This article discusses the meaning of cutting konde (back hair) for the bride among the Muslims of Gunung Meriah. Cutting konde is usually held at the wedding reception. Data were collected through observation and interviews. Based on empirical research, it can be stated that cutting the konde for the bride among the people of Gunung Meriah Aceh is part of the customary law on marriage. Physically, cutting konde aims to beautify the bride's hair and eyebrows. Besides that, the ceremony is also meant to foresee the future of the household that will be experienced by the bride and her children. If the forecast results in an unexpected outcome, the community will conduct collective prayer. In Islamic law, this practice has no theological justification. Even though they are aware that this practice is not part of Islamic teachings, the Muslims of Gunung Meriah Aceh continue to practice it because they believe that, by doing so, they will be aware that bad luck can happen and that, in the future, they will not be surprised.[Artikel ini membahas tentang makna potong konde bagi pengantin wanita di kalangan umat Islam Gunung Meriah Aceh. Pemotongan konde biasanya dilakukan pada acara resepsi pernikahan (walimat al-'ursy). Data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara. Berdasarkan penelitian empiris dapat disimpulkan bahwa pemotongan konde untuk mempelai wanita di kalangan masyarakat muslim Gunung Meriah merupakan bagian dari hukum adat perkawinan setempat. Secara fisik, pemotongan konde bertujuan untuk memperindah rambut dan alis pengantin. Selain itu, upacara tersebut juga dimaksudkan untuk meramalkan masa depan rumah tangga yang akan dialami oleh mempelai dan keturunannya. Jika ramalan tersebut menghasilkan sesuatu yang tidak diharapkan, maka masyarakat akan melakukan doa secara berjamaah. Dalam hukum Islam, praktik ini tidak memiliki pembenaran teologis. Meski sadar bahwa praktik tersebut bukan bagian dari ajaran Islam, namun umat Islam Gunung Meriah Aceh tetap melakukannya karena meyakini dengan melakukan itu, mereka akan sadar sbahwa kesialan bisa saja terjadi di masa depan, dan jika terjadi mereka tidak akan terkejut.]