Bambang Sukowardojo
Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Jember Jalan Kalimantan III/23 Kampus Tegal Boto Jember 68121

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KARAKTERISTIK PERUBAHAN PROTEIN BIJI MELINJO (GNETUM GNEMON) PADA AWAL PERKECAMBAHAN Siregar, Adrian Syawaluddin; Siswoyo, Tri Agus; Sukowardojo, Bambang
Berkala Ilmiah Pertanian (e-ISSN: 2338-8331) Vol 1, No 2: NOVEMBER
Publisher : Berkala Ilmiah Pertanian (e-ISSN: 2338-8331)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (687.072 KB)

Abstract

[ENGLISH] Protein was one of macromolecule in seed which played an important role in the process of germination. Storage protein in seed was hydrolyzed to amino acid which are then used in the translation process for a genetic message interpretating and protein building in pre-germination process. Pre-Germination was the first step of germination that have many biochemical changes. The objectives of this research was to know biochemical characteristic of soluble protein and protein pattern of melinjo seed during pre-germination. Two varieties of melinjo seed Gentong and Kerikil was used in this research with three stages of treatment (initial seed, 3 weeks warm stratification seed and 1 month seed seedling). Seed samples are extracted to determine total soluble protein and protein pattern with 15 % SDS-PAGE. The results showed that total soluble protein have a change different at each stage of the treatment. Protein patterns analysis indicates band protein with molecular weight 66 kDa and 14 kDa change during pre-germination. Keywords: Melinjo Seed; Pre-Germination; Protein; SDS-PAGE [INDONESIAN] Protein merupakan salah satu makromolekul dalam biji yang berperan penting pada proses perkecambahan. Protein yang tersimpan pada biji dihidrolisis menjadi asam amino yang kemudian digunakan dalam proses translasi untuk menginterpretasi suatu pesan genetik dan membentuk protein dalam proses awal perkecambahan. Awal perkecambahan adalah tahapan pertama dari proses perkecambahan dimana perubahan biokimia telah banyak terjadi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui karakteristik perubahan kandungan protein terlarut dan pola protein biji tanaman melinjo pada awal perkecambahan. Penelitian ini menggunakan 2 varietas biji melinjo yaitu varietas Gentong dan Kerikil dengan tiga tahap perlakuan yaitu biji awal, biji setelah perlakuan stratifikasi hangat selama 3 minggu dan biji setelah 1 bulan semai. Sampel biji melinjo diekstrak untuk menentukan kandungan protein terlarut dan pola protein menggunakan 15% SDS-PAGE. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan protein terlarut mengalami perubahan yang berbeda pada setiap tahap perlakuan. Analisa pola protein menunjukkan adanya 2 jenis pita protein yang mengalami perubahan pada awal perkecambahan yaitu protein dengan berat molekul 66 kDa dan 14 kDa. Kata Kunci: Biji Melinjo; Awal Perkecambahan; Protein; SDS-PAGE How to citate: Siregar AS, TA Siswoyo, B Sukowardojo. 2013. Karakteristik perubahan protein biji melinjo (Gnetum gnemon) pada awal perkecambahan. Berkala Ilmiah Pertanian 1(2): 24-26.
UPAYA MEMPERPANJANG DAYA SIMPAN BENIH KEDELAI DENGAN PELAPISAN CHITOSAN BERDASAR PENILAIAN VIABILITAS DAN KANDUNGAN KIMIAWI Sukowardojo, Bambang
AGRITROP Vol 11, No 1 (2013): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.683 KB) | DOI: 10.32528/agr.v11i1.664

Abstract

Benih kedelai peka sekali terhadap kondisi simpan yang kurang optimal, dan cepat mengalami kemunduran. Untuk itu, telah dilakukan penelitian yang bertujuanmengkaji dan menentukan konsentrasi chitosan yang tepat pada benih kedelai kuning dan hitam dalam memperlambat kemunduran benih setelah disimpan, dan telah dilaksanakan di Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Jember, mulai Februari sampai dengan Oktober 2012. Percobaan disusun dalam rancangan acak kelompok lengkap (RAK) faktorial terdiri dari tiga faktor tiga ulangan. Faktor pertama jenis benih (J) meliputi dua taraf : kedelai kuning dan kedelai hitam,  faktor kedua konsentrasi chitosan (C) meliputi empat taraf : 0% (kontrol), 2 %, 4 %, dan 6 %, faktor ketiga lama simpan (L) meliputi dua taraf: tiga dan enam bulan. Hasil penelitian menunjukkan Hasil penelitian menunjukkan : (1) jenis benih kuning maupun hitam memiliki viabilitas benih yang tidak berbeda nyata, tetapi dari evalusi kandungan kimia benih kedelai hitam memiliki daya hantar listrik (DHL) rendah, dan  kandungan lemak maupun protein tinggi, (2)  chitosan 2% dengan lama simpan 3 bulan memiliki viabilitas benih yang masih baik sedangkan konsentrasi 2-4% memiliki kandungan DHL terendah dan kandungan lemak serta protein tertingi, (3) benih kedelai yang disimpan selama 6 bulan dengan konsentrasi chitosan 0 % dan 6% sudah menunjukkan penurunanan dengan nilai viabilitas yang makin rendah, kandungan DHL tinggi serta kandungan lemaknya rendah, dan (4) tidak terdapat interaksi antara jenis benih, konsentrasi chitosan dan lama simpan.     Kata kunci : Benih kedelai, chitosan, viabilitas,kandungan kimiawi.