Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Pengaruh Tanaman Penutup Tanah dan Mulsa Organik terhadap Produksi Cabai dan Erosi Tanah Sumarni, Nani; Hidayat, Aang; Sumiati, Eti
Jurnal Hortikultura Vol 16, No 3 (2006): September 2006
Publisher : Indonesian Center for Horticultural Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK. Masalah utama budidaya cabai di lahan kering pegunungan dengan kemiringan >15° adalah erosi tanah dan pencucian hara sebagai akibat aliran air di permukaan tanah. Salah satu upaya mengatasinya adalah dengan penggunaan tanaman penutup tanah dan mulsa organik. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, Jawa Barat, dengan tujuan mendapatkan jenis tanaman penutup tanah dan mulsa organik yang cocok untuk penanaman cabai. Penelitian menggunakan strip plot design dengan 4 perlakuan jenis tanaman penutup tanah (tanpa tanaman penutup tanah, kacang jogo, kacang tanah, dan ubi jalar) dan 3 jenis mulsa organik (tanpa mulsa, jerami, dan sisa-sisa tanaman). Masing-masing perlakuan diulang 3 kali. Tanaman penutup tanah dan tanaman cabai ditanam pada waktu bersamaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan mulsa jerami dan mulsa sisa-sisa tanaman tidak meningkatkan hasil bobot buah cabai, tetapi meningkatkan jumlah buah cabai masing-masing 6,8 dan 4,0% dan menekan erosi tanah sebesar 34,82%. Tanaman kacang jogo dan kacang tanah sebagai tanaman penutup tanah dapat meningkatkan produksi cabai masing-masing sebesar 11,74 dan 33,91%, dan juga dapat menurunkan erosi tanah masing-masing sebesar 22,41 dan 39,65%. Sebaliknya tanaman penutup tanah ubi jalar dapat menurunkan hasil cabai, tetapi paling efektif untuk menekan erosi tanah, yaitu sebesar 41,38%. Tanaman penutup tanah paling baik untuk penanaman cabai adalah kacang tanah karena dapat memberikan peningkatan hasil cabai paling tinggi (33,91%). Penggunaan tanaman penutup dan mulsa organik yang baik diharapkan dapat mempertahankan keberlanjutan produktivitas lahan.ABSTRACT. Sumarni, N., A. Hidayat, and E. Sumiati. 2006. The effect of cover crops and organic mulches on hot pepper yield and soil erosion. The main problem of hot pepper cultivation in dry upland with slope of >15° is the nutrient leaching and soil erosion due to run-off. One of the efforts to overcome this problem is by utilization of cover crops and organic mulches. The aim of the experiment was to determine the best cover crop and organic mulch in hot pepper cultivation. A strip plot design with 3 replications was used. The treatments were 4 kinds of cover crops (without cover crop, red bean, ground peanut, and sweet potato) and 3 kind of organic mulches (without mulch, rice straw, and plant residues). Cover crops and hot pepper were planted at the same time. Results of the experiment indicated that application of rice straw and plant residues mulches did not affect the yield of hot pepper, but increased the fruit number by 6.8% and 4% respectively, and decreased soil erosion by 34.82%. Using red bean and ground peanut as cover crops could increase hot pepper yield by 11.74 and 33.91%, and also decreased soil erosion by 22.41 and 39.65%, respectively. On the other hand, cover crop of sweet potato decreased the growth and yields of pepper, however, it was the most effective for decreasing soil erosion (41.38%). The best cover crop for cultivating hot pepper was ground peanut which gave the highest increased in yield of hot pepper (33.91%). Application of suitable cover crop and organic mulch can maintain soil productivity.
MINAT DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP TINGKAT KUNJUNGAN KE PERPUSTAKAAN Sumiati, Eti
Coopetition : Jurnal Ilmiah Manajemen Vol 10 No 2 (2019): Coopetition : Jurnal Ilmiah Manajemen
Publisher : Program Studi Magister Manajemen, Institut Manajemen Koperasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (566.513 KB)

Abstract

This study aims to determine the interest and quality of service to visit level in the library IPDN Jatinangor. The result of the research shows that the interest and the quality of service have partial and simultaneous effect on visit level in the library of IPDN Jatinangor. Where, member interest variable and service quality together have influence equal to 51,80% to visit level of library of IPDN Jatinangor.
Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Praja dalam Menggunakan Perpustakaan Institut Pemerintah Dalam Negeri di Jatinangor Sumiati, Eti
JPUA: Jurnal Perpustakaan Universitas Airlangga: Media Informasi dan Komunikasi Kepustakawanan Vol 9, No 1 (2019): JANUARI - JUNI 2019
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.398 KB) | DOI: 10.20473/jpua.v9i1.2019.1-10

Abstract

Pendidikan memiliki peranan penting untuk kemajuan penerus bangsa, termasuk di Indonesia. Perpustakaan merupakan unsurpenting dan tidak mungkin dihilangkan dalam sistem pendidikan. Keinginan yang kuat untuk mewujudkan sebuah perpustakaan yang ideal merupakan kepuasan tersendiri bagi pustakawan. Kepuasan yang dirasakan praja di lingkungan Institut Pemerintah Dalam Negeri Jatinangor adalah menjadi fokus utama pustakawan beserta petugas perpustakaan sebagai titik acuan keberhasilan pemanfaatan perpustakaan. Pentingnya peran bagi pustakawan dan petugas layanan perpustakaan agar dapat bersaing dan merangkul media internet sebagai fasilitas layanan yang dapat disediakan perpustakaan. Berdasarkan hasil observasi, sebagian besar praja di lingkungan Institut Pemerintah Dalam Negeri mengatakan sarana komputer yang disediakan kurang, computer dengan bandwidth kecil dan kurangnya katalog penelusuran koleksi buku di lingkungan Institut Pemerintah Dalam Negeri Jatinangor. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif. Dan data yang dibutuhkan dalam melakukan penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Sumber data penelitian ini bersumber dari informan dan literatur. Kualitas pelayanan sangat berhubungan dengan kepuasan pelanggan yaitu pemustaka. Dalam hal ini penulis menerapkan dimensi-dimensi kualitas pelayanan yaitu tangible, reliability, responsiveness, assurance dan empathy sebagai faktor yang diduga mampu menumbuhkan kepuasan pemustaka. Hasil analisis menunjukkan bahwa dimensi-dimensi kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan praja sebagai pemustaka perpustakaan Institut Pemerintah Dalam Negeri di Jatinangor. Dimana yang sangat berpengaruh adalah fasilitas yang disediakan perpustakaan sedangkan pelayanan petugas secara masing-masing individu merupakan factor pendukung dalam jalannya administrasi perpustakaan Institut Pemerintah Dalam Negeri di Jatinangor. Hal ini selaras dengan hasil penelitian oleh Rusdi (2017) yang menyimpulkan bahwa kualitas pelayanan perpustakaan berpengaruh terhadap kepuasan pemustaka.
Pengaruh Tanaman Penutup Tanah dan Mulsa Organik terhadap Produksi Cabai dan Erosi Tanah Nani Sumarni; Aang Hidayat; Eti Sumiati
Jurnal Hortikultura Vol 16, No 3 (2006): September 2006
Publisher : Indonesian Center for Horticulture Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jhort.v16n3.2006.p%p

Abstract

ABSTRAK. Masalah utama budidaya cabai di lahan kering pegunungan dengan kemiringan >15° adalah erosi tanah dan pencucian hara sebagai akibat aliran air di permukaan tanah. Salah satu upaya mengatasinya adalah dengan penggunaan tanaman penutup tanah dan mulsa organik. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, Jawa Barat, dengan tujuan mendapatkan jenis tanaman penutup tanah dan mulsa organik yang cocok untuk penanaman cabai. Penelitian menggunakan strip plot design dengan 4 perlakuan jenis tanaman penutup tanah (tanpa tanaman penutup tanah, kacang jogo, kacang tanah, dan ubi jalar) dan 3 jenis mulsa organik (tanpa mulsa, jerami, dan sisa-sisa tanaman). Masing-masing perlakuan diulang 3 kali. Tanaman penutup tanah dan tanaman cabai ditanam pada waktu bersamaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan mulsa jerami dan mulsa sisa-sisa tanaman tidak meningkatkan hasil bobot buah cabai, tetapi meningkatkan jumlah buah cabai masing-masing 6,8 dan 4,0% dan menekan erosi tanah sebesar 34,82%. Tanaman kacang jogo dan kacang tanah sebagai tanaman penutup tanah dapat meningkatkan produksi cabai masing-masing sebesar 11,74 dan 33,91%, dan juga dapat menurunkan erosi tanah masing-masing sebesar 22,41 dan 39,65%. Sebaliknya tanaman penutup tanah ubi jalar dapat menurunkan hasil cabai, tetapi paling efektif untuk menekan erosi tanah, yaitu sebesar 41,38%. Tanaman penutup tanah paling baik untuk penanaman cabai adalah kacang tanah karena dapat memberikan peningkatan hasil cabai paling tinggi (33,91%). Penggunaan tanaman penutup dan mulsa organik yang baik diharapkan dapat mempertahankan keberlanjutan produktivitas lahan.ABSTRACT. Sumarni, N., A. Hidayat, and E. Sumiati. 2006. The effect of cover crops and organic mulches on hot pepper yield and soil erosion. The main problem of hot pepper cultivation in dry upland with slope of >15° is the nutrient leaching and soil erosion due to run-off. One of the efforts to overcome this problem is by utilization of cover crops and organic mulches. The aim of the experiment was to determine the best cover crop and organic mulch in hot pepper cultivation. A strip plot design with 3 replications was used. The treatments were 4 kinds of cover crops (without cover crop, red bean, ground peanut, and sweet potato) and 3 kind of organic mulches (without mulch, rice straw, and plant residues). Cover crops and hot pepper were planted at the same time. Results of the experiment indicated that application of rice straw and plant residues mulches did not affect the yield of hot pepper, but increased the fruit number by 6.8% and 4% respectively, and decreased soil erosion by 34.82%. Using red bean and ground peanut as cover crops could increase hot pepper yield by 11.74 and 33.91%, and also decreased soil erosion by 22.41 and 39.65%, respectively. On the other hand, cover crop of sweet potato decreased the growth and yields of pepper, however, it was the most effective for decreasing soil erosion (41.38%). The best cover crop for cultivating hot pepper was ground peanut which gave the highest increased in yield of hot pepper (33.91%). Application of suitable cover crop and organic mulch can maintain soil productivity.
Dampak Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam Layanan dan Upaya yang Dilakukan untuk Meningkatkan Layanan Perpustakaan di Institut Pemerintahan Dalam Negeri Jatinangor Eti Sumiati; Wijonarko
Jurnal IPI (Ikatan Pustakawan Indonesia) Vol. 6 No. 2 (2021): September
Publisher : Ikatan Pustakawan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pandemi Covid-19 masuk Indonesia pada bulan Maret Tahun 2020 yang membuat Pemerintah mengeluarkan kebijakan mengenai PSBB yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2020. Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan. Pembatasan Sosial Berskala Besar salah satunya meliputi peliburan sekolah. Institut Pemerintahan Dalam Negeri di Jatinangor merupakan salah satu perguruan tinggi yang mengalami dampak pandemi covid-19. Selain penghentian proses belajar mengajar, fasilitas yang disediakan pun dihentikan yang salah satunya adalah perpustakaan. Fenomena yang terjadi dalam penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam upaya meminimalisir dampak pandemi Covid-19 di lingkungan perpustakaan Institut Permerintahan Dalam Negeri Jatinangor adalah terjadinya penurunan jumlah kunjungan yang sangat jauh dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 62,82% dari tahun 2020 sebanyak 21.204 dan sebanyak 7.883 pada tahun 2019. Tujuan dalam peneilitian ini adalah membandingkan pelayanan perpustakaan Institut Pemerintahan Dalam Negeri Jatinangor sebelum dan sesudah penerapan PSBB semasa pandemi Covid-19 dan upaya dalam memaksimalkan pelayanan selama pandemi Covid-19. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode deskripkif yang memaparkan mengenai pelayanan yang diterapkan oleh perpustakaan Institut Pemerintahan Dalam Negeri di Jatinangor. selama masa pandemi Covid-19 di Indonesia. Dalam hal ini upaya utama yang dilakukan pustakawan beserta staff pelayanan perpustakaan Insitut Pemerintahan Dalam Negeri adalah mengarahkan pemustaka agar dapat memanfaatkan fasilitas digital library di Perpustakaan Nasional Indonesia. Selanjutkan pustawakan perpustakaan Insitut Pemerintahan Dalam Negeri Jatinangor sedang mengupayakan dapat melayani secara maksimal melalui digital library dengan menambah koleksi e-book sesuai dengan kebutuhan fisik buku yang telah dimiliki perpustakaan. Hal ini diyakini dapat memaksimalkan upaya dalam melayani pemustaka selama proses tatap muka dibatasi bahkan dihentikan.
Pustakawan membangun masyarakat literat dalam pencapaian pembangunan berkelanjutan Eti Sumiati
Media Informasi Vol 28 No 2 (2019): Media Informasi
Publisher : Perpustakaan Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4023.291 KB) | DOI: 10.22146/mi.v28i2.4121

Abstract

Masyarakat literat dalam arti sempit merupakan masyarakat yang memiliki kemampuan membaca dan menulis. Dalam arti luas masyarakat literat merupakan masyarakat yang dapat berpikir kritis dan peka terhadap lingkungan sekitar. Tingkat literasi Indonesia masih terbilang paling rendah., hal tersebut ditunjukan dengan data Central Connecticut State University tahun 2016 dimana Indonesia berada pada peringkat 60 dari 61 dunia. UNESCO pun pernah mempublikasikan data minat baca masyarakat Indonesia di angka 0,001 persen. Penelitian yang dilakukan oleh Jhon W. Miller, Presiden Central Connecticut State University, New Britain menempatkan Finlandia sebagai negara paling literat atau terpelajar di dunia. Peran pustakawan saat ini sangat penting bagi terbentuknya masyarakat literat. Berdasarkan kondisi masyarakat Indonesia dan perkembangan zaman saat ini dibutuhkan berbagai macam strategi untuk membuat masyarakat gemar membaca dan menulis. Pustakawan berperan sebagai marketing, sistem jemput bola dan sistem hadiah. Semoga dengan adanya strategi tersebut, pustakawan dapat membantu pemerintah dalam membangun masyarakat literat demi tercapainya pembangunan yang berkelanjutan.
Hubungan Perdarahan Post Partum dengan Anemia pada Kehamilan di RSUD Kota Mataram Eti Sumiati; Febi Alfisyar; Rosita Khaerina; Dewi Nur Anggraeni
PrimA: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol. 9 No. 2 (2023): PrimA: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan
Publisher : LPPM STIKES Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47506/38dbvv02

Abstract

Pendahuluan: World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa penyebab terbanyak kematian ibu di dunia adalah perdarahan post partum (25%). Anemia dalam kehamilan ialah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin dibawah 11 gr% pada trimester satu dan tiga atau kadar < 10,5 gr% pada trimester dua. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya hubungan antara perdarahan post partum dengan anemia pada kehamilan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram Nusa Tenggara Barat. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah analitik kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional. Sampel dalam peneletian ini adalah semua ibu bersalin dengan perdarahan post partum berjumlah 281 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling. Instrumen yang digunakan adalah buku register bersalin serta analisa data menggunakan koefisien kontingensi. Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa Kejadian anemia dalam kehamilan yang mengalami perdarahan sebanyak 72 responden (25,6%) dan yang tidak mengalami anemia sebanyak 209 (74,4%) responden. Kesimpulan: Ada hubungan antara perdarahan post partum dengan anemia pada kehamilan di RSUD Kota Mataram dengan nilai (p=0,000) dan nilai korelasi sebesar 0,405 dengan tingkat keeratan hubungannya sedang. 
PENCEGAHAN ANEMIA MELALUI PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWI SMP NEGERI 1 MANGGELEWA Eti Sumiati; Arista Kusuma Wardani; Elsa Endah Pertiwi
PrimA: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol. 10 No. 2 (2024): PrimA: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan
Publisher : LPPM STIKES Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47506/8kh1mj41

Abstract

Latar Belakang: Anemia merupakan masalah kesehatan masyarakat di seluruh dunia. Menurut data WHO secara global, kasus anemia mempengaruhi 1,62 miliar orang atau sesuai dengan 24,8% dari populasi. Menurut RISKESDES tahun 2019 angka kejadian anemia di Indonesia pada kelompok usia remaja 15-24 tahun mengalami anemia sebanyak 32% dan lebih banyak dialami perempuan (27%) dibandingkan dengan laki-laki (20&). Data Puskesmas Soriutu menunjukkan kenaikan jumlah remaja dengan keluhan anemia sebesar 5% dari tahun 2020 ke tahun 2021 yaitu 85 remaja. Kenaikan jumlah remaja dengan keluhan anemia kembali meningkat pada tahun berikutnya yaitu tahun 2022 sebanyak 100 remaja. Tujuan: penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap siswi dengan kejadian anemia pada SMP Negeri 1 Manggelewa tahun 2022. Metode: Penelitian ini menggunakan survey analitik dengan rancangan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi di SMP Negeri 1 Manggelewa berjumlah 180 siswi. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan tehnik probability sampling dengan cara total sampling sehingga jumlah sampel sebanyak 180 siswi. Analisa data dengan chi Square. Hasil: Hasil identifikasi pengetahuan siswi sebagian besar masuk dalam kategori pengetahuan kurang berjumlah 87 siswi (48,3%) ,pengetahuan cukup berjumlah 65 siswi (36,1%), berpengetahuan baik berjumlah 28 siswi (15,6%). Identifikasi sikap sebagian besar masuk dalam kategori sikap kurang berjumlah 94 siswi (52,2%), yang memiliki sikap cukup berjumlah 54 siswi(30,0%), yang memiliki sikap baik berjumlah 32 siswi (17,8%). Identifikasi kejadian anemia Sebagian besar mengalam anemia berjumlah 119 siswi(66,1%), yang tidak mengalami anemia berjumlah 61 siswi(33,9%). Hasil analisi dengan mneggunakan metode Chi-Square menunjukan ada hubungan antara pengetahuan dengan kejadian anemia berdasarkan nilai signifikansi (α=0,00) demikian juga bahwa ada hubungan sikap dengan kejadian anemia berdasarkan nilai signifikansi(α=0,00) Kesimpulan: ada hubungan antara pengetahuan dengan kejadian anemia dan ada hubungan antara sikap dengan kejadian anemia.