I Made Eka Santosa
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGARUH TEHNIK STORY TELLING TERHADAP PENURUNAN KECEMASAN HOSPITALISASI ANAK USIA PRA SEKOLAH YANG DIRAWAT DI RUANG ANAK RSUD SELONG LOMBOK TIMUR I Made Eka Santosa
Jurnal PRIMA Vol 4, No 2 (2018)
Publisher : STIKES Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47506/jpri.v4i2.125

Abstract

Hospitalisasi atau suatu kondisi dirawat di rumah sakit/pelayanan kesehatan lain, merupakan suatu keadaan yang menimbulkan stres bagi seorang anak. Hospitalisasi sangat tidak menyenangkan bagi seorang anak, karena mereka tidak mengerti mengapa mereka harus dirawat di rumah sakit (Lewer, 1993). Kondisi ini merupakan manifestasi kecemasan dari anak yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit. Kecemasan ini disebut dengan kecemasan hospitalisasi. Kondisi tersebut tentunya memerlukan strategi yang tepat agar anak usia pra sekolah yang dirawat di rumah sakit dapat menerima tindakan medis atau keperawatan yang telah diprogramkan. Salah satu strategi komunikasi yang bisa diterapkan pada anak usia pra sekolah adalah tehnik komunikasi ”story telling” atau tehnik bercerita. Tehnik bercerita ini dapat membantu membuka pikiran anak dan dapat merubah persepsi anak terhadap kondisi stress menjadi kondisi yang tidak menakutkan. Perawat dapat memvariasikan cerita dengan topik-topik fiktif yang mendidik atau menggunakan cerita-cerita fabel, dongeng dan lain sebagainya. Mendengarkan cerita juga merupakan distraksi dari rasa sakit yang dialami anak. Dengan bercerita, perawat juga dapat mengubah koping mekanisme anak dari maladaptif menjadi adaptif, mengurangi stress hospitalisasi, sehingga anak dapat menerima tindakan yang diprogramkan untuk mempercepat proses penyembuhannya. Penelitian pra eksperiment ini berlokasi di Ruang Rawat Inap Anak RSUD Selong Lombok Timur, menggunakan one group pre test and post test design, dengan uji analisis statistik T-Test, untuk mengetahui pengaruh tehnik story telling terhadap kecemasan hospitalisasi anak usia sekolah. Dari hasil perhitungan T-test dengan menggunakan pre-post test dapat di peroleh T-hitung sebesar 12,283 dengan jumlah responden 19 orang di peroleh Df= N-1 = 18. Derajat kebebasan bernilai 18 pada T-tabel dengan taraf signifikasi 0,05 bernilai = 2,101 sehingga Ha dapat di terima artinya ada penurunan tingkat kecemasan pada pasien anak pra sekolah yang dirawat di RSUD Selong Lotim antara sebelum dan sesudah dilakukan terapi story telling dengan hasil mean post-test sebesar 14,84 sesudah diberikan terapi.
Hubungan Faktor-Sosio Demografis dengan Perilaku Beresiko Tertular HIV AIDS pada TKI di Kabupaten Lombok Timur I Made Eka Santosa
Jurnal PRIMA Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : STIKES Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47506/jpri.v1i1.12

Abstract

Human Immunodefficiency Virus(HI V) is the virus that causes Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS) that can affect anyone regardless ofsex, occupation, ethnicity, religion, economic status or social status. But there are groups at high risk of contracting HI V/ AIDS. One of the vulnerable population groups to HI V/ AIDS in East Lombok regency is the Indonesian Migran Workers ( Tenaga Kerja Indonesia / T KI). Mobility and migration on migrant workers vulnerable to HI Vin/ ection creates conditions that are supported by high-risk behavior for transmission of HIV / AIDS. Researchers wanted to determine associated between sosio - demografis factors with risk behaviors of HIV/ AIDS on migrant workers in East Lombok regency. This research is a quantitative analytic approach to study the dynamics crossectional correlations between risk factors with efects, with data collected simultaneously at any one time. Sampling technique used was convenience sampling in all districts in East Lombok for respondents who met the inclusion criteria. Instruments used in this study is a questionnaire are modified from the Behavior Surveillance Survey (SSP) in 2005. Of the 461 respondents surveyed, this study shows that there are associated between sosio-demografissfactors with risk behavior ofcontractin g HI V/ AIDS to migrant workers in East Lombok include: age, gender, marital status, education level, and income. All variables have a correlation value was less than the value ofalpha 0. 05. Only one variable has a correlation value greater than Al/a 0.05 that is a work type meaningful no relationship between work type with risk behavior of HI V/AIDS transmission. The results ofthis study is expected to be used as input for the stakeholders to pay more attention to aspects of the risk of transmission of HIV / AIDS on the worker.Key words : Indonesian Migrant workers, risk behavior HIP / AIDS
Pengaruh Terapi Kompres Hangat Dengan Jahe Terhadap Perubahan Intensitas Nyeri Pada Lansia Yang Menderita Arthritis Reumatoid Di Panti Sosial Tresna Werdha Puspakarma Mataram I Made Eka Santosa
Jurnal PRIMA Vol 2, No 1 (2016)
Publisher : STIKES Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47506/jpri.v2i1.18

Abstract

Nyeri adalah perasaan tidak nyaman yang betul-betul subyektif dan hanya orang yang menderitanya yang dapat menjelaskan dan mengevaluasinya.Salah satu tindakan peredaan nyeri pada pasien yang mengalami nyeri arthritis rheumatoid adalah dengan terapi kompres hangat dan masase terapi jahe dimana menyebabkan pengeluaran endorphin pada tahap modulasi nyeri yang dapat menyebabkan vasodiltasi sehingga dapat meningkatkan aliran darah dan rasa nyeri pun bisa berkurang dan berhenti.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh terapi kompres hangat dengan pemberian masase terapi jahe terhadap perubahan intensitas nyeri pada lansia yang menderita arthritis reumatoid di PantiSosialTresnaWerdha ”Puspakarma” Mataram. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian two group pre-post test design. Tehnik pengambilan sampel yaitu menggunakan tehnik total sampling, dengan jumlah sampel  sebanyak 24 responden. Analisa data menggunakan uji statistic t-test.Berdasarkan hasil uji statistic didapatkan ada pengaruh terapi kompres hangat dan masase terapi jahe dengan taraf signifikan 0,05 diperoleh (r=0.001, r<0.05) dan pemberian terapi massage jahe diperoleh dengan nilai (r=0.034, r<0.05) terhadap perubahan intensitas nyeri pada lansia yang menderita artritis reumatoid, maka Ho di tolak.Dalam penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa ada pengaruh terapi kompres hangat dengan pemberian masase terapi jahe terhadap perubahan intensitas nyeri pada lansia yang menderita arthritis rheumatoid diPantiSosial Tresna Werdha”Puspakarma” Mataram”, Oleh karena itu, disarankan kepada perawat maupun tenaga kesehatan lainnya sangat penting untuk memberikan KIE (Komunikasi Informasi dan edukasi) tentang pemberian kompres hangat dan pemberian masase terapi jahe pada penderita athritis reumatoid.
Evaluasi Metode Sweeping Terhadap Capaian Imunisasi Dasar Pada Bayi Di Desa Kuripan Selatan Wilayah Kerja Puskesmas Kuripan Kabupaten Lombok Barat Endah Sulistiyani; Mariana Mariana; I Made Eka Santosa; Rahmani Rahmani
Jurnal PRIMA Vol 8, No 1 (2022)
Publisher : STIKES Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47506/jpri.v8i1.281

Abstract

Imunisasi merupakan bentuk intervensi kesehatan yang sangat efektif dalam menurunkan angka kematian bayi dan balita dengan mencegah penyakit seperti Hepatitis B, Tuberkulosis, Difteri, Pertusis, Tetanus, Polio dan Campak. Tujuan penelitian untuk Mengetahui Evaluasi Metode Sweeping Terhadap Capaian Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi. Penelitian ini merupakan penelitian menggunakan kelompok eksperimen ,pairedt-test dilakukan secara manual. Populasi adalah seluruh Bayi Di Desa Kuripan Selatan Wilayah Kerja Puskesmas Kuripan berjumlah bayi. Tehnik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah responden. Tehnik analisa data digunakan uji statistik Chi Square. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa Hasil Capaian Imunisasi pada Bayi yang dilakukan dengan Metode Sweeping, semua bayi yang menjadi sasaran Imunisasi telah mendapatkan imunisasi. Disimpulkan bahwa dengan uji statistik Chi Square terdapat Evaluasi Metode Sweeping Terhadap Capaian Imunisasi Dasar Pada Bayi Di Desa Kuripan Selatan Wilayah Kerja Puskesmas Kuripan Saran perlu adanya peningkatan capaian sasaran yang tidak mendapat imunisasi maka saran untuk UPT BLUD Puskesmas Kuripan perlu mempertahankan meningkatkan pelayanan termasuk sweeping imunisasi terhadap sasaran yang tidak datang ke posyandu untuk ditambah hari sweepingnya
Studi Serial Retensi Pengetahuan Masyarakat Awam Post Training Tentang Hands Only CPR Indah Dwi Aulya; Antoni Eka Fajar Maulana; Nia Firdiyanti; I Made Eka Santosa
Jurnal PRIMA Vol 8, No 1 (2022)
Publisher : STIKES Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47506/jpri.v8i1.284

Abstract

Pendahuluan: Henti Jantung masih menjadi masalah besar di seluruh dunia dan menjadi masalah global yang terus didiskusikan oleh tenaga Kesehatan. Di negara maju sekalipun, masalah henti jantung masih menjadi fokus utama untuk diselesaikan. Di Indonesia, penyakit jantung dan pembuluh darah secara konsisten tetap menduduki peringkat pertama penyebab kematian di Indonesia. Masyarakat awam sangat potensial dalam perannya sebagai Bystander CPR untuk membantu menyelesaikan kasus henti jantung di berbagai situasi termasuk di lingkungan masyarakat. Tujuan: Penelitian untuk melihat retensi pengetahuan masyarakat awam tentang hands only CPR dengan studi serial Metode: Penelitian Deskriptif dengan subjek penelitian ini adalah mahasiswa aktif STIKES Mataram program studi S1 Keperawatan semester 2 dengan populasi 63 orang. Pengambilan sampel menggunakan total sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitas dan data yang dihasilkan diolah menggunakan analisis deskriptif sederhana. Hasil: Sebelum dilakukannya pelatihan (Pre) variabel pengetahuan rata-rata responden sebanyak 48,8%, Kemudian sesaat setelah dilakukan pelatihan (post 1), kemampuan pengetahuan ratarata responden mencapai 85,7%. Kemudian pada hasil post test kedua (dua minggu setelah pelatihan) dan ketiga (1 bulan setelah pelatihan) berturut turut menurun menjadi 77,9% dan 73,0%. Kesimpulan: Penelitian ini menyimpulkan bahwa pelatihan mampu meningkatkan pengetahuan responden tentang Hands Only CPR sesaat setelah pelatihan, kemudian diikuti dengan penurunan pengetahuan yang tidak signifikan atau dengan kata lain cenderung stabil pada post test kedua (2 minggu setelah pelatihan) dan post test ketiga (1 bulan setelah pelatihan).