklus generasi dan efisiensiruang uji dalam uji persilangan. Penelitian ini merupakan tahap awal untuk mengidentifikasi bibit sejak dini yaitudengan memperlakukan biji dalam larutan auksin dan ABA.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh datadaya pertumbuhan bibit pepaya yang diperlakukan dengan indole bu tyric acid (IBA) dan absicic acid (ABA).Penelitian ini dilaksanakan di Sumatera Barat mulai bulan Agustus 1999 sampai dengan Maret 2000. Penelitianmenggunakan Rancangan Acak Kelompok sebanyak tiga ulangan yang disusun secara faktorial. Untuk mendapatkanteknik identifikasi tersebut dapat didekati dengan mendiskripsikan benih semaian sampai dengan tanaman di polibag.Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan IBA dan ABA berpengaruh terhadap pertumbuhan daun dan tinggitanaman. IBA dan ABA tidak berpengaruh nyata terhadap di am e ter batang. Pada awal pertumbuhan, di am e ter batangdipengaruhi oleh tempat. Pengaruh IBA dan ABA nyata pada perkecambahan biji terutama untuk dampit, lokal kuningdan lokal jingga.Kata kunci : Carica pa paya; Biji pepaya; IBA; ABAAB STRACT. Triatminingsih. R., S. Handayani., H. Subakti., and S. Purnomo. 2002. The ef fect of IBA, ABAand con tainer size for seed ger mi na tion and seed grow ing of pa paya. This ex per i ment has been done at Solok Re -search In sti tute for Fruit Crops. Outpolynation the plant ac cord ing to sex type pro duced highly seg re ga tion. The pro -por tion of seg re gate was not the same. Iden tity of va ri ety is the main key in pa paya cross ing. Sex iden ti fi ca tiontech nique at seed ling was de manded. This tech nique can be used to accelarate re gen er a tion cy cle and ef fi ciency ontest ing the new clones. The aims of this ex per i ment was to find out the seed ger mi na tion and seed ling growth. The re -search was con ducted at West Sumatera from Au gust 1999 un til March 2000. The ex per i ment was us ing a Ran dom -ized Block De sign with three rep li ca tion. The tech nique can be worked out by mor phol ogy de scrip tion from seed lingup to the plant that was grown in a polybag. The re sults in di cated that ABA and IBA was sig nif i cant by af fect the leafgrowth and hight of stem. There was no sig nif i cantly dif fer ent on stem di am e ters. At early growth polybag sizes wassig nif i cantly af fect the stem di am e ter. IBA and ABA was af fected to the ger mi na tion of pa paya seed va ri ety, dampit,lo cal kuning and lo cal jingga.
Perlakuan Biji Pepaya dalam Larutan 3-Indolebutyric Acid, Absicic Acid dan Ukuran Polibag terhadap Perkecambahan dan Pertumbuhannya Triatminingsih, Rahayu; Handayani, Sri; Subakti, Hary; Purnomo, Sudarmani
Jurnal Hortikultura Vol 13, No 1 (2003): Maret 2003
Publisher : Indonesian Center for Horticulture Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jhort.v13n1.2003.p224-228

Abstract

Hasil persilangan antartanaman berdasarkan tipe seks menghasilkan segregasi dengan proporsi yang berbeda-beda. Teknik identifikasi seks sejak fase benih sangat dibutuhkan dalam upaya mempercepat siklus generasi dan efisiensi ruang uji dalam uji persilangan. Penelitian ini merupakan tahap awal untuk mengidentifikasi bibit sejak dini yaitu dengan memperlakukan biji dalam larutan auksin dan ABA.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data daya pertumbuhan bibit pepaya yang diperlakukan dengan indole butyric acid (IBA) dan absicic acid (ABA). Penelitian ini dilaksanakan di Sumatera Barat mulai bulan Agustus 1999 sampai dengan Maret 2000. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok sebanyak tiga ulangan yang disusun secara faktorial. Untuk mendapatkan teknik identifikasi tersebut dapat didekati dengan mendiskripsikan benih semaian sampai dengan tanaman di polibag. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan IBA dan ABA berpengaruh terhadap pertumbuhan daun dan tinggi tanaman. IBA dan ABA tidak berpengaruh nyata terhadap diameter batang. Pada awal pertumbuhan, diameter batang dipengaruhi oleh tempat. Pengaruh IBA dan ABA nyata pada perkecambahan biji terutama untuk dampit, lokal kuning dan lokal jingga. Kata kunci : Carica papaya; Biji pepaya; IBA; ABA ABSTRACT. This experiment has been done at Solok Re- search Institute for Fruit Crops. Outpolynation the plant according to sex type produced highly segregation. The pro- portion of segregate was not the same. Identity of variety is the main key in papaya crossing. Sex identification technique at seedling was demanded. This technique can be used to accelarate regeneration cycle and efficiency on testing the new clones. The aims of this experiment was to find out the seed germination and seedling growth. The re- search was conducted at West Sumatera from August 1999 until March 2000. The experiment was using a Random- ized Block Design with three replication. The technique can be worked out by morphology description from seedling up to the plant that was grown in a polybag. The results indicated that ABA and IBA was significant by affect the leaf growth and hight of stem. There was no significantly different on stem diameters. At early growth polybag sizes was significantly affect the stem diameter. IBA and ABA was affected to the germination of papaya seed variety, dampit, local kuning and local jingga.
Kultur In Vitro Biji Duku Rahayu Triatminingsih; Karsinah -; Hary Subakti; I Fitrianingsih
Jurnal Hortikultura Vol 13, No 2 (2003): Juni 2003
Publisher : Indonesian Center for Horticulture Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jhort.v13n2.2003.p77-81

Abstract

Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Balai Penelitian Tanaman Buah Solok, dari bulan Juli sampai dengan Desember 1999. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kombinasi benzil amino purin dan naftalen asam  asetat  yang cocok untuk pertumbuhan biji duku secara in vitro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media yang cocok untuk tahap inisiasi  kultur eksplan biji adalah WPM+0,5 ppm BAP tanpa NAA selama satu minggu, kemudian untuk tahap multiplikasinya adalah media WPM + 1 ppm BAP tanpa NAA. Jumlah tunas per biji terbanyak 6,67 tunas dan tunas terpanjang 5,4 + 0,2449 cm. Media subkultur selanjutnya adalah WPM + 0,5 ppm BAP+0,1 ppm NAA. Jumlah akar terbanyak adalah 20,33 buah terjadi pada media WPM+2 ppm BAP+0,2 ppm NAA. Kata kunci : Lancium domesticum; Eksplan; Media; Pertumbuhan tunas. ABSTRACT. This experiment was conducted at the tissue culture laboratory of Indonesian Fruits Research Institute at Solok, from July to December 1999. The objective of this experiment was to find out suitable medium for growing langzone explants. The results indicated that a suitable media for growth of seed explant on the initiation stage was WPM + 0.5 ppm BAP without NAA during one week and subculture medium for multiplication stage was WPM + 1 ppm BAP without NAA. Highest number of adventitious shoot and shoot length were 6.67 and 5.4 + 0.2449 cm, respectively. The use of 0.5 ppm of BAP associated with 0.1 ppm of NAA was essential for obtaining the vigor plantlets. Maximum root number, 20,33 were obtained on media WPM + 2 ppm BAP + 0.2 ppm NAA.
Perlakuan Biji Pepaya dalam Larutan 3-Indolebutyric Acid, Absicic Acid dan Ukuran Polibag terhadap Perkecambahan dan Pertumbuhannya Rahayu Triatminingsih; Sri Handayani; Hary Subakti; Sudarmadi Purnomo
Jurnal Hortikultura Vol 12, No 4 (2002): Desember 2002
Publisher : Indonesian Center for Horticulture Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jhort.v12n4.2002.p%p

Abstract

Hasil persilangan antartanaman berdasarkan tipe seks menghasilkan segregasi dengan proporsi yang berbeda-beda.Teknik identifikasi seks sejak fase benih sangat dibutuhkan dalam upaya mempercepat siklus generasi dan efisiensiruang uji dalam uji persilangan. Penelitian ini merupakan tahap awal untuk mengidentifikasi bibit sejak dini yaitudengan memperlakukan biji dalam larutan auksin dan ABA.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh datadaya pertumbuhan bibit pepaya yang diperlakukan dengan indole bu tyric acid (IBA) dan absicic acid (ABA).Penelitian ini dilaksanakan di Sumatera Barat mulai bulan Agustus 1999 sampai dengan Maret 2000. Penelitianmenggunakan Rancangan Acak Kelompok sebanyak tiga ulangan yang disusun secara faktorial. Untuk mendapatkanteknik identifikasi tersebut dapat didekati dengan mendiskripsikan benih semaian sampai dengan tanaman di polibag.Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan IBA dan ABA berpengaruh terhadap pertumbuhan daun dan tinggitanaman. IBA dan ABA tidak berpengaruh nyata terhadap di am e ter batang. Pada awal pertumbuhan, di am e ter batangdipengaruhi oleh tempat. Pengaruh IBA dan ABA nyata pada perkecambahan biji terutama untuk dampit, lokal kuningdan lokal jingga.Kata kunci : Carica pa paya; Biji pepaya; IBA; ABAAB STRACT. Triatminingsih. R., S. Handayani., H. Subakti., and S. Purnomo. 2002. The ef fect of IBA, ABAand con tainer size for seed ger mi na tion and seed grow ing of pa paya. This ex per i ment has been done at Solok Re -search In sti tute for Fruit Crops. Outpolynation the plant ac cord ing to sex type pro duced highly seg re ga tion. The pro -por tion of seg re gate was not the same. Iden tity of va ri ety is the main key in pa paya cross ing. Sex iden ti fi ca tiontech nique at seed ling was de manded. This tech nique can be used to accelarate re gen er a tion cy cle and ef fi ciency ontest ing the new clones. The aims of this ex per i ment was to find out the seed ger mi na tion and seed ling growth. The re -search was con ducted at West Sumatera from Au gust 1999 un til March 2000. The ex per i ment was us ing a Ran dom -ized Block De sign with three rep li ca tion. The tech nique can be worked out by mor phol ogy de scrip tion from seed lingup to the plant that was grown in a polybag. The re sults in di cated that ABA and IBA was sig nif i cant by af fect the leafgrowth and hight of stem. There was no sig nif i cantly dif fer ent on stem di am e ters. At early growth polybag sizes wassig nif i cantly af fect the stem di am e ter. IBA and ABA was af fected to the ger mi na tion of pa paya seed va ri ety, dampit,lo cal kuning and lo cal jingga.