Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMERIKSAAN HEMOSTASIS SECARA KOMPREHENSIF DENGAN TROMBOELASTOGRAFI Donaliazarti Donaliazarti
Collaborative Medical Journal Vol 1 No 1 (2018): Januari
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.157 KB)

Abstract

Uji konvensional pemeriksaan hemostasis memiliki sejumlah keterbatasan di antaranya pemeriksaan proses koagulasi dilakukan secara terpisah dan membutuhkan waktu cukup panjang. Identifikasi gangguan koagulasi secara tepat perlu dilakukan dengan menganalisis whole blood, dan saat ini telah tersedia tromboelastografi (TEG). Tromboelastografi mampu memeriksa berbagai fase berbeda dari proses koagulasi dan fibrinolisis serta dapat dilakukan dalam waktu singkat. Beberapa modifikasi TEG dikembangkan berupa penambahan berbagai reagen secara in vitro sehingga dapat digunakan untuk diagnosis koagulopati dan evaluasi terapi.
ANALISIS PEMERIKSAAN LABORATORIUM PADA KASUS LEPTOSPIROSIS DISERTAI ABSES HATI AMOEBA Donaliazarti Donaliazarti
Collaborative Medical Journal Vol 3 No 3 (2020): September
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/cmj.v3i3.1657

Abstract

Leptospirosis merupakan penyakit yang disebabkan mikroorganisme spirochaeta genus Leptospira sedangkan abses hepar amoeba merupakan komplikasi ekstraintestinal oleh Entamoeba Histolytica. Kedua penyakit terjadi pada seorang pria 45 tahun dengan sanitasi diri dan lingkungan yang kurang. Abses hepar amoeba ditemukan sebagai koinsiden yang diperkirakan telah ada sebelum pasien mengalami leptospirosis sehingga kedua penyakit tersebut menimbulkan manifestasi klinis yang tumpang tindih pada pasien, namun gejala akut yang dialami pasien pada saat datang ke rumah sakit lebih besar kemungkinan disebabkan oleh leptospirosisnya. Pasien mengeluh demam tinggi, kulit dan mata menguning, buang air kecil seperti teh pekat, pegal pada kedua kaki, mual, muntah dan nyeri ulu hati. Pada pemeriksaan fisik ditemukan febris, takikardia, iketrik pada kulit dan sklera, injeksi siliar, dan hepatomegali. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan anemia ringan dengan gambaran normositik normokrom, leukositosis dengan neutrofilia shift to the right, trombositosis, LED meningkat, APTT memanjang, hiperbilirubinemia, peningkatan enzim SGOT SGPT, ALP, serta GGT, hipoalbuminemia, hiperglobulinemia, dan bilirubinuria. Pemeriksaan mikroskopis dengan pewarnaan negatif pada sampel urine ditemukan Leptospira. Pemeriksaan USG abdomen menunjukkan space occupying lesion (SOL) soliter pada lobus kanan hati dan pada pemeriksaan serologi diperoleh antiamoeba positif. Berdasarkan hal diatas, maka pasien ini didagnosis mengalami leptospirosis koinsiden dengan abses hati amoeba.