Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PEMANFAATAN LAHAN TIDUR DI DESA TUNLEU KUPANG BARAT Ezra Tari; Marla M Djami; Hanokh A Tefnay; Sumiati Ngewi Leo
Jurnal Pengabdian Masyarakat Borneo Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jpmb.v5i2.2443

Abstract

Upaya petani dalam menciptakan pertanian dilakukan dengan memanfaatkan lahan tidur. Masyarakat belum sadar dalam mengelola lahan tidur di Desa Tunleu, Kupang Barat, Nusa Tenggara Timur karena minimnya sumber daya manusia dan dana. Penulisan skrip ini adalah yang pertama, untuk mengenali potensi lahan kosong di Nusa Tenggara Timur. Kedua, menganalisis tanaman yang cocok untuk dibudidayakan. Ketiga, pastikan strategi pemasaran. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa lahan tidur di Desa Tunleu sangat cocok untuk budidaya melon dan tanaman lainnya. Masyarakat di desa Tunleu perlu dilatih bagaimana cara membudidayakan melon. Jadi ada berbagai macam jenis produk yang dihasilkan dalam satu hektar lahan. Mengembangkan budidaya buah dapat dicoba dengan memikirkan bagaimana cara budidaya, pasca panen, berinvestasi dan menjual.
Teologi Kerukunan Umat Beragama: Studi pada Masyarakat Desa Boneana, Kupang Barat Marla Marisa Djami
EPIGRAPHE: Jurnal Teologi dan Pelayanan Kristiani Vol 5, No 1: Mei 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Torsina Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33991/epigraphe.v5i1.231

Abstract

This study intends to describe the religious harmony in Boneana village. Communi-cation between religious communities is still tenuous. The harmony between religious communities in Bonenana can be used as an example in national life. The system for regulating religious communities is not yet optimal. This research approach is qualitative, data obtained through interviews with the Boneana community. The results of the analysis show that religious differences are not a barrier to mutual help. The trauma caused by the conflict after evacuating from Timor Leste made the people of Boneana want to live in peace. Harmony in the Boneana community is built on mutual respect for one another. The dialogue carried out by the Bonenana community is informal, where dialogue is in everyday life. The difference is a platform used by the people in Bonenana to build a sense of belonging. The people in Boneana have carried out harmony according to the principle of harmony theology.AbstrakPenelitian ini bermaksud memaparkan kerukunan beragama di desa Boneana. Komunikasi antar umat beragama masih renggang. Kerukunan antar umat beragama di Bonenana dapat dijadikan contoh dalam kehidupan berbangsa. Sistem  pengaturan umat beragama belum masksimal. Pendekatan penelitan ini adalah kualitatif. Data didapatkan melalui wawancara terhadap masyarakat Boneana. Hasil analisis memperli-hatkan bahwa perbedaan agama tidak menjadi penghalang untuk saling membantu. Trauma akibat konflik pasca mengungsi dari Timor Leste membuat masyarakat Boneana ingin hidup damai. Kerukunan di masyarakat Boneana dibangun dalam sikap saling menghargai satu sama lain. Dialog yang dilakukan masyarakat Bonenana bersifat informal, di mana dialog dalam kehidupan sehari-hari. Perbedaan merupakan wadah yang dipakai masyarakat di Bonenana untuk membangun rasa saling memiliki. Masyarakat di Boneana telah menjalankan kerukunan sesuai pokok teologi kerukunan.
Merawat Toleransi Dengan Dialogm Ritual dan Simbol Dalam Masyarakat Kampung Ilawe Desa Alila Timur Kabupaten Alor Marla Marisa Djami; Andri Octovianus Pellondou; Mikael Kande
Joong-Ki : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 3: September 2022
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/joongki.v1i3.848

Abstract

Kegiatan Pengabdian kepada Mayarakat dalam bentuk seminar dan FGD dengan tema “Merawat Toleransi Masyarakat Kampung Ilawe Desa Alila Timur Kabupaten Alor NTT” dilakukan dengan tujuan antara lain meningkatkan pemahaman masyarakat tentang bagaimana terus menjaga dan merawat toleransi dan juga menemukan nilai-nilai budaya dalam bentuk dialog aksi, ritual dan simbol yang ada dalam masyarakat Kampung Ilawe yang kemudian dengan teori ahli dapat dijadikan sumbangsih bagi pengembangan pengetahuan khsuusnya dalam bidang hubungan antar agama. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk seminar dan Focus Groups Siscussion. Selain itu, kegiatan PkM ini juga terlaksana dalam tiga tahap, yakni persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Dari kegiatan tersebut ditemukan dua hal, yakni : kegiatan seminar menghasilkan peningkatan pemahaman peserta tentang realitas beragama di Indonesia dan nilai-nilai dialog berbasis kearifan lokal dalam masyarakat dalam kaitannya dengan toleransi dan dari kegiatan FGD dilakukan analisis terhadap nilai-nilai budaya khususnya mengenai dialog, ritual dan simbol menggunakan teori ahli. Dan dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam kehidupan beragama yang plural selalu terkandung didalamnya nilai-nilai budaya dalam bentuk dialok aksi, ritual dan simbol yang menjadi dasar hidup bersama dan sebagai kunci bagi terwujudnya toleransi.
Merawat Toleransi Dengan Dialogm Ritual dan Simbol Dalam Masyarakat Kampung Ilawe Desa Alila Timur Kabupaten Alor Marla Marisa Djami; Andri Octovianus Pellondou; Mikael Kande
Joong-Ki : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 3: September 2022
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/joongki.v1i3.848

Abstract

Kegiatan Pengabdian kepada Mayarakat dalam bentuk seminar dan FGD dengan tema “Merawat Toleransi Masyarakat Kampung Ilawe Desa Alila Timur Kabupaten Alor NTT” dilakukan dengan tujuan antara lain meningkatkan pemahaman masyarakat tentang bagaimana terus menjaga dan merawat toleransi dan juga menemukan nilai-nilai budaya dalam bentuk dialog aksi, ritual dan simbol yang ada dalam masyarakat Kampung Ilawe yang kemudian dengan teori ahli dapat dijadikan sumbangsih bagi pengembangan pengetahuan khsuusnya dalam bidang hubungan antar agama. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk seminar dan Focus Groups Siscussion. Selain itu, kegiatan PkM ini juga terlaksana dalam tiga tahap, yakni persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Dari kegiatan tersebut ditemukan dua hal, yakni : kegiatan seminar menghasilkan peningkatan pemahaman peserta tentang realitas beragama di Indonesia dan nilai-nilai dialog berbasis kearifan lokal dalam masyarakat dalam kaitannya dengan toleransi dan dari kegiatan FGD dilakukan analisis terhadap nilai-nilai budaya khususnya mengenai dialog, ritual dan simbol menggunakan teori ahli. Dan dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam kehidupan beragama yang plural selalu terkandung didalamnya nilai-nilai budaya dalam bentuk dialok aksi, ritual dan simbol yang menjadi dasar hidup bersama dan sebagai kunci bagi terwujudnya toleransi.
Merawat Toleransi Dengan Dialogm Ritual dan Simbol Dalam Masyarakat Kampung Ilawe Desa Alila Timur Kabupaten Alor Marla Marisa Djami; Andri Octovianus Pellondou; Mikael Kande
Joong-Ki : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 3: September 2022
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/joongki.v1i3.848

Abstract

Kegiatan Pengabdian kepada Mayarakat dalam bentuk seminar dan FGD dengan tema “Merawat Toleransi Masyarakat Kampung Ilawe Desa Alila Timur Kabupaten Alor NTT” dilakukan dengan tujuan antara lain meningkatkan pemahaman masyarakat tentang bagaimana terus menjaga dan merawat toleransi dan juga menemukan nilai-nilai budaya dalam bentuk dialog aksi, ritual dan simbol yang ada dalam masyarakat Kampung Ilawe yang kemudian dengan teori ahli dapat dijadikan sumbangsih bagi pengembangan pengetahuan khsuusnya dalam bidang hubungan antar agama. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk seminar dan Focus Groups Siscussion. Selain itu, kegiatan PkM ini juga terlaksana dalam tiga tahap, yakni persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Dari kegiatan tersebut ditemukan dua hal, yakni : kegiatan seminar menghasilkan peningkatan pemahaman peserta tentang realitas beragama di Indonesia dan nilai-nilai dialog berbasis kearifan lokal dalam masyarakat dalam kaitannya dengan toleransi dan dari kegiatan FGD dilakukan analisis terhadap nilai-nilai budaya khususnya mengenai dialog, ritual dan simbol menggunakan teori ahli. Dan dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam kehidupan beragama yang plural selalu terkandung didalamnya nilai-nilai budaya dalam bentuk dialok aksi, ritual dan simbol yang menjadi dasar hidup bersama dan sebagai kunci bagi terwujudnya toleransi.
Merawat Toleransi Dengan Dialogm Ritual dan Simbol Dalam Masyarakat Kampung Ilawe Desa Alila Timur Kabupaten Alor Marla Marisa Djami; Andri Octovianus Pellondou; Mikael Kande
Joong-Ki : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 3: September 2022
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/joongki.v1i3.848

Abstract

Kegiatan Pengabdian kepada Mayarakat dalam bentuk seminar dan FGD dengan tema “Merawat Toleransi Masyarakat Kampung Ilawe Desa Alila Timur Kabupaten Alor NTT” dilakukan dengan tujuan antara lain meningkatkan pemahaman masyarakat tentang bagaimana terus menjaga dan merawat toleransi dan juga menemukan nilai-nilai budaya dalam bentuk dialog aksi, ritual dan simbol yang ada dalam masyarakat Kampung Ilawe yang kemudian dengan teori ahli dapat dijadikan sumbangsih bagi pengembangan pengetahuan khsuusnya dalam bidang hubungan antar agama. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk seminar dan Focus Groups Siscussion. Selain itu, kegiatan PkM ini juga terlaksana dalam tiga tahap, yakni persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Dari kegiatan tersebut ditemukan dua hal, yakni : kegiatan seminar menghasilkan peningkatan pemahaman peserta tentang realitas beragama di Indonesia dan nilai-nilai dialog berbasis kearifan lokal dalam masyarakat dalam kaitannya dengan toleransi dan dari kegiatan FGD dilakukan analisis terhadap nilai-nilai budaya khususnya mengenai dialog, ritual dan simbol menggunakan teori ahli. Dan dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam kehidupan beragama yang plural selalu terkandung didalamnya nilai-nilai budaya dalam bentuk dialok aksi, ritual dan simbol yang menjadi dasar hidup bersama dan sebagai kunci bagi terwujudnya toleransi.