Yustina Wuri Wulandari
Fakultas Teknologi dan Industri Pangan Universitas Slamet Riyadi Surakarta

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERUBAHAN TINGKAT KESUKAAN KONSUMEN BERDASARKAN PARAMETER SENSORIS PADA PRODUK INTIP YANG DISIMPAN DENGAN PERBEDAAN SUHU DAN LAMA PENYIMPANAN Winanti Nuri Lestari; Yustina Wuri Wulandari; Yannie Asrie Widanti; Vivi Nuraini
JITIPARI Vol 6 No 2 (2021): JITIPARI
Publisher : Universitas Slamet Riyadi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.513 KB) | DOI: 10.33061/jitipari.v6i2.5298

Abstract

Intip adalah kerak yang biasanya menempel di dasar panci atau periuk. Intip sebagai makanan tradisional yang sudah ada sejak jaman dahulu menjadikan intip populer di beberapa daerah yang ada di Indonesia. Kondisi daerah Indonesia yang beragam, menyebabkan perlunya penanganan penyimpan produk intip yang dipengaruhui suhu dan lama penyimpanan.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat penerimaan (kesukaan) konsumen terhadap produk intip goreng yang disimpan dengan suhu dan lama penyimpanan yang berbeda. Penelitian ini dilakukan dengan cara produk intip disimpan pada suhu 25ºC, 35ºC dan 45ºC selanjutnya dilakukan pengujian sensoris (kesukaan) atribut tekstur,warna,aroma dan kesukaan keseluruhan pada hari ke-0, 3, 6, 9, 12, 15 dan 18 untuk menentukan tingkat penerimaan konsumen. Hasil penelitian ini adalah intip yang disimpan pada rentang waktu 3 hingga 6 hari pada suhu 35ºC merupakan intip yang disukai konsumen. Tingkat kesukaan konsumen terhadap produk intip rata-rata menurun pada hari ke-9 hingga hari ke-18. Kesukaan keseluruhan intip selama penyimpanan adalah intip yang disimpan pada suhu 35ºC selama 6 hari, dengan skor atribut kerenyahan (3,96), warna (3,14), aroma (2,86) dan kesukaan keseluruhan (3,61). Penyimpanan pada suhu 25ºC selama 18 hari merupakan kondisi penyimpanan yang tidak disukai konsumen dengan skor atribut kerenyahan (1,81), warna (1,50), aroma (2,00) dan kesukaan keseluruhan (1,35)
TOTAL BAKTERI PEMBENTUK ASAM YOGHURT TEMPE DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK KOPI (Coffea sp.) Endang Srijuliani; Nanik Suhartatik; Yustina Wuri Wulandari
JITIPARI Vol 6 No 2 (2021): JITIPARI
Publisher : Universitas Slamet Riyadi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (102.861 KB) | DOI: 10.33061/jitipari.v6i2.5342

Abstract

Yoghurt merupakan produk hasil fermentasi yang diolah dari susu dengan menggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermopillus. Tempe merupakan bahan makanan yang kaya akan kandungan gizi. Kandungan yang terdapat pada tempe seperti protein, kandungan serat pangan, kalsium, vitamin B, dan zat besi. Penelitian ini bertujuan menentukan pola pertumbuhan bakteri pembentuk asam yoghurt tempe dengan penambahan kopi, dan melihat perubahan kimiawi pada fermentasi yoghurt tempe dengan penambahan kopi. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama jenis kopi (arabika, robusta dan liberika), sedangkan faktor yang kedua lama fermentasi (8, 10, dan 12 jam). Penelitian ini dimulai dari pembuatan susu tempe, pembuatan ekstrak kopi, dan pembuatan yoghurt tempe ditambah ekstrak kopi. Yoghurt yang dihasilkan kemudian dianalisis meliputi: total bakteri pembentuk asam. Analisis kimia kadar protein, kadar gula total, dan pengukuran pH menggunakan pH meter. Hasil penelitian uji pertumbuhan mikrobia kisaran 7,47-8,66 log CFU/ml. Pada pengujian kadar protein hasilnya berkisar antara 6,33-8,60 %, untuk pengujian kadar gula total berkisar antara 10,66- 11,89 % dan pengujian pH berkisar 4,35-5,20. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa penambahan ekstrak kopi terhadap yoghurt tempe mempengaruhi pertumbuhan BAL, kadar protein, kadar gula total dan pH.