Siti Dahlia
Pendidikan Geografi FKIP UHAMKA

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANALISIS SPASIAL RUANG PUBLIK TERPADU RAMAH ANAK (RPTRA) “PUSPITA” SEBAGAI URBAN RESILIENCE DI KELURAHAN PESANGGRAHAN JAKARTA SELATAN Wira Fazri Rosyidin; Sri Giyanti; Siti Dahlia
Jurnal Geografi, Edukasi dan Lingkungan (JGEL) Vol. 1 No. 1 (2017): Jurnal Geografi, Edukasi dan Lingkungan (JGEL)
Publisher : Pendidikan Geografi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (617.405 KB) | DOI: 10.29405/jgel.v1i1.453

Abstract

ABSTRAK:Pembangunan Kota Layak Anak menjadi program Pemprov DKI Jakarta dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2013-2017. Salah satu wujud dari pengejawantahan Kota Layak Anak melalui pembangunan RPTRA (Ruang Publik Terpadu Ramah Anak) disejumlah wilayah di DKI Jakarta. Pembangunan RPTRA juga diakibatkan banyaknya permasalahan sosial yang disebabkan penataan wilayah yang belum relevan, sehingga menghasilkan masalah-masalah turunan seperti kurang berkembangnya anak dalam interaksi sosial yang berdampak pada kualitas hidup di Jakarta. Pemerintah DKI Jakarta memberikan kebijakan dengan memutuskan pembuatan suatu ruang publik terpadu di sejumlah wilayah. RPTRA merupakan suatu langkah kebijakan dengan menyediakan ragam fasilitas dengan tujuan membuat area lingkungan ramah kepada anak, wanita dan lanjut usia. Keinginan terhadap pembangunan masyarakat dengan RPTRA untuk solusi bagi ketahanan masyarakat. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui hasil dari pemetaan sosial dari pembangunan RPTRA dengan pendekatan analisis spasial dengan aspek teori ketahanan masyarakat. Metode yang digunakan dalam analisis ini yaitu me-review draf perencanaan pembangunan pemerintahan daerah DKI dengan melihat tata ruang dari tingkat nasional hingga tingkat kota.Katakunci: RPTRA, Ketahanan, dan Keruangan.ABSTRACT:In this paper will be decribe of spatial analysis as resilience of urban. For the object of research is the RPTRA “Puspita” in one of place in Jakarta Area’s. Most of area in Jakarta is slump category within management of spatial plan in daily have some problems like us traffic, social conflict, wich have given dammage of social quality of life. Jakarta’s Govermen has give of solutions make to decission of problems solving by make of public areas in many area. The public space area ( RPTRA) with more facilities to make of safety area for children, woman and old man. Jakarta Goverment policy think that RPTRA will give result to solve of social problem in Jakarta. As goodwill build of construct citizens by more programme in RPTRA so that have be urban resilience. In conclussion by constuct build of public space area have make up of quality the people in Jakarta. Methode for analysis is by according of spatial rule area from nationality level until district area levels based of teory of urban resilience that The Public Space Area is tool for help the people to develop capacity social and to make of Jakarta are comfort for children.Keyword:The Public Space Area, Resilience, spatial planning.
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMETAAN BAHAYA BANJIR MENGGUNAKAN PENDEKATAN MULTI DISIPLIN DI DESA RENGED, KECAMATAN BINUANG, KABUPATEN SERANG, PROVINSI BANTEN Siti Dahlia; Wira Fazri Rosyidin; Ahmad Dika Nurbudiansyah
Jurnal Geografi, Edukasi dan Lingkungan (JGEL) Vol. 1 No. 1 (2017): Jurnal Geografi, Edukasi dan Lingkungan (JGEL)
Publisher : Pendidikan Geografi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (860.361 KB) | DOI: 10.29405/jgel.v1i1.456

Abstract

ABSTRAKDesa Renged Kecamatan Binuang Kabupaten Serang, Banten merupakan daerah yang secara geografi terletak di daerah dataran rendah dan berasosiasi dengan DAS Cidurian. Kondisi tersebut menyebabkan wilayah penelitian rawan terhadap banjir luapan DAS Cidurian. Kejadian banjir terbesar diwilayah penelitian terjadi tahun 1994, 2001, dan 2013. Tujuan penelitian ini yaitu 1). Pemetaan daerah rawan banjir wilayah penelitian, menggunakan pendekatan natural science dan social science dan (2). Menganalisis hasil peta bahaya banjir berdasarkan pendekatan natural science dan social science. Analisis penelitian menggunakan metode kualitatif dan kuantutatif, dengan pendekatan natural science dan social science. Metode analisis data yang digunakan yaitu interpretasi secara kualitatif citra satelit, interpolasi, dan skoring. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara dan survei. Hasil penelitian berdasarkan pendekatan natural science dan social science menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah penelitian terletak pada bahaya banjir sedang. Berdasarkan pola spasial, hasil terdapat kesamaan diantara dua pendekatan yaitu bahaya banjir tinggi terletak di satuan bentuklahan dataran banjir yang berasosiasi dengan DAS Cidurian, aliran sungai mati, dan dataran aluvial yang berasosiasi dengan saluran irigasi. Daerah dengan bahaya banjir sedang terletak disatuan bentuklahan dataran banjir yang berasosiasi dengan aliran sungai mati dan dataran aluvial. Daerah dengan tingkat bahaya banjir rendah terletak di satuan bentuklahan dataran aluvial antropogenik, tanggul alam, dan sebagian dataran aluvial.Kata Kunci: Bahaya Banjir, DAS Cidurian, dan Pendekatan Natural dan Social Science.ABSTRACTRenged Village, Binuang District, Serang Regency, Banten Province is geographically located in lowland area and associated with Cidurian Watershed. It caused research area have flood prone area. The major floods event in the last 21 years occurred in 1994, 2001, and 2013. The aims of research: (1) Mapping of flood pronea area, using natural and social science approach, and (2). Analysis of flood hazard map, based on natural and social science approach. Research conducted using qualitative and quantitative methods, with natural and social science approach. The data analysis are qualitative interpretation of satellite imagery, interpolation, and scoring. Tthe cholleting data method using interview and survey. The result of the research based on natural and social science approach shows that most of research area located in medium level of flood hazard. Based on spatial pattern there are similarities between the result of natural and social science approach. It is the high level of flood hazard is located in landform units: flood plain associated with Cidurian River, abandoned river channels, and aluvial plain that associated with irrigation drainage. Medium level of flood hazard is located in landform units: flood plain associated with abandoned river channels, and alluvial plain. Low level of flood hazard is located in landform units: antropogenic alluvial plain, natural levee, and part of alluvial plain.Keywords: Flood Hazard, Cidurian Watershed, and Natural and Social Science Approach.
ANALISIS SPASIAL RUANG PUBLIK TERPADU RAMAH ANAK (RPTRA) "PUSPITA” SEBAGAI URBAN RESILIENCE DI KELURAHAN PESANGGRAHAN JAKARTA SELATAN Wira Fazri Rosyidin; Sri Giyanti; Siti Dahlia
Jurnal Geografi, Edukasi dan Lingkungan (JGEL) Vol. 1 No. 1 (2017): Edisi Bulan Juli
Publisher : Pendidikan Geografi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29405/jgel.v1i1.453

Abstract

ABSTRAK:Pembangunan Kota Layak Anak menjadi program Pemprov DKI Jakarta dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2013-2017. Salah satu wujud dari pengejawantahan Kota Layak Anak melalui pembangunan RPTRA (Ruang Publik Terpadu Ramah Anak) disejumlah wilayah di DKI Jakarta. Pembangunan RPTRA juga diakibatkan banyaknya permasalahan sosial yang disebabkan penataan wilayah yang belum relevan, sehingga menghasilkan masalah-masalah turunan seperti kurang berkembangnya anak dalam interaksi sosial yang berdampak pada kualitas hidup di Jakarta. Pemerintah DKI Jakarta memberikan kebijakan dengan memutuskan pembuatan suatu ruang publik terpadu di sejumlah wilayah. RPTRA merupakan suatu langkah kebijakan dengan menyediakan ragam fasilitas dengan tujuan membuat area lingkungan ramah kepada anak, wanita dan lanjut usia. Keinginan terhadap pembangunan masyarakat dengan RPTRA untuk solusi bagi ketahanan masyarakat. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui hasil dari pemetaan sosial dari pembangunan RPTRA dengan pendekatan analisis spasial dengan aspek teori ketahanan masyarakat. Metode yang digunakan dalam analisis ini yaitu me-review draf perencanaan pembangunan pemerintahan daerah DKI dengan melihat tata ruang dari tingkat nasional hingga tingkat kota.Katakunci: RPTRA, Ketahanan, dan Keruangan.ABSTRACT:In this paper will be decribe of spatial analysis as resilience of urban. For the object of research is the RPTRA "Puspita” in one of place in Jakarta Area's. Most of area in Jakarta is slump category within management of spatial plan in daily have some problems like us traffic, social conflict, wich have given dammage of social quality of life. Jakarta's Govermen has give of solutions make to decission of problems solving by make of public areas in many area. The public space area ( RPTRA) with more facilities to make of safety area for children, woman and old man. Jakarta Goverment policy think that RPTRA will give result to solve of social problem in Jakarta. As goodwill build of construct citizens by more programme in RPTRA so that have be urban resilience. In conclussion by constuct build of public space area have make up of quality the people in Jakarta. Methode for analysis is by according of spatial rule area from nationality level until district area levels based of teory of urban resilience that The Public Space Area is tool for help the people to develop capacity social and to make of Jakarta are comfort for children.Keyword:The Public Space Area, Resilience, spatial planning.
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMETAAN BAHAYA BANJIR MENGGUNAKAN PENDEKATAN MULTI DISIPLIN DI DESA RENGED, KECAMATAN BINUANG, KABUPATEN SERANG, PROVINSI BANTEN Siti Dahlia; Wira Fazri Rosyidin; Ahmad Dika Nurbudiansyah
Jurnal Geografi, Edukasi dan Lingkungan (JGEL) Vol. 1 No. 1 (2017): Edisi Bulan Juli
Publisher : Pendidikan Geografi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29405/jgel.v1i1.456

Abstract

ABSTRAKDesa Renged Kecamatan Binuang Kabupaten Serang, Banten merupakan daerah yang secara geografi terletak di daerah dataran rendah dan berasosiasi dengan DAS Cidurian. Kondisi tersebut menyebabkan wilayah penelitian rawan terhadap banjir luapan DAS Cidurian. Kejadian banjir terbesar diwilayah penelitian terjadi tahun 1994, 2001, dan 2013. Tujuan penelitian ini yaitu 1). Pemetaan daerah rawan banjir wilayah penelitian, menggunakan pendekatan natural science dan social science dan (2). Menganalisis hasil peta bahaya banjir berdasarkan pendekatan natural science dan social science. Analisis penelitian menggunakan metode kualitatif dan kuantutatif, dengan pendekatan natural science dan social science. Metode analisis data yang digunakan yaitu interpretasi secara kualitatif citra satelit, interpolasi, dan skoring. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara dan survei. Hasil penelitian berdasarkan pendekatan natural science dan social science menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah penelitian terletak pada bahaya banjir sedang. Berdasarkan pola spasial, hasil terdapat kesamaan diantara dua pendekatan yaitu bahaya banjir tinggi terletak di satuan bentuklahan dataran banjir yang berasosiasi dengan DAS Cidurian, aliran sungai mati, dan dataran aluvial yang berasosiasi dengan saluran irigasi. Daerah dengan bahaya banjir sedang terletak disatuan bentuklahan dataran banjir yang berasosiasi dengan aliran sungai mati dan dataran aluvial. Daerah dengan tingkat bahaya banjir rendah terletak di satuan bentuklahan dataran aluvial antropogenik, tanggul alam, dan sebagian dataran aluvial.Kata Kunci: Bahaya Banjir, DAS Cidurian, dan Pendekatan Natural dan Social Science.ABSTRACTRenged Village, Binuang District, Serang Regency, Banten Province is geographically located in lowland area and associated with Cidurian Watershed. It caused research area have flood prone area. The major floods event in the last 21 years occurred in 1994, 2001, and 2013. The aims of research: (1) Mapping of flood pronea area, using natural and social science approach, and (2). Analysis of flood hazard map, based on natural and social science approach. Research conducted using qualitative and quantitative methods, with natural and social science approach. The data analysis are qualitative interpretation of satellite imagery, interpolation, and scoring. Tthe cholleting data method using interview and survey. The result of the research based on natural and social science approach shows that most of research area located in medium level of flood hazard. Based on spatial pattern there are similarities between the result of natural and social science approach. It is the high level of flood hazard is located in landform units: flood plain associated with Cidurian River, abandoned river channels, and aluvial plain that associated with irrigation drainage. Medium level of flood hazard is located in landform units: flood plain associated with abandoned river channels, and alluvial plain. Low level of flood hazard is located in landform units: antropogenic alluvial plain, natural levee, and part of alluvial plain.Keywords: Flood Hazard, Cidurian Watershed, and Natural and Social Science Approach.