Apriyanti Wulandari
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Akrab (Aksara agar Berdaya)

INTERVENSI PEMBELAJARAN SAINS UNTUK MEMBANGUN KEAKSARAAN DASAR Apriyanti Wulandari
Jurnal AKRAB Vol. 9 No. 1 (2018): Mei 2018
Publisher : Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus, Direktorat Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51495/jurnalakrab.v9i1.171

Abstract

Kemampuan literasi berkaitan dengan memaknai informasi yang membutuhkan syarat penguasaan aksara (membaca, menulis, dan berhitung). Keaksaraan dasar sebagai bentuk layanan pendidikan bagi masyarakat tuna aksara dapat dilakukan dengan pendekatan sains untuk membangun sikap ilmiah dan kritis, serta tanggap terhadap perkembangan sains di kehidupannya. Kendala pendidikan keaksaaan dasar yang utama adalah rendahnya motivasi belajar peserta didik. Selain itu, penyelenggaraa program yang masih belum berorientasi pada lokalitas juga menjadi kendala tersendiri. Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi program dengan pendekatan kualitatif dengan dukungan data kuantitatif Penelitian dilakukan di Kabupaten Cirebon pada dua PKBM. Data penelitian diperoleh melalui kuestioner, diskus terfokus, dan data sekunder. Penelitian ini bertujuan memotret implementasi pendidikan keaksaraan dasar yang terjadi selama ini untuk dilakukan evaluasi rekomendasi perbaikan pelaksanaan selanjutnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberhasilan pendidikan keaksaraan dasar sangat dipengaruhi oleh intervensi yang dilakukan oleh pendidik melalui proses pembelajaran. Salah satu bentuk intervensi yang dinilai efektif adalah dengan mengintegrasikan kompetensi keaksaraan dasar dengan sains. Sains di sini dikaitkan dengan kesehatan, kegunaan dan keefektifan biaya produk dan teknologi baru; tentang penggunaan energi, air, dan sumber daya alam terbatas lainnya; dan tentang lingkungan lokal dan global.
KONSUMEN CERDAS: PENERAPAN KURIKULUM MULTIAKSARA BERMUATAN LITERASI KEUANGAN Apriyanti Wulandari
Jurnal AKRAB Vol. 9 No. 2 (2018): Oktober 2018
Publisher : Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus, Direktorat Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51495/jurnalakrab.v9i2.183

Abstract

ingkat konsumsi penduduk Indonesia yang tinggi di satu sisi dapat menggerakkan ekonomi, namun disisi lain mengkhawatirkan untuk pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Saat ini sudah mulai terjadi pergeseran pola konsumsi di masyarakat dengan penurunan kebutuhan primer dan meningkatnya kebutuhan sekunder. Pola konsumsi ini mencemaskan dengan tingkat literasi keuangan 29.66% namun memiliki akses ke layanan keuangan 59.74% yang disinyalir membuat konsumen mengambil keputusan keuangan tanpa mengetahui dampaknya. Praktik kurikulum multiaksara bermuatan literasi keuangan didasarkan pada kajian dari berbagai dokumen. Dokumen yang dikaji meliputi dokumen kebijakan, teori, dan hasil-hasil penelitian yang terkait kurikulum multikeaksaraan dan literasi keuangan. Melalui kajian ini didapatkan suatu bentuk implementasi literasi keuangan melalui pembelajaran pendidikan multikeaksaraan. Pendidik perlu memahami bentuk, isi, dan tujuan pendidikan multiaksara bermuatan literasi keuangan dengan menyeimbangkan antara theoria dan phronesis. Tujuan literasi keuangan adalah untuk membentuk prilaku keuangan yang ujungnya mencapai kesejahteraan keuangan. Mengukur prilaku keuangan seseorang saat ini masih sebatas pada pengukuran sebelum dan setelah mengikuti program, yang belum menghubungkan pengetahuan dan prilaku keuangan. Kebutuhan literasi keuangan semakin meningkat sering bertambahnya usia, sehingga melalui pendidikan multiaksara saja tidak cukup. Peserta didik harus diarahkan untuk memotivasi diri mengikuti perkembangan informasi terkait literasi keuangan dari sumber-sumber belajar yang terpercaya secara mandiri.