Imam Santosa
Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

VIABILITAS DAN STRUKTUR MIKROKAPSUL Lactobacillus acidophilus DENGAN BAHAN PENYALUT KARAGINAN SEMI MURNI JENIS Eucheuma cottonii Dwi Setijawati; Susinggih Wijana; Aulani'am Aulani'am; Imam Santosa

Publisher : Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Yudharta, Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.911 KB) | DOI: 10.35891/tp.v2i1.481

Abstract

Eucheuma cottonii adalah rumput laut merah, penghasil kappacaragenan, yang terdiri dari β-D-galactopyranosyl-4-sulphate dan α-D3,6 anhydrogalactopyranosyl residu (Stanley, 1990). Eucheuma cottonii dalam bentuk SRC (semi Refine Caragenan) atau karaginan semi murni dapat dimanfaatkan sebagai bahan penyalut pada proses mikroenkapsulasi.Pemanfaatan ini ditinjau dari sifatnya sebagai penggel, dengan karakteristik gel yang keras dan kokoh tetapi gampang pecah. Tujuan penelitian adalah mempelajari Eucheuma cottonii dalam bentuk karaginan semi murni sebagai bahan penyalut Lactobacillus acidophilus berdasarkan viabilitasnya dan struktur mikrokapsul setelah melewati pH 2 dan pH 7 secara in vitro. Materi penelitian menggunakan :1) karaginan semi murni atau SRC dari jenis Eucheuma cottonii,2) mikrokapsul Lactobacillus acidophilus dengan metoda Adhikari (2003), Metoda penelitian menggunakan laboratorium experimental dan desain uji ANOVA untuk mencari pengaruh, dilanjutkan dengan uji BNT ,viabilitas Lactobacillus acidophilus menggunakan MRS Agar dengan metoda tuang, struktur mikrokapsul secara deskriptif diamati dengan alat Confocal Laser Scanning Microscope. Hasil penelitian menunjukkan viabilitas Lactobacillus acidophilus dipengaruhi oleh kondisi pH dan menurun viabilitasnya setelah perlakuan pH 2 dengan rata-rata viabilitas sebesar 102 cfu/ml dan rata-rata viabilitas sebesar 103 cfu/ml pada pH 7. Mikrokapsul mempunyai ukuran 60 um setelah diperlakukan pada pH2 dan 50 um setelah diperlakukan pada pH 7.  
PENGGUNAAN CARAGENAN DENGAN METODE PROSES BERBEDA (SRC DAN RC) SEBAGAI BAHAN PENGENKAPSULAT LACTOBACILLUS ACIDOPHILUS TERHADAP VIABILITAS DAN STRUKTUR MIKROKAPSUL SECARA IN VITRO Dwi Setijawati; Susinggih Wijana; Aulani'am Aulani'am; Imam santosa

Publisher : Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Yudharta, Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1152.052 KB) | DOI: 10.35891/tp.v3i1.485

Abstract

Caragenan jenis Eucheuma cottonii dapat digunakan sebagai bahan pengenkapsulat berdasarkan kekuatan gel. Metode proses pembuatan caragenan antara Semi Refine Caragenan (PNG) dan Refine Caragenan (Gel Press) akan mempengaruhi kekuatan gel. Kekuatan gel berbeda akan mempengaruhi kemampuan sebagai bahan pengenkapsulat terhadap viabilitas Lactobacillus acidophilus pada kondisi pH 2 dan pH 7 secara in vitro. Tujuan penelitian adalah mempelajari pengaruh penggunaan metode proses antara SRC dan RC pada kondisi pH berbeda terhadap viabilitas Lactobacillus acidophilus. Metode penelitian adalah laboratorium eksperimental desain, dengan perlakuan A1=SRC;A2=RC; B1=pH 2;B2= pH 7, bahan penelitian: Eucheuma cottonii (dari Lombok Kep), Lactobacillus acidophilus ATCC 4356;Pembuatan caragenan SRC (FMC, 1977); RC (modifikasi FMC, 1977);Pembuatan mikrokapsul dengan metode emulsi (Adhikari, 2003), Analisa data menggunakan software SPSS, viabilitas menggunakan MRS Agar metode tuang, , struktur mikrokapsul diamati menggunakan CLSM (Confocal laser Scanning Mycroscope). Hasil penelitian adalah metode proses SRC dan RC memberikan pengaruh berbeda nyata terhadap viabilitas Lactobacillus acidophilus, tertinggi pada perlakuan RC sebesar 3,348 cfu/ml (log). Interaksi perlakuan memberikan pengaruh berbeda nyata terhadap viabilitas Lactobacillus acidophilus, tertinggi didapatkan pada perlakuan RC pada kondisi pH 7 sebesar 3,476 cfu/ml (log). Disarankan menggunakan caragenan jenis Eucheuma cottonii dengan metode proses RC, tetapi konsentrasi perlu ditingkatkan untuk mencapai standar viabilitas 107 cfu/ml atau 7 cfu/ml (log).