Mr Suhendra
Jurusan Pend.Matematika

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ARGUMENTASI MATEMATIK SEBAGAI SEBUAH KOMPETENSI MATEMATIK Suhendra, Mr
Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol 15, No 1 (2010): Jurnal Pengajaran MIPA
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v15i1.284

Abstract

Teaching and learning mathematics should provide opportunity to student to express, explain, and give reason regarding what they are thinking. In addition, teaching and learning mathematics should make student active, creative, efective, meaningful, and joyful. Students are able to think accurately and communicate properly. These are relevant to the essence of teaching and learning mathematics, mathematical thinking and mathematical communication. By teaching and learning matematics student is supported to catch the idea of concepts, rules, and principles of mathematics, and then revoicing all of them. Even they should be able to defence what they assume as rightness argumentatively (mathematical argumentation or mathematical reasoning). Even though mathematical argumentation is one of important mathematical competences, but it has to make student to proportionaly master. However, mathematical argumentation is mathematical creativity with in tolerances to get the real meaning of learning mathematics. Teaching and learning mathematics can use to (i) highlight ideas that have come directly from students; (ii) help develop students’ understanding that are implicit in those ideas; (iii) negotiate meaning with students, and (iv) add new ideas, or move discussion in another direction.Key words: mathematical argumentation, thinking, communication, express, explain, reason.
PERAN DAN KEDUDUKAN DOKUMENTASI DALAM I-E^S^SON STUDY Suhendra, Mr
Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol 8, No 2 (2006): Jurnal Pengajaran MIPA
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v8i2.339

Abstract

Secara sederhana, tidak ada orang yang mampu mengingat semua kejadian dan pengaiaman yang telah dilakukan atau dialaminya. Untuk itu pendokumentasian sebuah atau sejumlah kejadian dan pengalaman merupakan sesuatu hal yang positif, karena hal tersebut dapat membantu kita mengatasi untuk mengingat hal-hal yang telah kita alami. Salah satu aktivitas di dalam kegiatan Lesson Study adalah pengkajian terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Dengan demikian, peran dan kedudukan dokumentasi kegiatan Lesson Study adalah sesuatu hal yang penting. Dokumentasi Lesson Study dapat menggambarkan 3 (tiga) komponennya secara sistemik, sistematik, komprehensif, dan berkesinambungan; mulai dari Plan (Perencanaan), Do (Pelaksanaan), hingga See (Refleksi). Bahkan, hasil dokumentasi yang kita kembangkan dapat memberikan gambaran yang lengkap danjelas kepada pihak-pihak yang tidak turut serta secara langsung dalam rangkaian kegiatan yang dilaksanakan, narnun mereka dapat merasakan seolah-olah mereka terlibat secara langsung dalam kegiatan yang tidak dihadirinya. Dokumentasi kegiatan Lesson Study membantu kita dalam mereviu, mengkaji, mengevaluasi, dan merefleksikan apa yang telah kita lakukan. Melalui dokumentasi kegiatan Lesson Study, maksud-maksud tersebut dapat kita lakukan secara lebih lengkap, rinci, dan efektif. Tanpa mengecilkan arti dan peranan dokumentasi Iessorr Study dalambentuk lain, pendokumentasian yang memanfaatkan media audio-visual adalah sebuah alternatif yang patut menjadi pertimbangan utama karena berbagai keunggulannya, yaitu bersifat audible atau dapat didengar dan bersifat visible atau dapat dilihat. Dokumentasi Lesson Study yang bersifat audio-visual dapat dilihat, didengar, dan dicermati sekaligus. Bahkan diulang-ulang jika diperlukan, sehingga informasi yang kita peroleh dapat lebih jelas dan lebih lengkap. Di samping sebagai arsip, dokumentasi Lesson Study dapat pula digunakan sebagai bahan self-evaluation (evaluasi diri) bagi guru yang tampil mengajar. Guru yang bersangkutan dapat melihat, mendengarkan, dan mencermati apa yang te{adi ketika dia mengajar, tanpa harus rikuh, karena dokumentasi tersebut hanya ditonton oleh yang bersangkutan secara sendirian. Sebagai sebuah manfaat iringan, hasil dokumentasi, Lesson Study dapat pula digunakan oleh pihak lain yang ingin mengetahui hal-hal apa yang seyogianya dilakukan dan yang semestinya tidak dilakukan dalam kegiatan pembelajaran.Kata kunci: dokumentasi, p engkajian, audio-visual, audible, visible