Novi Enis Rosuliana
LPPM STIKES Mataram

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

POLA ASUH ORANG TUA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI MATARAM NUSA TENGGARA BARAT Novi Enis Rosuliana
Jurnal PRIMA Vol 3, No 2 (2017)
Publisher : STIKES Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47506/jpri.v3i2.78

Abstract

Orang tua memiliki peranan dalam mengasuh anak sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangannya. Pertumbuhan dan perkembangan balita berkaitan erat dengan status gizinya. Masalah status gizi menjadi salah satu penyebab tingginya angka morbiditas dan mortalitas pada balita. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan status gizi balita di Kelurahan Dasan Agung Mataram Nusa Tenggara Barat. Desin dalam penelitian ini yaitu analitik deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 70 responden yang diperoleh dengan teknik total sampling dan dianalisis dengan uji Rank Spearman. Hasil analisis diperoleh nilai signifikansi 0,025 < 0,05, dengan koefisien korelasi 0,435 yang artinya terdapat hubungan antara pola asuh orang tua dengan status gizi balita di kelurahan Dasan Agung Mataram. Rekomendasi dalam penelitian ini diharapkan orang tua memberikan pengasuhan yang baik terutama pada pemenuhan satus gizi balita, untuk menghasilkan balita yang berkualitas.
STATUS GIZI BALITA DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) Novi Enis Rosuliana
Jurnal PRIMA Vol 5, No 2 (2019)
Publisher : STIKES Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47506/jpri.v5i2.148

Abstract

Nutritional status in toddlers is part of the individual factors of children who play a role in the course of acute respiratory infections (ARI). Poor nutritional status has an impact on reducing the status of immunity so that it is susceptible to infectious diseases. The purpose of this study was to determine the relationship of nutritional status of infants to the incidence of acute respiratory infections (ARI). This study uses an observational research design with a cross sectional approach. The population in this study was 825 toddlers with a total sample of 89 respondent toddlers, using quota sampling. As for data analysis using the chi square test. The results of data analysis obtained that most respondents had good nutritional status of 44 (49.4%) while for the ISPA incidence of 50 (56.2%) with p value was 0.001 indicating p value
PENGARUH INISIASI MENYUSUI DINI (IMD) TERHADAP REFLEK MENYUSU BAYI BARU LAHIR DAN PRODUKSI ASI IBU POSTPARTUM Novi Enis Rosuliana
Jurnal PRIMA Vol 5, No 1 (2019)
Publisher : STIKES Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47506/jpri.v5i1.135

Abstract

Pemberian ASI seharusnya dilakukan segera setelah bayi lahir yang dikenal dengan istilah Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) pada bayi baru lahir meupakan proses keaktifan bayi untuk mencari putting susu ibunya. Isapan bayi baru lahir terhadap putting susu ibu menunjukkan kesiapan reflek bayi untuk menyusu dan memberikan dampak terhadap produksi ASI. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Inisiasi Menyusui Dini (IMD) terhadap reflek menyusu bayi baru lahir dan produksi ASI ibu postpartum. Penelitian ini menggunakan cross-sectional design. Subyek penelitian ini adalah semua ibu post partum dengan jumlah sampel 41 responden menggunakan metode accidental sampling. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji chi square yang menunjukkan bahwa ada pengaruh inisiasi menyusui dini terhadap reflek menyusu pada bayi baru lahir dan produksi ASI ibu postpartum (reflek menyusu p value 0,000 < α 0,005, dan produksi ASI p value 0,002 < α 0,005). Hasil tersebut menunjukkan bahwa pelaksanaan inisiasi menyusui dini memberikan pengaruh terhadap reflek menyusu bayi baru lahir dan produksi ASI ibu postpartum. Rekomendasi dari penelitian ini adalah IMD menjadi prosedur yang harus dilaksanakan pada proses persalinan.