Sibolga merupakan salah satu wilayah pesisir yang terletak di wilayah pantai barat Sumatera dan menjadi salah satu sentral produksi ikan. Hal ini dapat kita lihat dengan didirikannya Pelabuhan Perikanan Nusantara oleh Departemen Kelautan dan Perikanan. Aktifitas perikanan khususnya perikanan tangkap di Kota Sibolga sangat tinggi sehingga Sibolga berpotensi mengembangkan sub sektor perikanan sebagai penggerak perekonomian daerah. Sub sektor perikanan tangkap di Kota Sibolga merupakan sektor berbasis perekonomian daerah berdasarkan indikator PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) dan tenaga kerja. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi profil perikanan tangkap di Kota Sibolga, mendapatkan nilai determinasi hasil tangkapan perikanan tangkap di Kota Sibolga, dan menyusun rencana strategis pengembangan perikanan tangkap guna meningkatkan ekonomi masyarakat Sibolga. Penelitian dilakukan di Kota Sibolga Provinsi Sumatera Utara pada bulan September 2020. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu dilakukan dengan teknik pengumpulan data primer maupun data sekunder (Rizal 2013). Data primer adalah data yang menyangkut pengelolaan perikanan tangkap di Kota Sibolga yang diperoleh melalui permintaan keterangan-keterangan melalui pihak yang terdiri atas instansi pemerintah baik pusat maupun daerah, pengusaha perikanan lokal dan nelayan dengan menggunakan daftar pertanyaan atau kuesioner. Sedangkan data sekunder diperoleh dari beberapa institusi terkait seperti PPN Kota Sibolga, Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Sibolga, dan Badan Pusat Statistik. Peningkatan jumlah armada penangkapan ikan berbanding lurus dengan jumlah hasil tangkapan ikan. Tahun 2019 terdapat peningkatan jumlah armada penangkapan ikan yaitu 16.795 unit, yang menghasilkan tangkapan tertinggi sebesar 30.517 ton ikan. Jumlah armada penangkapan ikan berpengaruh terhadap hasil produksi perikanan tangkap sebesar 91,74%. Perikanan tangkap masih sangat berpotensi untuk dikembangkan dinilai dari nilai IFAS sebesar 3,01 dan EFAS sebesar 2,58.