Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penyuluhan Mitigasi Bencana pada Kawasan Sempadan Pantai Galesong Utara Kabupaten Takalar Riswal karamma; Muh Saleh Pallu; Muh Arsyad Thaha; Farauk Maricar; Rita Tahir Lopa; Mukhsan Putra Hatta; Silman P Manda; A Subhan Mustari; Bambang Bakri; Farid Maricar; A Ilda Puspita
JURNAL TEPAT : Teknologi Terapan untuk Pengabdian Masyarakat Vol 4 No 2 (2021): Community Empowerment through Health Awareness in the New Normal
Publisher : Faculty of Engineering UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25042/jurnal_tepat.v4i2.215

Abstract

Coastal community education is needed to maintain the balance of coastal border areas. The purpose of this activity is to increase public awareness in dealing with and reducing disaster risk and provide a basic understanding of disaster mitigation in coastal border areas. Disaster mitigation is an activity to reduce the impact of disasters. The main components that need to be considered in understanding disasters are hazard, vulnerability, resilience, and risk. An understanding of the four main components will determine how the approach and action to disaster must be taken. The data collection method was carried out by observing the coastal border area in the Takalar area, then conducting a review of data or documents related to the border area and discussions with the community who live around the coastal border in North Galesong District to complete the results of the data review. In this service activity, counseling is carried out, one of which describes the level of danger of abrasion and the efforts made to reduce the risk. The step taken as an effort to reduce the risk of abrasion is to carry out disaster mitigation efforts. Implementation of disaster mitigation counseling in coastal border areas is a form of non-structural disaster mitigation in terms of strengthening community capacity. This outreach activity motivates the community to strengthen capacity and protect the environment around the coastal border, especially to prevent abrasion.
Penggunaan Blok Pracetak Heksagonal dan Vegetasi Rumput untuk Mengurangi Limpasan Permukaan Pada Tebing Arsyuni Ali Mustary; Muh Saleh Pallu; Rita Tahir Lopa; Arsyad Thaha
Retii Prosiding Seminar Nasional ReTII ke-12 2017
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Curah hujan merupakan faktor penting dalam laju  limpasan permukaan (runoff) apalagi jika lahan tersebut tidak tertutupi oleh Vegetasi , berbagai  metode  untuk mengurangi limpasan permukaan yang selama ini digunakan namun metode yang ada belum mampu menjawab seluruh permasalahan dan cenderung tidak memperhatikan efek terhadap lingkungan, namun seiring dengan berkembangnya konsep restorasi sungai dan restorasi lereng,  menjadi sebuah tuntutan dalam perlindungan lereng  agar karakteristik ekologi tetap terjaga. Berbagai jenis pelindung tebing  memiliki kelebihan dan kekurangan baik itu yang murni vegetasi maupun yang murni struktur, untuk itu kami mengevaluasi dan mendesain model pelindung tebing dari kedua metode tersebut, yaitu dengan mendisain  Blok pracetak berlubang  dan memvariasikan dengan vegetasi rumput sehingga diperoleh manfaat dari kedua metode tersebut.Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui besarnya debit limpasan aliran permukaan (run off) yang terjadi pada variasi tutupan tanah dengan Blok Pracetak Berlubang dan Vegetasi rumput pada kemiringan permukaan tanah  15°, 25° dan 40°.Pengambilan sampel dilakukan  diawali dengan kalibrasi Curah hujan sehingga diperoleh 3 (tiga) jenis Curah Hujan, selanjutnya membuat skala model  dengan  kemiringan tanah  15°, 25° dan 40° pada Bak Rainfallsimulator, selanjutnya variasi model tutupan tanah termasuk juga model Blok Pracetak Berlubang di susun pada model  tebing dan dilakukan running dengan 3 Varian Curah Hujan , 4 (empat) varian  model tutupan lahan, dengan 3 (tiga) varian kemiringan , dari ketiga varian Curah Hujan jumlah limpasan rata-rata menunjukkan tutupan tanah menggunakan  Blok Pracetak Berlubang kombinasi vegetasi rumput dapat menurunkan limpasan permukaan secara signifikan yaitu sebesar 41.06 % pada kemiringan 15° , pada kemiringan 25° penurunan limpasan yang terjadi sebesar 45.41 %, sedangkan pada kemiringan 40° penurunan limpasan yang terjadi sebesar 41.77 % dari tanah tanpa tutupan , juga semakin curam kemiringan tanah maka jumlah limpasan permukaan juga semakin tinggi. Kata Kunci : limpasan, Tebing , Blok Pracetak Hexagonal, Vegetasi, Rainfallsimulator.