Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Gender Role in Environmental Protection in Developing Countries : Case Study Indonesia Primadiana Yunita
Interaktif : Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Vol 11, No 1 (2019): INTERAKTIF: Jurnal-jurnal Ilmu Sosial
Publisher : Fakultas Ilmu Politik dan Ilmu Sosial, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The relationship of women in the environment is something that cannot be separated. In their daily lives the role of women tends to be closer to the environment, such as the availability of clean water, household waste management, caring for plants, horticulture, agroforestry, etc.The lack of understanding of women and the limited access of women to various information about the environment that makes women potentially contribute to damage the environment. In terms of its impact, women also become more vulnerable to pollution and environmental damage.In more extensive cases, namely climate change, women are also the most vulnerable.The problem is that various facts about the impact of climate change on women have not been accompanied by an awareness of the importance of involving women as "forgotten" parties in various discussions on climate change. This paper contains an analysis of the role of women as actors in policy making related to issues of environmental change. 
Memanfaatkan Peluang dari Fasilitasi Perdagangan ASEAN Melalui ASEAN Single Window System Menuju ASEAN Economic Community (AEC) 2016 Primadiana Yunita
DIALEKTIKA: Jurnal Ekonomi dan Ilmu Sosial Vol 1 No 1 (2016): Dialektika : Jurnal Ekonomi dan Ilmu Sosial
Publisher : Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Raden Rahmat Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36636/dialektika.v1i1.19

Abstract

The ASEAN Economic Community (AEC) which begins in 2016 will be new chapter for economic of ASEAN .One of the framework was proclaimed in speed up the implementation of AEC is to reduce trade barriers through ASEAN trade facilitation. ASEAN Trade Facilitation intended to provide many facilities trade in the asean region, expected to increase the volume of trade between asean countries . One of ASEAN's efforts in trade facilitation is the establishment of the National Single Window each member that will be integrated into the ASEAN Single Window (ASW). This paper wants to analyze the dilemma of implementation of the ASEAN Single Window and the opportunities that may be utilized by ASEAN member countries of the ASW's.
Posisi Strategis Industri Kosmetik Korea Selatan Dalam Hubungan Perdagangan Indonesia-Korea Selatan Primadiana Yunita
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 4 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i4.3958

Abstract

Fenomena Korean Wave atau Hallyu yang terdiri atas Korean Drama, K-POP saat ini tidak hanya menjadi salah satu cara memperkenalkan budaya Korea Selatan secara global. Namun di sisi lain berhasil berkontribusi dalam peningkatan perekonomian Korea Selatan melalui industri kosmetiknya. Komoditas kosmetik Korea Selatan bahkan mulai bersaing dengan industri sejenis dari negara-negara maju seperti Prancis, Amerika Serikat dan Jerman. Uniknya, Industri kosmetik Korea Selatan yang awalnya bukan merupakan industri unggulan, telah mampu menjadi salah satu penyumbang pendapatan ekspor utama bagi Korea Selatan, dan menjadi pemain penting industri kosmetik dunia. Industri ini hanya dalam lima tahun bersaing dengan negara-negara lain, yang pencapaian ini belum pernah terjadi sebelumnya diantara negara-negara besar di dunia yang mendominasi industri kosmetik. Sebagai industri menengah, industri kosmetik Korea Selatan berhasil masuk ke peringkat 10 besar industri kosmetik dunia. Oleh sebab itu penelitian ini kemudian mencoba untuk melakukan studi identifikasi dari upaya yang dilakukan oleh Korea Selatan melalui industri kosmetik di Indonesia dan relasinya dengan hubungan perdagangan antara kedua negara, Indonesia dan Korea Selatan. Penelitian ini selanjutnya dilakukan secara deskriptif dengan pendekatan kualitatif untuk mendapatkan pemahaman secara komprehensif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa posisi strategisindustri kosmetik Korea Selatan sangat didukung dengan adanya Korean wave sebagai instrumen soft power Korea Selatan melibatkan unsur-unsur seperti sumber, aktor yang terlibat (referees dan receivers), serta agenda setting dan attraction.
Kinerja Kelembagaan, Relasi Struktural, dan Koalisi Advokasi Pemerintah Daerah: Studi kasus Pengentasan Kemiskinan di Kabupaten Malang Primadiana Yunita; Ibnu Asqori Pohan; Wifka Rahma Syauki
DIALEKTIKA: Jurnal Ekonomi dan Ilmu Sosial Vol 8 No 2 (2023): Dialektika : Jurnal Ekonomi dan Ilmu Sosial
Publisher : Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Raden Rahmat Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36636/dialektika.v8i2.2993

Abstract

Penelitian ini menganalisis pengentasan kemiskinan melalui pendekatan collaborative governance (CG) yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Malang. Kabupaten Malang menyumbang angka kemiskinan yang tinggi di Jawa Timur. Dengan menggunakan CG. Metodologi kualitatif digunakan di dalam penelitian ini. Wawancara dan studi dokumentasi menjadi teknik yang digunakan sepenuhnya dalam proses mendapatkan data dan informasi. Ditemukan bahwa pada aspek pengaturan secara kelembagaan; tidak didapati ketetapan hukum dalam bentuk apapun yang menyebutkan secara eksplisit unsur kolaborasi dalam penanggulang kemiskinan, namun dalam aspek strategi dan konsep pengentasan kemiskinan tertulis pada Misi ke-5 Kabupaten Malang dan juga terdapat pada RPJMD 2016-2021. Selanjutnya dalam konteks hubungan struktural menunjukan bahwa pola interaksi dan konektifitas kolaborasi dalam upaya meminimalisasi tingkat kemiskinan di Kabupaten Malang hanya berlangsung secara horizontal lintas OPD. Terakhir pada aspek advokasi koalisi, secara spesifik tidak terdapat koalisi khusus yang dibentuk dalam pengentasan kemiskinan di Kabupaten Malang.
Analisis Perkembangan Integrasi Ekonomi Asean Menuju Pemberlakuan Asean Economic Community (AEC) Tahun 2015 Primadiana Yunita
Journal of World Trade Studies Vol 5 No 2 (2015): Journal of World Trade Studies
Publisher : Journal of World Trade Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jwts.v5i2.842

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan alasan yang melatarbelakangi ASEAN tetap melakukan integrasi ekonomi melalui ASEAN Economic Community pada tahun 2015 walaupun prasyarat sebagai komunitas ekonomi belum terpenuhi. Arikel ini menggunakan konsep identitas yang diutarakan oleh Amitav Acharya untuk menjelaskan bahwa keterlibatan dan kepatuhan negara dalam suatu integrasi regional jika tidak berdasarkan pemanfaatan materil yang secara matematis dapat ditentukan, maka integrasi bisa berdasarkan tatanan identitas yang berkembang di antara negara anggota untuk bersepakat mencapai suatu tujuan bersama. Artikel ini memprediksi bahwa ASEAN Economic Community tidak akan menghasilkan perubahan secara materiil terhadap masing-masing negara anggota ASEAN. Akan tetapi dengan mendorong integrasi ekonomi yang dilakukan melalui berbagai kesepakatan serta kerjasama ekonomi dalam perdagangan barang, jasa, ASEAN akan mampu memperkuat identitas kolektifnya.
Pemilihan Kazakhstan Sebagai Mitra Kerjasama China Dalam Sektor Energi Minyak Tahun 2003-2010 Primadiana Yunita
Jurnal Transformasi Global Vol. 2 No. 2 (2015): Transformasi Global (JTG)
Publisher : Department of International Relations, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/jtg.v2i2.34

Abstract

Abstract             China’s economic growth is in parallel correspondence with its energy needs level. Consequence that showed up subsequently is increasing demand in energy source in China, thus China must provide adequate energy source for its industrial interest. Therefore, China has tried several strategies such as by cooperating with Kazakhstan. The objective of research is to figure out why China chooses Kazakhstan as the cooperation partner in the oil energy field during Hu Jintao government in the period 2003-2010.             This research shows that the political economy cooperation between China Kazakhstan represents an effort for China to preserve the supply of domestic energy in order to facilitate economic growth.            In this research, author used rational model theory, managed multi dependence concept. Method used in this research is explanation through literature study obtained from books, journals and articles related with this research theme.             Keywords : external transformation, Regional Security Complex Theory, South China Sea Conflict
Kesadaran Tersamar Komunitas dalam Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari di Tengah Pandemi COVID-19: The Vague Awareness of Communities in the Singhasari Special Economic Zone Development during the COVID-19 Pandemic Lutfi Amiruddin; Genta Mahardhika Rozalinna; Primadiana Yunita
Society Vol 9 No 2 (2021): Society
Publisher : Laboratorium Rekayasa Sosial, Jurusan Sosiologi, FISIP Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/society.v9i2.298

Abstract

The development process of the Singhasari Special Economic Zone (SEZ) in heritage tourism has not paid attention to socialization to residents. On the other hand, the COVID-19 pandemic has also affected its development. With this situation, this research aims to identify the community’s readiness of cultural activists and tourism actors in the Singhasari Special Economic Zone (SEZ). Through the concept of community readiness by searching and analyzing qualitative data, this research finds two important things; first, the community of cultural and tourism activists is still in the readiness level of vague awareness. This model of awareness stems from the distribution of unclear information. The research findings suggest that these communities only get information from gossip among themselves. Second, the COVID-19 pandemic, which slows down the development process, is interpreted as a punishment from God for the SEZ organizers. This interpretation relates to the lack of disclosure of public information regarding the SEZ development process. These two results show that there are symptoms of a crisis in developing sustainable tourism industry.
Kesadaran Tersamar Komunitas dalam Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari di Tengah Pandemi COVID-19 Lutfi Amiruddin; Genta Mahardhika Rozalinna; Primadiana Yunita
Society Vol 9 No 2 (2021): Society
Publisher : Laboratorium Rekayasa Sosial, Jurusan Sosiologi, FISIP Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/society.v9i2.298

Abstract

The development process of the Singhasari Special Economic Zone (SEZ) in heritage tourism has not paid attention to socialization to residents. On the other hand, the COVID-19 pandemic has also affected its development. With this situation, this research aims to identify the community’s readiness of cultural activists and tourism actors in the Singhasari Special Economic Zone (SEZ). Through the concept of community readiness by searching and analyzing qualitative data, this research finds two important things; first, the community of cultural and tourism activists is still in the readiness level of vague awareness. This model of awareness stems from the distribution of unclear information. The research findings suggest that these communities only get information from gossip among themselves. Second, the COVID-19 pandemic, which slows down the development process, is interpreted as a punishment from God for the SEZ organizers. This interpretation relates to the lack of disclosure of public information regarding the SEZ development process. These two results show that there are symptoms of a crisis in developing sustainable tourism industry.
AGENDA TOLERANSI MELALUI LITERASI & AKTIVITAS INKLUSI SOSIAL BERSAMA JEJARING KOMUNITAS KEPEMUDAAN DI MALANG RAYA Wishnu Mahendra Wiswayana; Primadiana Yunita
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): Volume 5 No 1 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i1.23455

Abstract

Identitas nasional merupakan satu elemen penting dalam memastikan eksistensi sebuah negara. Termasuk juga pada Indonesia, dalam mengupayakan identitas nasional didapat dari pengalaman historis yang panjang sebagai sebuah bangsa. Hal tersebut merupakan mutlak dilakukan karena menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan masyarakat seharihari. Program pengabdian masyarakat ini selanjutnya melihat bahwa banyaknya ekspresi etnoreligius yang semakin mengemuka di tengah masyarakat merupakan salah satu ancaman bagi identitas nasional Indonesia. Ancaman tersebut perlu dilawan dengan menyebarkan narasi-narasi yang kembali merekatkan dan membangun kembali identitas nasional Indonesia. Narasi-narasi itu kemudian selanjutnya disebarluaskan dengan melakukan kerjasama antar komunitas dengan sasarannya pada pemuda di wilayah Malang Raya. Malang Raya dipilih selain kedekatan dengan Universitas Brawijaya, melainkan juga belakangan muncul banyak aktivitas radikalisme dan terorisme yang juga menyasar pemuda. Oleh sebab itu melalui program pengabdian ini diharapkan dapat menjadi instrumen literasi dan inklusi sosial untuk melakukan penguatan identitas nasional dengan lebih spesifik di tingkat yang strategis, yakni pada pemuda.
Strategic Economic Diplomacy: ITPC Jeddah’s Impact in Advancing Indonesia’s Global Trade Agenda Primadiana Yunita; Ibnu Asqori Pohan; Erza Killian
Journal of Indonesian Social Sciences and Humanities Vol. 12 (2022): Journal of Indonesian Social Sciences and Humanities
Publisher : RMPI-BRIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia’s economic diplomacy focuses on three main activities: trade, tourism, and investment. Indonesia has also begun to seek expansion in non-traditional markets such as the Middle East region by conducting economic diplomacy. The Indonesian government receives assistance from the Indonesian Trade Promotion Centre (ITPC) in the Middle East Region, specifically ITPC Jeddah, to facilitate the implementation of trade as a component of economic diplomacy activities. However, since COVID-19 hit, conventional diplomacy activities have shifted to digital diplomacy. Various exhibitions are conducted online; even business matching can only be done via teleconference. In addition, ITPC Jeddah has also begun to utilize social media, especially Instagram, to expand and increase awareness of the Middle East community’s superiority of Indonesian trade commodities. Through Kishan Rana’s four stages of economic diplomacy, this research explains how Indonesia’s digital economic diplomacy patterns are reviewed through the ITPC Jeddah Instagram account. This research will later produce how ITPC Jeddah conducts its digital diplomacy and determine whether ITPC has used its social media optimally as a tool for digital economic diplomacy.