Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALYZING THE IMPLEMENTATION OF RAW MATERIAL INVENTORY PROCEDURE IN SUPPORTING THE EFFECTIVENESS OF INTERNAL CONTROL (STUDY AT PG NGADIREDJO KRAS – KEDIRI) Nanik Sunarni
Jurnal Administrasi Bisnis Vol 9, No 2 (2014): APRIL
Publisher : Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (551.603 KB)

Abstract

Raw material inventory procedure is critical to maintain accuracy, reliable numbers for operation. Internal control on raw material inventory procedure is provided to ensure company has sufficient resources to meet customers’ needs without having too many goods. Physical count of raw material inventory is generally taken prior to issuance of balance sheet. The problems of study are: how is the implementation of raw material inventory procedure that has been applied by PG Ngadiredjo, how is the implementation of raw material inventory procedure in supporting the effectiveness of internal control that is conducted by PG Ngadiredjo. Type of research is descriptive research with case study approach. Result of research that implementation of raw material inventory procedure in supporting the effectiveness of internal control is good. But there are lacks that must be improved such: picture of effective wide and location sketch should be authorized by manager of quality control department, check sheet, felling schedule, instruction letter of felling and shipping, planning of cost estimation should be authorized by manager of plants department, contract agreement of sugarcane milling is authorized by chairman of KPTR to assure the reliable document and put functionary from quality control department to be placed in receiving post. Keyword: accuracy, reliable numbers, sufficient resources, customers’ needs, physical count Abstrak Prosedur persediaan bahan baku sangat penting untuk mempertahankan keakuratan dan jumlah bahan baku yang tepat untuk kegiatan operasi perusahaan. Pengendalian internal terhadap prosedur persediaan bahan baku dilaksanakan untuk memastikan bahwa perusahaan mempunyai sumber daya yang cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumen tanpa memiliki terlalu banyak barang. Perhitungan fisik persediaan bahan baku pada umumnya dilaksanakan sebelum mengeluarkan neraca. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah: bagaimana penerapan prosedur persediaan bahan baku yang sudah diterapkan oleh PG Ngadiredjo dan bagaimana penerapan prosedur persediaan bahan baku dalam mendukung efektivitas pengendalian internal di PG Ngadiredjo. Jenis penelitian ini adalah penelitan deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Hasil dari penelitian ini adalah penerapan prosedur persediaan bahan baku dalam mendulung efektivitas pengendalian internal adalah baik. Tetapi ada beberapa kekurangan yang harus dibenahi seperti: gambar luas efektif dan denah lokasi seharusnya ditandatangani oleh manajer departemen quality control, check sheet, jadwal tebang, surat perintah tebang angkut, rencana anggaran biaya seharusnya ditandatangani oleh manajer departemen tanaman, kontrak perjanjian penggilingan tebu ditandatangani oleh ketua KPTR untuk menjamin dokumen yang dapat dipercaya dan menempatkan petugas dari departemen quality control untuk ditempatkan di pos penerimaan. Kata Kunci: Keakuratan, jumlah tepat, sumber daya cukup, kebutuhan konsumen, perhitungan fisik
“KONTRAK PERILAKU” DAPAT MENANAMKAN KEBIASAAN BAIK PADA SISWA KELOMPOK B3 TK MASYITHOH PIJENAN BANTUL SEHINGGA MENJADI SISWA YANG BERKARAKTER “ MANTAB” Nanik Sunarni
Jurnal Pendidikan Anak Vol 7, No 2 (2018): Jurnal Pendidikan Anak
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpa.v7i2.24460

Abstract

Best Practice ini dilakukan untuk menanamkan karakter mandiri dan tanggung jawab dengan “ Kontrak Perilaku “  di TK Masyithoh Pijenan. Pengamatan dan penggunaan “ Kontrak Perilaku” ini dilaksanakan dari tanggal 18 Juli sampai dengan 18 Agustus 2017. Siswa yang ada di kelompok B3 berjumlah 20 anak. Pengamatan diawali dari hari pertama masuk sekolah. Dalam Kurikulum2013 PAUD lingkup perkembangan Sosial Emosional anak berumur 5-6 seharusnya  sudah memperlihatkan kemampuan diri untuk menyesuaikan diri, mengenal perasaan sendiri dan mampu mengelolanya secara wajar,tahu akan haknya, mentaati aturan kelas, mengatur diri sendiri, bertanggung jawab atasperilakunya untuk kebaikan diri sendiri,mengekspresikan emosi yang sesuai dengan kondisi yang ada,dan bersikap kooperatif. Tujuan pendidikan anak usia dini adalah terbentuknya generasi yang beriman, bertaqwa,cerdas, terampil, mandiri dan berbudaya. Hal tersebut belum muncul pada perilaku anak- anak kelompok B3 karena ditemukan dari pengamatan masih banyak siswa yang menangis saat ditinggal ibunya. Setelah selesai bermain, anak- anak tidak mengembalikan mainan pada tempatnya, lebih suka bermain danbercanda dari pada menyelesaikan dan melakukan apa yang menjadi tugas dan perintah guru. Hal ini yang membuat guru melakukan Kontrak Perilaku kepada anak anak kelompokB3 untuk menanamkan kemandirian dan rasa tanggung jawab. Setelah Kontrak Perilaku diterapkan pada anak- anak kelompok B3 TK Masyithoh PijenanBantul  maka dapat disimpulkan bahwa Kontrak Perilaku ini sangat tepat untuk  menanamkan karakter pada anak usia dini sehingga mereka saat ini sudah mandiri dan bertanggung jawab.Kata Kunci: best practice, pendidikan anak usia dini, kontrak perilaku