Suriadi Samsuri
Institut Agama Islam Sultan Muhammad Sayafiuddin Sambas

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

URGENSI MANAJEMEN SEKOLAH DALAM MEMBENTUK KARAKTER ANAK Suriadi Samsuri
EARLY CHILDHOOD : JURNAL PENDIDIKAN Vol. 2 No. 2a (2018): Early Childhood : Jurnal Pendidikan
Publisher : Pendidikan Guru PAUD, FKIP, Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (736.949 KB) | DOI: 10.35568/earlychildhood.v2i2a.262

Abstract

ABSTRAK Pendidikan karakter harus dimulai sejak dini. Karena anak-anak adalah generasi penerus bangsa. Pembentukan karakter sejak usia dini sangat mempengaruhi karakter masa depan bangsa ini. Membangun karakter akan tumbuh dengan baik, jika dalam proses pertumbuhan mereka mendapat perhatian dan bimbingan dari orang tua dan sekolah. Mengelola karakter anak-anak tidak cukup hanya melalui pembelajaran di kelas, tetapi sekolah harus menerapkan sebuah pembelajaran melalui pembiasaan atau budaya sekolah. Kegiatan pembiasaan yang dilakukan oleh Madrasah Tebas Parit Jawai, Kabupaten Sambas bukan hanya memberikan perintah, tetapi guru memberikan contoh praktis secara langsung kepada anak-anak Kata Kunci : Manajemen, Karakter, Anak. ABSTRACT Character education must begin early. Because children are the future generation of the nation. Formation of characters from an early age greatly influences the future character of this nation. Character building will grow well, if in the process of growth they get attention and guidance from parents and school. Managing children's character is not enough to only be taught through classroom subjects, but schools also apply it through habituation or school culture. Habitual activities carried out by the Parit Jawai Private Islamic Junior High School Madrasah Tebas, Sambas District are not just orders, but the teacher gives direct or exemplary practice to the children. Keyword: Management, Character, Childrent
Character Education Based on Gender Justice in The Islamic Perspective Suriadi Samsuri; Mursidin Mursidin; Mujahidin Mujahidin
Al-Hayat: Journal of Islamic Education Vol 2 No 2 (2018): Al-Hayat: Journal of Islamic Education
Publisher : Al-Hayat Al-Istiqomah Foundation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.293 KB) | DOI: 10.35723/ajie.v2i2.26

Abstract

Character educators are educated to form a person's personality through high education of character, which results in the back of someone's reality, namely good behavior, honesty, responsibility, respect for others, hard work, and so on. Gender differences are not really a problem as long as they do not give birth to discrimination. But in reality gender differences have given birth to various injustices, especially to women. Teachers who are held during this time are considered to be still many who are gender biased. These halghter can be found in the subject matter and in the treatment of female students in certain schools. From a material perspective, it can be seen in several book packages on student subjects, in which there is often a treatment that may not be accepted or has led to gender discrimination.Pendidik karakter dididik untuk membentuk kepribadian seseorang melalui pendidikan karakter yang tinggi, yang menghasilkan di belakang realitas seseorang, yaitu perilaku yang baik, kejujuran, tanggung jawab, rasa hormat terhadap orang lain, kerja keras, dan sebagainya. Perbedaan gender bukan masalah asalkan tidak melahirkan diskriminasi. Namun dalam kenyataannya, perbedaan gender telah melahirkan berbagai ketidakadilan, terutama bagi perempuan. Guru yang dipegang selama ini dianggap masih banyak yang bias gender. Halter ini dapat ditemukan dalam materi pelajaran dan perlakuan terhadap siswa perempuan di masing-masing sekolah. Dari perspektif fisik, dapat dilihat dalam beberapa paket buku tentang mata pelajaran siswa, di mana sering ada perlakuan yang mungkin tidak diterima atau mengarah pada diskriminasi gender.