p-Index From 2020 - 2025
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Natural
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

THE EFFECTS OF GROUNDWATER ABSTRACTION ON THE GNANGARA AND JANDAKOT MOUNDS, PERTH REGION WESTERN AUSTRALIA Baina Afkril
Jurnal Natural Vol. 1 No. 2 (2002): Jurnal Natural
Publisher : FMIPA Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini merupakan hasil penelitian tentang pengaruh abstraksi permukaan air bawah tanah pada dataran tinggi Gnangara dan Jandakot di wilayah Perth, Australia Barat. Dataran tinggi Gnangara berlokasi di bagian utara wilayah Perth sedangkan Jandakot di bagian selatan. Kedua dataran tinggi tersebut adalah sumber utama air bawah tanah untuk mensuplai semua kebutuhan air di wilayah Perth, yang membentang sepanjang pantai Swan dan terdiri dari lapisan pasir, silt stone dengan bentangan silt yang tidak teratur serta lapisan lempung dengan ketebalan antara 10 -100 m. Abstraksi air tanah dilakukan perusahaan air minum dan beberapa pihak lain dan berbagai industri dan perusahaan komersial lainnya. Sementara air tanah diperlukan untuk pertanian, industri dan kebutuhan komersial lainnya. Abstraksi yang berkepanjangan telah menimbulkan beberapa masalah terhadap kondisi air tanah di sekitar dataran tinggi Gnangara dan Jandakot. Masalah pertama adalah penutupan permukaan air tanah (water table). Selama periode 20 tahun (1974-1994) Abstraksi pada dataran tinggi Gnangara telah terjadi penurunan permukaan berkisar dari 3,0 m sampai 0,2 m. Sementara pada dataran tinggi Jandakot mengalami penurunan berkisar dari 1,5 m sampai 0,5. Karena penggunaan pompa dan tempat lainnya seperti ektensifikasi penggunaan lahan dan perubahan iklim C (cuaca) kondisi beberapa lahan basah sekitar wilayah Perth turun secara drastis. Selama periode 1976-1985 permukaan air pada danau Western di dataran tinggi Gnangara turun sekitar 1,0 m sedangkan permukaan Danau Estern berkurang sampai 3,0 m. Masalah kedua yang timbul akibat kegiatan abstraksi adalah peningkatan intrusi air laut pada daerah sumber air dekat pantai atau estuary. Salinitas air tanah pada dataran tinggi Gnangara adalah 130 mg/l TDS (Total Dissolved Solid), hampir mendekati nilai maximum yaitu 1200 mg/l TDS.
Analisis Potensi Erosi Tanah Daerah Aliran Sungai Wosi, Manokwari, Papua Barat Menggunakan Teknologi Penginderaan Jauh Dan Sistem Informasi Geografis Hana Rumbiak; Abdul Muis Muslimin; Baina Afkril
Jurnal Natural Vol. 19 No. 1 (2023): Jurnal Natural
Publisher : FMIPA Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30862/jn.v19i1.217

Abstract

Pengetahuan terkait area potensi erosi tanah sangat penting untuk keperluan mitigasi bencana. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memetakan potensi erosi tanah di daerah aliran sungai (DAS) Wosi, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat menggunakan model erosi E30. Luas DAS kajian tersebut adalah 13,2 km2. Tutupan lahan diperoleh dari analisis data citra landsat 8 OLI TIRS dan kemiringan lereng diperoleh dari analisis DEM SRTM. Kerapatan Vegetasi (NDVI) dianalisis menggunakan aplikasi ENVI 5.3 dan ArcGis 10.8. Hasil analisis NDVI menunjukkan bahwa kerapatan vegetasi DAS Wosi memiliki rentang nilai -0,241 hingga 0,77 dengan rata-rata 0,449 yang tergolong kerapatan vegetasi sangat tinggi. Hasil analisis kemiringan lereng memiliki enam kelas dengan kelas terendah 50 hingga 80 dan tertinggi >350 dengan rata-rata kemiringan 80 hingga 150 dengah tipe kelas agak curam. Hasil analisis potensi erosi tanah tahun 2020 Menunjukkan bahwa DAS Wosi memiliki tiga kelas potensi erosi yaitu: Sangat Ringan 0 hingga 15 mm / tahun (10,1 %), Ringan 15 hingga 60 mm / tahun (55,6%), Sedang 60 hingga 180 mm / tahun ( 34,3%).
RANCANG BANGUN ALAT UKUR KETINGGIAN PERMUKAAN AIR SUNGAI MENGGUNAKAN SENSOR ULTRASONIK AJ-SR04M Yasir Abdan Syakur; Elohansen Padang; Baina Afkril
Jurnal Natural Vol. 19 No. 1 (2023): Jurnal Natural
Publisher : FMIPA Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30862/jn.v19i1.231

Abstract

Monitoring of water levels provides many benefits in various fields of application such as flood disaster mitigation, irrigation management, and dam management. Research has been carried out on the design and testing of a river water level measuring instrument based on the AJ-SR04M ultrasonic sensor. This ultrasonic sensor has several advantages, including accurate measurement results, low costs, can be found easily on the market, simple, and waterproof making it suitable for river water level measurement applications. The developed measuring instrument is also equipped with temperature and humidity sensors as a correction factor for the speed of sound, because these two parameters affect the speed of sound. The Arduino Uno board is used as a signal processing unit in charge of processing all output signals from sensors. The micro SDcard module is used as a container for storing measurement data. Meanwhile, the LCD board is used to display the measurement results. The Arduino Uno board is programmed using the Arduino IDE software. The test results show that the instrument has a very good level of accuracy. This is evidenced by the results of testing the devices which showed a relative error of 0.066%. In addition, the tool also functions with very good precision where the correlation coefficient (R2) obtained from testing the instrument is 0.98.