Abdul Aziz
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengaruh Stres Kerja dan Perilaku Kepemimpinan terhadap Kepuasan Kerja Perawat Abdul Aziz
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 9 No 01 (2020): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju (STIKIM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (531.541 KB) | DOI: 10.33221/jikm.v9i01.484

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya fenomena yang sering terjadi dalam era globalisasi dan mengakibatkan adanya perubahan dengan tuntutan tertentu pada tenaga kerja. Penelitian ini secara khusus menguji tiga variabel elemen-elemen kepuasan kerja yang terdiri stress kerja, perilaku kepemimpinan dan kepuasan kerja. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh stres kerja, dan perilaku kepemimpinan terhadap kepuasan kerja. Data dikumpulkan melalui metode survei terhadap 58 orang perawat yang diperoleh dengan menggunakan teknik proporsional sampling. Hasil penelitian menggunakan analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara stress kerja dengan kepuasan kerja perawat (Pv=0,009; B=-335) dan terdapat hubungan yang positif antara perilaku kepemimpinan dengan kepuasan kerja perawat (Pv=0,024; B=0,381).
Kompensasi, Motivasi, dan Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Organisasi Perawat Non ASN Instalasi Gawat Darurat Eggie Dwinuarisha; Catur Setiawan G; Abdul Aziz
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 10 No 01 (2021): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju (STIKIM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikm.v10i01.546

Abstract

Komitmen perawat pada organisasi adalah loyalitas perawat terhadap organisasi melalui pencapaian sasaran-sasaran. Banyak faktor yang mempengaruhi komitmen organisasi. Faktor-faktor tersebut adalah kebijakan, supervisi, kompensasi, motivasi, kepuasan kerja, umur jenis kelamin, status kerja, pendidikan, masa kerja. Tujuan penelitian mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung kompensasi, motivasi kerja dan kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi. Desain penelitian menggunakan cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh perawat RSUP Fatmawati yang bekerja di Instalasi gawat darurat, sebanyak 88 perawat non Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan masa kerja lebih dari 1 tahun. Metode analisis menggunakan menggunakan smartPLS dan SPSS 20. Hasil pengujian hipotesis dengan Structural Equation Model (SEM) dengan metode smartPLS didapat temuan bahwa variabel terhadap komitmen organisasi perawat non ASN instalasi gawat darurat RSUP Fatmawati Jakarta tahun 2019 dipengaruhi oleh kompensasi (26,71%), motivasi (21,35%) dan kepuasan kerja (36,09%). Komitmen organisasi perawat non ASN instalasi gawat darurat sebesar 84,15%, dan pengaruh tidak langsungnya sebesar 6,04%. Kesimpulan dari penelitian ini menyatakan bahwa variabel yang paling dominan mempengaruhi komitmen organisasi perawat non ASN instalasi gawat darurat adalah variabel kepuasan kerja. Saran dalam penelitian ini, meberikan penguatan agar perawat itu meningkatkan kepuasan kerja agar lebih menyenangi dan menyukai pekerjaannya sebagai perawat sehingga menguatkan rasa keterikatan dan rasa memiliki komitmen organisasi.
Pengaruh Promosi Susu Formula, Peran Tenaga Kesehatan, Peran Suami, Ketersediaan Fasilitas dan Sikap terhadap Pemberian ASI Eksklusif: Effect of Formula Milk Promotion, Role of Health Workers, Husband's Role, Availability of Facilities and Attitudes towards Exclusive Breastfeeding Yulianti Hayati; Abdul Aziz
Open Access Jakarta Journal of Health Sciences Vol 2 No 2 (2023): Open Acces Jakarta Journal of Health Sciences
Publisher : Sagamedia Indo Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53801/oajjhs.v2i2.110

Abstract

Latar Belakang: Pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif di dunia masih rendah. Data Badan Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan rata-rata angka pemberian ASI eksklusif di dunia hanya 38 %, Indonesia adalah salah satunya. Salah satu penyebab rendahnya pemberian ASI di Indonesia adalah kurangnya pengetahuan ibu hamil, keluarga dan masyarakat akan pentingnya ASI eksklusif. Kemudian diperparah dengan gencarnya promosi susu formula dan kurangnya dukungan dari masyarakat, termasuk institusi yang mempekerjakan perempuan yang belum memberikan tempat dan kesempatan bagi ibu untuk menyusui di tempat kerja Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh promosi susu formula, peran tenaga kesehatan, peran suami, ketersediaan fasilitas dan sikap terhadap pemberian ASI eksklusif di wilayah  kerja Puskesmas Parungkuda Kabupaten Sukabumi. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan desain cross dengan menggunakan Smart PLS (Partial Least Square) dan SEM (Structural Equation Modelling). Jumlah responden 55 ibu menyusui yang bertempat tinggal di Puskesmas Parungkuda Kabupaten Sukabumi. Hasil: Faktor promosi susu formula sebesar 21,42%, peran petugas kesehatan sebesar 7,05%, peran suami sebesar 18,96%, ketersediaan fasilitas sebesar 6,91% dan sikap sebesar 10,21%. Pengaruh langsung pemberian ASI eksklusif sebesar 82,9% dan pengaruh tidak langsung sebesar 0,8%. Kesimpulan: Promosi susu formula sangat berpengaruh terhadap pemberian ASI Ekslusif. Promosi susu formula pada ibu – ibu menyebabkan menarik ibu–ibu dalam pemberian susu formula sehingga menurunkan keberhasilan dalam ASI Ekslusif.
Pengaruh Stres Kerja dan Perilaku Kepemimpinan terhadap Kepuasan Kerja Perawat Abdul Aziz
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 9 No 01 (2020): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikm.v9i01.484

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya fenomena yang sering terjadi dalam era globalisasi dan mengakibatkan adanya perubahan dengan tuntutan tertentu pada tenaga kerja. Penelitian ini secara khusus menguji tiga variabel elemen-elemen kepuasan kerja yang terdiri stress kerja, perilaku kepemimpinan dan kepuasan kerja. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh stres kerja, dan perilaku kepemimpinan terhadap kepuasan kerja. Data dikumpulkan melalui metode survei terhadap 58 orang perawat yang diperoleh dengan menggunakan teknik proporsional sampling. Hasil penelitian menggunakan analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara stress kerja dengan kepuasan kerja perawat (Pv=0,009; B=-335) dan terdapat hubungan yang positif antara perilaku kepemimpinan dengan kepuasan kerja perawat (Pv=0,024; B=0,381).
Kompensasi, Motivasi, dan Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Organisasi Perawat Non ASN Instalasi Gawat Darurat Eggie Dwinuarisha; Catur Setiawan G; Abdul Aziz
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 10 No 01 (2021): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikm.v10i01.546

Abstract

Komitmen perawat pada organisasi adalah loyalitas perawat terhadap organisasi melalui pencapaian sasaran-sasaran. Banyak faktor yang mempengaruhi komitmen organisasi. Faktor-faktor tersebut adalah kebijakan, supervisi, kompensasi, motivasi, kepuasan kerja, umur jenis kelamin, status kerja, pendidikan, masa kerja. Tujuan penelitian mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung kompensasi, motivasi kerja dan kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi. Desain penelitian menggunakan cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh perawat RSUP Fatmawati yang bekerja di Instalasi gawat darurat, sebanyak 88 perawat non Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan masa kerja lebih dari 1 tahun. Metode analisis menggunakan menggunakan smartPLS dan SPSS 20. Hasil pengujian hipotesis dengan Structural Equation Model (SEM) dengan metode smartPLS didapat temuan bahwa variabel terhadap komitmen organisasi perawat non ASN instalasi gawat darurat RSUP Fatmawati Jakarta tahun 2019 dipengaruhi oleh kompensasi (26,71%), motivasi (21,35%) dan kepuasan kerja (36,09%). Komitmen organisasi perawat non ASN instalasi gawat darurat sebesar 84,15%, dan pengaruh tidak langsungnya sebesar 6,04%. Kesimpulan dari penelitian ini menyatakan bahwa variabel yang paling dominan mempengaruhi komitmen organisasi perawat non ASN instalasi gawat darurat adalah variabel kepuasan kerja. Saran dalam penelitian ini, meberikan penguatan agar perawat itu meningkatkan kepuasan kerja agar lebih menyenangi dan menyukai pekerjaannya sebagai perawat sehingga menguatkan rasa keterikatan dan rasa memiliki komitmen organisasi.