Putra Pujiantara
Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Dakwah Gus Miftah dalam Bingkai Media Daring Putra Pujiantara
Kalijaga Journal of Communication Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/kjc.22.04.2020

Abstract

This article explores the mass media's framing of the preaching of Miftah Maulana Habiburrahman or better known as Gus Miftah who is considered different by the public because he preaches in a club and a nightclub. This has attracted the attention of several parties such as the Majelis Ulama Indonesia (MUI) and some politicians. The focus of this research is to uncover and compare Gus Miftah's coverage by Detik.com and JPNN.com in the framework of Robert N. Entman's framing analysis and qualitative approaches. The results of this study indicate that the two media are framing different news. Detik.com looks more neutral by presenting Gus Miftah's missionary journey and some pro and contra responses. Meanwhile, JPNN.com featured many parties who disagreed with Gus Miftah's preaching that was carried out in nightclubs.Tulisan ini meneroka pembingkaian media massa atas dakwah Miftah Maulana Habiburrahman atau yang lebih dikenal dengan sapaan Gus Miftah yang dianggap berbeda oleh khalayak karena berdakwah di sebuah klub dan tempat hiburan malam. Hal ini mengundang perhatian beberapa pihak seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan beberapa kalangan politisi. Fokus penelitian ini menyingkap dan membandingkan pemberitaan Gus Miftah yang dilakukan oleh Detik.com  dan JPNN.com  dalam kerangka analisis framing Robert N. Entman dan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kedua media tersebut melakukan pembingkaian berita yang berbeda. Detik.com  terlihat lebih netral dengan menampilkan perjalanan dakwah Gus Miftah dan beberapa tanggapan yang pro dan yang kontra. Sementara itu, JPNN.com  banyak menampilkan pihak-pihak yang tidak setuju dengan dakwah gaya Gus Miftah yang dilakukan di tempat hiburan malam.
Dakwah Gus Miftah dalam Bingkai Media Daring Putra Pujiantara
Kalijaga Journal of Communication Vol. 2 No. 2 (2020)
Publisher : Communication and Islamic Broadcasting Study Program, Faculty of Da'wah and Communication, State Islamic University Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/kjc.22.04.2020

Abstract

This article explores the mass media's framing of the preaching of Miftah Maulana Habiburrahman or better known as Gus Miftah who is considered different by the public because he preaches in a club and a nightclub. This has attracted the attention of several parties such as the Majelis Ulama Indonesia (MUI) and some politicians. The focus of this research is to uncover and compare Gus Miftah's coverage by Detik.com and JPNN.com in the framework of Robert N. Entman's framing analysis and qualitative approaches. The results of this study indicate that the two media are framing different news. Detik.com looks more neutral by presenting Gus Miftah's missionary journey and some pro and contra responses. Meanwhile, JPNN.com featured many parties who disagreed with Gus Miftah's preaching that was carried out in nightclubs.Tulisan ini meneroka pembingkaian media massa atas dakwah Miftah Maulana Habiburrahman atau yang lebih dikenal dengan sapaan Gus Miftah yang dianggap berbeda oleh khalayak karena berdakwah di sebuah klub dan tempat hiburan malam. Hal ini mengundang perhatian beberapa pihak seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan beberapa kalangan politisi. Fokus penelitian ini menyingkap dan membandingkan pemberitaan Gus Miftah yang dilakukan oleh Detik.com  dan JPNN.com  dalam kerangka analisis framing Robert N. Entman dan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kedua media tersebut melakukan pembingkaian berita yang berbeda. Detik.com  terlihat lebih netral dengan menampilkan perjalanan dakwah Gus Miftah dan beberapa tanggapan yang pro dan yang kontra. Sementara itu, JPNN.com  banyak menampilkan pihak-pihak yang tidak setuju dengan dakwah gaya Gus Miftah yang dilakukan di tempat hiburan malam.