Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Egg production and quality of Magelang duck, Mojosari duck, and their reciprocal crosses Henrik, Henrik; Marhayani, Marhayani
Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 30, No 3 (2020): December 2020
Publisher : Faculty of Animal Science, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jiip.2020.030.03.01

Abstract

This experiment was conducted to study the egg production and quality of Magelang, Mojosari duck, and their reciprocal crosses. Forty-eight of twenty weeks old ducks were used for a total of 4 treatments. The treatments were T1=Magelang duck; T2= ♂ Magelang x ♀ Mojosari; T3=Mojosari; and T4= ♂ Mojosari x ♀ Magelang. This research was design by Completed Randomized Design and replicated by 10 times according to number of female ducks in every treatment. Hen Day Production (HDP) as long as 12 weeks were collected as an egg production variable. Egg weight, albumen weight, yolk weight, shell thickness, and Haugh Unit (HU) as the egg quality variable. Data were analyzed by Analysis of Variance with one-way classification and Honestly Significance Difference. The result showed that were significantly different (P<0.01) on egg production and quality. The egg production was 60.57, 65.29, 68.86, and 61.00%, egg weight was 67.14, 59.79, 61.80, and 6.40 g, yolk weight was 25.06, 23.34, 23.23, and 24.46 g, albumen weight was 33.44, 31.41, 31.73, and 33.35 g, shell thickness were 0.50, 0.60, 0.57, and 0.53, HU were 74.24, 74.48, 72.57, and 71.03 respectively for T1, T2, T3, and T4. Egg production of Mojosari duck higher than Magelang duck (P<0.01) whereas egg quality of Magelang duck higher than Mojosari duck (P<0.01).
Karakteristik Morfometrik dan Produksi Telur Itik di Sentra Peternakan Itik Kabupaten Tolitoli Henrik, Henrik; Marhayani, Marhayani; Syadik, Fajar
Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Veterinary Science) Vol 11 No 3 (2021): Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Vete
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46549/jipvet.v11i3.189

Abstract

Abstract This research aimed to identify the morphometrics characteristic and egg production of duck in the center farming area in Tolitoli Regency. There are four districts chosen as the research sample location, which are Dampal Selatan, Lampasio, Galang, and Dako Pemean. In each district, 250 female ducks were used. Parameters was observed is body weight, body length, pubis width, shank length, chest circumference, wings length, neck length, and egg production based on Hand Day Production. The correlation between morphometrics and HDP analyzed by IBM Statistic 25 software. The results showed that pubis width have a strong positive correlation with egg production (r value 0.37 – 0.45). The body weight have negative correlation with HDP (-0.31 to -0.22), chest circumference (-0.13 to -0.05), body length (-0.01 to 0.03), wing length (-0.12 to 0.03), neck length (-0.03 to 0.02), and shank length (0.02 to 0.03). The morphometrics characteristic and egg production in duck center farming area are uniform with an HDP at 63%. Keywords: Correlation; Duck; Egg; Morphometrics; Production Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik morfometrik dan produksi telur itik di sentra peternakan itik Kabupaten Tolitoli. Terdapat empat kecamatan yang dijadikan lokasi sampel pada penelitian ini yaitu Kecamatan Dampal Selatan, Lampasio, Galang, dan Dako Pemean dijadikan sampel penelitian. Masing-masing 250 itik betina yang digunakan. Parameter yang diamati yaitu bobot badan, panjang badan, lebar pubis, panjang shank, lingkar dada, panjang sayap, dan panjang leher serta produksi telur berdasarkan Hen Day Production (HDP). Hubungan morfometrik dengan produksi telur dianalisis menggunakan analisis korelasi menggunakan IBM Statistic 25. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebar pubis memiliki korelasi yang positif dan cukup kuat dengan HDP dengan nilai korelasi antara 0,37–0,45. Bobot badan berkorelasi negative dengan HDP (-0,31 sampai -0,22), lingkar dada (-0,13 sampai -0,05), panjang badan (-0,01 sampai 0,03), panjang sayap (-0,12 sampai 0,03), panjang leher (-0,03 sampai 0,02), dan panjang shank (0,02 sampai 0,03). Karakteristik morfometrik dan produksi telur itik pada sentra peternakan yang diteliti seragam dengan nilai HDP sebesar 63%. Kata kunci: Itik; Korelasi; Morfometrik; Produksi; Telur
Penambahan Tepung Daun Pepaya Dalam Pakan terhadap Komsumsi, Konversi Pakan dan Pertambahan Bobot Burung Puyuh Fajar Syadik; Henrik Henrik; Marhayani Marhayani
Jurnal Peternakan Vol 19, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : State Islamic University of Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jupet.v19i1.14098

Abstract

ABSTRAK. Daun pepaya mengandung protein yang tinggi, kalsium, fosfor, gross energi dan enzim papain, yang berguna untuk meningkatkan palatabilitas dan kecernaan pakan, selain itu daun pepaya juga mengandung papain, flavonoid, saponin, alkaloid, tanin, yang berguna untuk meningkatkan kesehatan, sehingga daun pepaya layak menjadi salah satu sumber bahan pakan alternatif bagi ternak puyuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan tepung daun pepaya dalam pakan terhadap konsumsi, konversi, pertambahan bobot badan dan mortalitas burung puyuh selama 5 minggu pemeliharaan. Penelitian ini dilakukan di Tuweley Tolitoli Sulawesi Tengah pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2019, bahan penelitian menggunakan 100 ekor burung puyuh berumur 10 hari, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 4 taraf perlakuan diulang 5 kali. Susunan perlakuan percobaan yakni: F0 tanpa daun pepaya, F1 5% tepung daun pepaya, F2 10% tepung daun pepaya, dan F3 15% tepung daun pepaya dalam pakan, sebelum perlakuan dilakukan adaptasi pakan selama 7 hari, data hasil penelitian dianalisis menggunakan anova dan uji lanjut BNJ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian tepung daun pepaya hingga 15% tidak berpengaruh nyata terhadap konsumsi pakan tapi berpengaruh nyata terhadap konversi pakan (1,86 – 2,44) dan pertambahan bobot badan (64,27 – 72,74 g) P>0,05. Perlakuan terbaik diperoleh pada perlakuan F3 (penambahan 15% daun pepaya) dalam pakan. Kata Kunci: Performans, puyuh, tepung daun pepaya. Effect of Adding Papaya Leaf Flour in Feed on Consumption Feed, Feed Convertion Ratio and Body Weight Gain of QuailABSTRACT. Papaya leaves contain high protein, calcium, phosphorus, gross energy and papain enzymes, which are useful for increasing palatability and digestibility of feed, beside Papaya leaves also contain papain, flavonoids, saponins, alkaloids, tannins, which are useful for improving health, so that the leaves Papaya deserves to be a source of alternative feed ingredients for quail. This study aims to determine the effect of using papaya leaf flour in feed on consumption, conversion, body weight gain and quail mortality during 5 weeks of rearing. This research was conducted in Tuweley Tolitoli, Central Sulawesi from October to December 2019, the research material used 100 quails aged 10 days, using a completely randomized design (CRD) 4 treatment levels repeated 5 times. The arrangement of the experimental treatments were: F0 without papaya leaves, F1, 5% papaya leaf flour, F2 10% papaya leaf flour, F3, 15% papaya leaf flour, before the treatment was adapted to feed for 7 days, the research data were analyzed using ANOVA  and a follow-up test with an honest real difference (HRD). The results showed that the addition of papaya leaf flour up to 15% had no significant effect (5%) on feed consumption and mortality but significantly effect on feed conversion ratio 1.86-2.44 and body weight gain 64.27–72.74g) P>0.05. The best treatment was obtained in the F3 treatment (Addition of 15% papaya leaves) in the feed.
Efektivitas Tepung Kulit Buah Naga Terhadap Pertambahan Bobot Badan Kambing Lokal Satria Satria; Marhayani Marhayani
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 15, No 4 (2020)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jspi.id.15.4.441-447

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemberian tepung kulit buah naga terhadap pertambahan bobot badan kambing lokal. Penelitian ini dilaksanakan di kandang percobaan milik CV. Prima Breed Kelurahan Tondo Kecamatan Mantikulore Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah, yang berlangsung dari tanggal 23 September – 2 Desember 2019. Penelitian ini menggunakan analisis statistik  Uji-T dengan 2 perlakuan dan 6 ulangan. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah pertambahan bobot badan, konsumsi bahan kering ransum, dan efisiensi penggunaan ransum. Adapun perlakuan yang dicobakan P0 = tanpa tepung kulit buah naga, P1 = dengan tepung kulit buah naga. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pemanfaatan tepung kulit buah naga  sebanyak 0,25% dalam kosentrat dengan yang tidak menggunakan kulit buah naga memberikan perbedaan yang nyata terhadap pertambahan bobot badan dan efisiensi penggunaan ransum, namun tidak menunjukan adanya perbedaan yang nyata terhadap konsumsi bahan kering ransum. 
Penggunaan Tepung Daun Pepaya terhadap Organ Dalam Ayam Kampung Marhayani Marhayani; Harmoko Harmoko
Tolis Ilmiah: Jurnal Penelitian Vol 1, No 2: November
Publisher : LPPM Universitas Madako Tolitoli

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56630/jti.v1i2.13

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bobot organ dalam ayam kampung yang diberikan ransum dengan campuran tepung daun pepaya. Penelitian mengunakan ayam kampung sebanyak 100 ekor yang dipelihara hingga 12 minggu.  Bahan ransum yang digunakan dalam penelitian antara lain jagung giling, dedak halus, tepung kedelai, tepung ikan dan tepung daun pepaya sebagai perlakuan. Ransum perlakuan disusun dengan kandungan protein 16% dan energi 2740 EM (kkl/kg). Penelitian dirancang mengunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan, dengan perlakuan sebagai berikut: R0 = 0% Ransum tanpa penggunaan Tepung Daun pepaya, R1 = 2,5% Tepung Daun pepaya dalam ransum, R2 = 5% Tepung Daun pepaya dalam ransum, R3 = 7,5% Tepung Daun pepaya dalam ransum, dan R4 = 10% Tepung Daun pepaya dalam ransum. Variabel yang menjadi pokok pembahasan pada penelitian ini yaitu organ dalam ayam kampung diantaranya jantung, hati, gizzar dan ginjal.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung daun pepaya dalam ransum ayam kampung umur 12 minggu tidak berpengaruh (>0,05) terhadapa organ jantung, hati, gizzar dan ginjal ayam kampung umur 12 minggu, dimana bobot organ jantung didapatkan dalam penelitian ini berkisar 0,48-0,68, organ hati berkisar 1,99-2,70, organ gizzar berkisar 3,71-5,08% dan organ ginjal berkisar 0,25-0,31% dari bobot hidup ayam kampung umur 12 minggu.  hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tepung daun pepaya hingga 10% dalam ransum ayam kampung tidak berdampak negatif terhadap organ dalam ayam kampung (jantung, hati, gizzar, ginjal).Kata Kunci: organ dalam, ayam kampung, tepung daun pepaya
Karakteristik Morfometrik dan Produksi Telur Itik di Sentra Peternakan Itik Kabupaten Tolitoli: Morphometrics Characteristic and Egg Production of Duck in Center Farming Area in Tolitoli Regency Henrik Henrik; Marhayani Marhayani; Fajar Syadik
Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Veterinary Science) Vol. 11 No. 3 (2021): Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Ve
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46549/jipvet.v11i3.189

Abstract

Abstract This research aimed to identify the morphometrics characteristic and egg production of duck in the center farming area in Tolitoli Regency. There are four districts chosen as the research sample location, which are Dampal Selatan, Lampasio, Galang, and Dako Pemean. In each district, 250 female ducks were used. Parameters was observed is body weight, body length, pubis width, shank length, chest circumference, wings length, neck length, and egg production based on Hand Day Production. The correlation between morphometrics and HDP analyzed by IBM Statistic 25 software. The results showed that pubis width have a strong positive correlation with egg production (r value 0.37 – 0.45). The body weight have negative correlation with HDP (-0.31 to -0.22), chest circumference (-0.13 to -0.05), body length (-0.01 to 0.03), wing length (-0.12 to 0.03), neck length (-0.03 to 0.02), and shank length (0.02 to 0.03). The morphometrics characteristic and egg production in duck center farming area are uniform with an HDP at 63%. Keywords: Correlation; Duck; Egg; Morphometrics; Production Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik morfometrik dan produksi telur itik di sentra peternakan itik Kabupaten Tolitoli. Terdapat empat kecamatan yang dijadikan lokasi sampel pada penelitian ini yaitu Kecamatan Dampal Selatan, Lampasio, Galang, dan Dako Pemean dijadikan sampel penelitian. Masing-masing 250 itik betina yang digunakan. Parameter yang diamati yaitu bobot badan, panjang badan, lebar pubis, panjang shank, lingkar dada, panjang sayap, dan panjang leher serta produksi telur berdasarkan Hen Day Production (HDP). Hubungan morfometrik dengan produksi telur dianalisis menggunakan analisis korelasi menggunakan IBM Statistic 25. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebar pubis memiliki korelasi yang positif dan cukup kuat dengan HDP dengan nilai korelasi antara 0,37–0,45. Bobot badan berkorelasi negative dengan HDP (-0,31 sampai -0,22), lingkar dada (-0,13 sampai -0,05), panjang badan (-0,01 sampai 0,03), panjang sayap (-0,12 sampai 0,03), panjang leher (-0,03 sampai 0,02), dan panjang shank (0,02 sampai 0,03). Karakteristik morfometrik dan produksi telur itik pada sentra peternakan yang diteliti seragam dengan nilai HDP sebesar 63%. Kata kunci: Itik; Korelasi; Morfometrik; Produksi; Telur