Indonesia merupakan negara produsen dan eksportir kelapa sawit terbesar didunia dengan luas areal perkebunan mencapai 11,30 juta Ha dan jumlah produksi mencapai 31,28 juta ton pada tahun 2015. Provinsi Riau merupakan provinsi penghasil kelapa sawit terbesar di Indonesia dengan jumlah produksi mencapai 7,33 juta ton dan luas areal perkebunan mencapai 2,4 juta Ha. Hal ini mengharuskan Pemerintah Nasional maupun Daerah mengambil kebijakan untuk mengantisipasi terjadinya penurunan produktivitas kelapa sawit. Salah satu teknik pendukung keputusan dalam analisis kebijakan yang digunakan pada riset ini adalah Simple Multi Attribute Rating Technique Exploiting Ranks (SMARTER). Pembobotan pada metode SMARTER menggunakan range antara 0 sampai 1, bobot dihitung menggunakan pembobotan Rank-Order Centroid (ROC). Pada penelitian sebelumnya, telah dilakukan perangkingan alternatif wilayah menggunakan metode Simple Multi Attribute Rating Technique (SMART) dengan membandingkan dua pembobotan yaitu langsung dan teknik Analytic Hierarchy Process (AHP) dengan kesimpulan bahwa teknik AHP merupakan teknik pembobotan terbaik karena memiliki nilai sensitifitas terkecil. Pada penelitian ini membandingkan antara metode SMARTER-ROC dengan metode SMART AHP dilihat dari nilai sensitifitas terkeceilnya. Hasil perangkingan metode SMARTER-ROC memiliki nilai sensitifitas yaitu 0,0011, sedangkan metode SMART AHP memiliki nilai sensitifitas yaitu 0,0274. Hal ini menunjukkan bahwa metode SMARTER-ROC lebih baik karena memiliki nilai sensitifitas terkecil.