Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Persepsi Petani terhadap Penggunaan Alat dan Mesin Pertanian Hand Tractor di Kelompok Tani Serbaguna Desa Prigi Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek Oelfatun Sa'diyyah; Dwi Dwi Purnomo; Joko Gagung
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 4, No 3 (2020)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2020.004.03.04

Abstract

Alat dan mesin pertanian memiliki peran yang penting dalam proses budidaya tanaman  yang membantu petani mulai dari proses pengolahan lahan hingga pengolahan hasil pertanian dan membantu mengatasi jumlah tenaga kerja pertanian yang berkurang. Dalam memahami sebuah inovasi baru petani biasanya akan mengalami proses persepsi sebelum mengadopsi inovasi baru tersebut.  Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi petani terhadap penggunaan hand tractor dalam proses pengolahan lahan sawah. Data yang diambil dari data primer yang meliputi karakteristik petani dan persepsi petani terhadap penggunaan hand tractor dalam proses pengolahan lahan sawah. Persepsi petani terhadap penggunaan hand tractor dalam proses pengolahan lahan sawah diukur menggunakan skala liker dengan skor 1 (sangat tidak setuju) sampai skor 5 (sangat setuju). Dan dianalisis menggunakan analisis kuantitatif deskriptif yang menunjukkan persepsi petani terhadap penggunaan hand tractor baik. Efektivitas penggunaan hand tractor di kelompoktani Serbaguna  menunjukkan bahwa penggunaan hand tractor pada luas lahan 0,25 ha memerlukan waktu pengolahan 2 jam dengan biaya Rp. 175.000. Populasi dan sampel pada penelitian ini adalah kelompoktani Serbaguna di Desa Prigi kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek. Penyuluhan yang disampaikan adalah mengenai perbandingan biaya penggunaan pengolahan lahan menggunakan hand tractor, cangkul, dan hewan ternak, media yang digunakan adalah slide power point dengan metode ceramah dan diskusi. Hasil evaluasi yang terhadap penyuluhan yang dilaksanakan menunjukkan tingkat pengetahuan petani setelah dilakukannya penyuluhan sebesar 98%.