R Mochamad A
State Islamic University Jakarta

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ECONOMY OF COVID WITH R12-R47 AS SALAT JAMAK TO HUMAN REFLEXIVITY IN FUNDAMENTAL LANGUAGE R Mochamad A
UICELL No 5 (2021): UICELL Conference Proceedings 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research has purpose to analyse economy in Covid age with formula of Roikhan-12 (R12) as Salat Jamak and formula of Reflexivity-47 (R47) as finished object of human in fundamental language by Quran. R12 is a simple constant in the beginning of creation. R47 is a complex structure of physical object in existing creation. These research objects are the holy book and formulas of R-12 and R-47. Research is studied through reference of books, journals, holy books, and other electronic media. The methodology uses analytical descriptive in analogies and comparative sentences in language grammar. The methods are reflexivity, similarity and hahslm 472319. The results are the analogy of R-12 as worship of Plural Pray (Salat Jamak) before R-47. R-47 is the physical conject as the existing creation in universe. Comparative sentence between ‘Not I create jin and human except for worship’ with ‘Not I create tea and coffee except for guest’. These sentences can be analogue as the mirroring system that corresponds to a projector paradigm consisting of the notebook, projector, and screen. The mirror's position consisted of shadow, mirror, and people. The blueprint presence is a reflexivity of the constant 12 stored from the Quran 51.56 verse number (1+5) times (5+6) root of digit 2 becomes 6x2=12. Twelve reflects 1 salat Subuh and 2 salat Jamak (Dzuhur Asar and Magrib Isa). R-12 can be illustrated as religion and R-47 can be illustrated as science where R-12 simple is the same with R-12* complex or R-47. This R-12 and R-47 also can be adapted to languages structures in economic covid age. Keywords: economy, covid, r12, r47, language
SCIENCE OF SALAT MOVEMENT IN COVID-19 ERA AND TURBULENCE ECONOMIC R Mochamad A
Jurnal As-Salam Vol. 4 No. 1 (2020): Jurnal As-Salam
Publisher : Asosiasi Dosen Perguruan Tinggi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37249/as-salam.v4i1.168

Abstract

Abstract: This study aims to analyze the salat movements associated with Covid-19 and economic turbulence. The secret in the salat movement gives health to the human body. By continuing to carry out the obligation of salat as a Muslim, and the current economic condition shaken by Covid-19, could become one of the strongholds of economic turbulence. Data is taken from content in the form of stages of ablution and salat movement, secondary data obtained from the Central Bureau of Statistics (BPS), World Health Organization (WHO), International Monetary Fund (IMF), and Worldbank. This study uses a content analysis methodology, with a Hahslm theory approach that integrates Covid-19, Islamic economics and religiosity and the Koran. The results show that health, patience and religiosity can strengthen the resilience of Covid-19 as well as by offering salat to face the economic crisis. Keywords: Islam, Health, Salat Movement, Covid-19, Economy Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gerakan sholat yang berkaitan dengan Covid-19 serta turbulensi ekonomi. Rahasia dalam gerakan shalat memberikan kesehatan bagi tubuh manusia. Dengan tetap menjalankan kewajiban salat sebagai seorang umat Islam, dan keaadan ekonomi saat ini yang tergunvang oleh Covid-19 bisa menjadi salah satu benteng pertahanan terhadap turbelensi ekonomi. Data diambil dari konten berupa tahapan wudu dan gerakan salat, data sekunder diperoleh dari Biro Pusat Statistik (BPS), World Health Organization (WHO), International Monetary Fund (IMF), dan Worldbank. Studi ini menggunakan metodologi analisis konten, dengan pendekatan teori Hahslm yang mengintegrasikan Covid-19, ekonomi dan religiusitas Islam dan Al-Quran. Hasil menunjukkan bahwa kesehatan, kesabaran, dan religiusitas dapat memperkuat ketahanan diri dari Covid-19 serta dengan salat untuk menghadapi krisis ekonomi. Kata-kata kunci: Islam, Kesehatan, Gerakan Shalat, Covid-19, Ekonomi
SCIENCE OF SALAT MOVEMENT IN COVID-19 ERA AND TURBULENCE ECONOMIC R Mochamad A
Jurnal As-Salam Vol. 4 No. 1 (2020): Jurnal As-Salam
Publisher : Asosiasi Dosen Perguruan Tinggi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (653.35 KB) | DOI: 10.37249/as-salam.v4i1.168

Abstract

Abstract: This study aims to analyze the salat movements associated with Covid-19 and economic turbulence. The secret in the salat movement gives health to the human body. By continuing to carry out the obligation of salat as a Muslim, and the current economic condition shaken by Covid-19, could become one of the strongholds of economic turbulence. Data is taken from content in the form of stages of ablution and salat movement, secondary data obtained from the Central Bureau of Statistics (BPS), World Health Organization (WHO), International Monetary Fund (IMF), and Worldbank. This study uses a content analysis methodology, with a Hahslm theory approach that integrates Covid-19, Islamic economics and religiosity and the Koran. The results show that health, patience and religiosity can strengthen the resilience of Covid-19 as well as by offering salat to face the economic crisis. Keywords: Islam, Health, Salat Movement, Covid-19, Economy Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gerakan sholat yang berkaitan dengan Covid-19 serta turbulensi ekonomi. Rahasia dalam gerakan shalat memberikan kesehatan bagi tubuh manusia. Dengan tetap menjalankan kewajiban salat sebagai seorang umat Islam, dan keaadan ekonomi saat ini yang tergunvang oleh Covid-19 bisa menjadi salah satu benteng pertahanan terhadap turbelensi ekonomi. Data diambil dari konten berupa tahapan wudu dan gerakan salat, data sekunder diperoleh dari Biro Pusat Statistik (BPS), World Health Organization (WHO), International Monetary Fund (IMF), dan Worldbank. Studi ini menggunakan metodologi analisis konten, dengan pendekatan teori Hahslm yang mengintegrasikan Covid-19, ekonomi dan religiusitas Islam dan Al-Quran. Hasil menunjukkan bahwa kesehatan, kesabaran, dan religiusitas dapat memperkuat ketahanan diri dari Covid-19 serta dengan salat untuk menghadapi krisis ekonomi. Kata-kata kunci: Islam, Kesehatan, Gerakan Shalat, Covid-19, Ekonomi
Refleksivitas Ibadah Pada Integrasi Peradaban Sesuai Hahslm 472319 Dalam Ekonomi Covid R Mochamad A
An Nahdhoh Jurnal Kajian Islam Aswaja Vol 1, No 2 (2021): An Nahdhoh Jurnal Kajian Islam Aswaja
Publisher : An Nahdhoh Jurnal Kajian Islam Aswaja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.173 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan religiusitas Islam seperti shalat dan sistem numerik Quran dengan sains yang polanya tentang penciptaan dan integrasi antara sains dan agama pada saat Covid menimbulkan krisis ekonomi. Sains dianggap hal yang asing oleh sebagian muslim dalam Islam beberapa dekade terakhir ini. Ada yang berpendapat bahwa ilmu pengetahuan modern seperti teori evaluasi Charles Darwin bertentangan dengan ajaran Islam. Pendekatan yang digunakan ialah pendekatan kualitatif dari pemikiran Islam tentang numerologi dan studi pustaka dengan sumber media jurnal, buku, dan internet. Metodologi yang digunakan adalah analisis deskriptif untuk mengaitkan kehidupan semesta dan tatanan Al-Qur’an yang sesuai dengan kehidupan sehari-hari. Quran menafsirkan bahwa filosofi ekonomi dalam setiap pendekatan teori pasti harus menempatkan Tuhan di. Metode dalam penelitian ini, yaitu pendekatan Hahslm dan refleksivitas. Studi ini menghasilkan gambaran angka satu (1) sebagai Tuhan dan sembilan (9) sebagai ibadah, sehingga dapat diartikan bahwa Tuhan menciptakan berdasarkan ibadah. Numerik pada metode H ialah 472319. Pada ilmu digitalisasi terungkap bahwa sebelum adanya alam semesta adalah Tuhan kemudian menyembah atau ibadah. Numerik ada dalam Quran dan virus Covid-19. Pandemi ini menyebabkan adanya perubahan demografis yang parah dan meningkatnya pengangguran, serta kegiatan ekonomi ditutup untuk menyelamatkan nyawa manusia. Pandemi ini menyebabkan gejolak perekonomian global. Pandemi bukan hanya masalah krisis kesehatan saja, tetapi juga memiliki efek yang berdampak pada masyarakat, ekonomi, dan kelompok rentan. Gejolak ekonomi yang terjadi diprakirakan dengan pengetahuan formula memprediksi adanya penurunan dan pembalikan arah ekonomi.