Moch Imron Rosyidi
Universitas Muhammdiyah Magelang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Konstruksi Relasi Seksual Laki-laki Di Indonesia dalam Film Dwi Susanti; Moch Imron Rosyidi
MEDIALOG: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 3 No 2 (2020): Medialog: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP UM Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/medialog.v3i2.698

Abstract

Perkembangan industri film di Indonesia menempatkan perempuan yang pada mulanya berada dalam layar, bergerak hingga ke belakang layar. Perempuan mengambil peran penting sebagai produser, penulis naskah dan sutradara. Nia Dinata merupakan salah satu perempuan yang memulai karirnya di baliklayar dan menyutradarai film Arisan ! Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep hegemoni maskulinitas yang selama ini telah dipakai pemerintah dalam mengkonstruksi bentuk-bentuk maskulinitas di Indonesia. Konstruksi maskulinitas tersebut terdapat pada film-film yang diproduksi melalui dengan figur bapak sebagai tokoh sentral dalam keluarga.. Perspektif Women’s Cinemajuga digunakan dalam penelitian ini berkaitan dengan penggunaan kacamata perempuan dalam merepresentasikan maskulinitas melalui sebuah film. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan paradigma konstruktivistik. Teknik analisis data yang digunakan yakni semiotika Pierce yang bersumber pada segitiga semiotik yakni, Sign, Interpretantdan Object.Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, terdapat representasi maskulinitas plural. Ada tiga bentuk maskulinitas yang terdapat dalam film tersebut. Yang pertama,adalah fatherhood.Yang kedua, adalah laki-laki jenis baru, atau new man. Yang terakhir dan menjadi fokus dalam penelitian ini, adalah maskulinitas dan relasi seksual. Film Arisan!merepresentasikan hubungan seksual sesama jenis atau homoseksual ke dalam citra yang positif. Hubungan Nino dan Sakti yang mendapatkan dukungan dari teman-teman serta keluarganya, bahkan Nino dan Sakti berani dan bangga coming out tentang identitas seksual mereka. Kata Kunci: Relasi Seksual, Semiotika, Representasi Maskulinitas